SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

MAAG DAN GERD ADALAH MULTIKOMPLEKS BAGIAN 1


MAAG DAN GERD ADALAH MULTIKOMPLEKS BAGIAN 1

Oleh : NiniekSS

Bismillahirrahmanirrahiim...

Maha Besar Allah yang menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia. Segala sesuatu dengan berpasang-pasangan. Ada laki-laki dan ada perempuan. Ada bumi ada langit. Ada susah ada senang. Ada lautan dan ada pula daratan. Ada hidup dan ada pula mati. Ada dunia ada pula akherat. Ada lahir ada pula yang batin. Ada muda ada pula yang tua. Ada binatang betina ada pula binatang yang yang jantan. Ada bodoh ada pandai. Ada kenyang ada pula yang lapar. Ada baik ada pula buruk. Ada yang haq dan ada pula yang batil. Tentu semua itu ada KehendakNya didalamnya.

Jika kita ingin menyelami kedalamannya. Selamilah apa yang Rassul SAW. selami dalam hidupnya. Insha Allah kita akan lebih mudah memahaminya daripada kita menyelami ala kita sendiri. Bergurulah kepada orang yang telah sampai, kepada Rasulullah SAW. Jika kita tidak sejaman dengan Rasulullah SAW, ya bergurulah kepada orang yang telah berguru kepada Rasulullah SAW.  Jika kita tidak pula sejaman dengan orang yang telah berguru kepada Rasulullah SAW, maka bergurulah kepada orang yang sejaman dengan kita yang sanad bergurunya lurus dan tidak terputus hingga sampai kepada Junjungan kita Rasulullah SAW. Itulah cara yang telah saya kerjakan untuk beribadah yang saya rasakan bisa sampai kepada rasa Hadlirat Allah SWT.

Saya sudah menjelajah cara beribadah segala cara, namun bagi saya, hanya cara inilah yang menyampaikan saya kepada kekhusyukan sholat, kepada ketenangan hidup, kepada cara bisa bersabar yang tiada nampak ujung maupun batasnya, cara bagaimana bisa memaafkan orang dengan legowo, cara menerima keadaan dengan keikhlasan, cara bagaimana hidup tidak tergantung kepada kertas yang namanya uang, cara memandang hidup sebagai papan perahu layar untuk mencapai tujuan sembari menikmati keindahan dan kebesaranNya.

Dan dengan cara ini pulalah, saya meraih Ridho Allah sehingga saya mendapatkan keajaiban karunia sembuh dari sakit maag kronis serta gerd yang demikian nyaris merenggut nyawa saya. Sehingga saya bisa menyimpulkan Maag Dan Gerd Adalah Penyakit Yang Multikompleks.

Mengapa ?

Karena dalam sakit maag ataupun gerd, ada pembelajaran tentang :

  • Bagaimana kita belajar bersabar.
  • Bagaimana kita belajar bersyukur.
  • Bagaimana kita belajar tidak sombong.
  • Bagaimana kita belajar tahu diri.
  • Bagaimana kita belajar rendah hati.
  • Bagaimana kita belajar lemah lembut.
  • Bagaimana kita belajar tentang kesederhanaan.
  • Bagimana kita belajar tidak congkak atau tinggi hati.
  • Bagaimana kita belajar tertib dan disiplin.
  • Bagaimana kita belajar menghamba kepada Allah.
  • Bagaimana kita belajar hanya bergantung kepada Allah.
  • Bagaimana kita belajar hidup secukupnya tidak berlebih-lebihan.
  • Bagaimana kita belajar menghormati dan menghargai orang lain.
  • Bagaimana kita belajar menyadari bahwa kita tidak bisa hidup sendiri.
  • Bagaimana kita belajar menyadari bahwa kita butuh bantuan orang lain.
  • Bagaimana kita belajar tidak egois.
  • Bagaimana kita belajar memahami bahwa rahmat Allah terbentang dihadapan kita.
  • Bagaimana kita belajar memahami soal berbagai hakekat.
  • Dan berbagai pembelajaran yang tak mungkin saya bahas disini semuanya.

Bagaimana kita belajar bersabar ?


Sakit maag, apalagi yang sudah berkembang menjadi GERD ( asam lambung yang naik keluar dari lambung), merupakan penderitaan yang sangat menyiksa.
 

Harus belajar bersabar menahan sakit.


Sakit perutnya..yang perih, yang begah, yang kembung, yang rasa penuh, yang keram, yang panas. Sesak nafasnya. Gemetar dan lemas seluruh tubuhnya. Berdebar jantungnya. Tenggorokan sakit untuk menelan. Kliyengan kepalanya, yang migren pusing separuh kepala, yang vertigo muter kepalanya. Yang telinganya sakit dan berdenging. Yang kedinginan tiba-tiba. Yang menahan sembelit. Yang diare gak berhenti-berhenti. Yang sendawa tertahan didada bikin sakit. Itu baru bersabar menahan sakit.

Harus bersabar menahan emosi.


Emosi karena tidak diperhatikan oleh isteri, oleh suami, oleh anak dan orang-orang disekeliling. Emosi karena diperlakukan tidak semestinya oleh keluarga karena dianggap pemalas. Emosi karena sudah mengeluarkan uang banyak tapi tidak sembuh-sembuh juga. Emosi karena sikap serta perilaku teman-teman sekantor yang meremehkan karena dirinya sering mangkir kerja. Emosi dengan sikap rekan seorganisasi karena menganggap dirinya tak lagi loyal karena tak bisa mengerjakan tugas dengan maksimal.

Harus bersabar menahan diri dari makanan enak.


He he siapa yang tak suka makanan enak. Baik itu berupa lauk pauk, kue-kue, dan buah-buahan segar ? Kelezatan rasa yang bisa bikin lidah bergoyang dan mata berkejab-kejab menikmatinya. Namun kini apapun makanan yang lezat-lezat didepan mata hanya bisa dipandang tak boleh dimakan. Iya kan ? Karena jika dimakan akan menjadi malapetaka. Lambung akan berontak yang lalu menimbulkan keluhan beraneka rasa yang sangat menyiksa dan membikin panik.

Harus bersabar menahan diri dari tidak sempurnanya beribadah.


Inilah yang dulu saya rasakan paling menyiksa. Demikian juga tentu bagi kalian semua. Ya kan ?  Mau wudhlu kedinginan hanya bisa tayammum. Malu sekali rasanya kepada Allah, sholat dengan sesuci yang hanya bisa tayammum, padahal dirumah berlimpah air. Malu sekali kepada Allah, sholat tak bisa berdiri tegak karena sempoyongan juga menahan sakit, sehingga hanya bisa sholat dengan duduk bahkan seringkali jika sedang terpuruk sholat hanya dengan tidur terlentang. Astaghfirullah...

Jadi bagi kalian yang saat ini masih bisa sholat dengan berdiri, meskipun maag kalian sakit, itu harus kalian syukuri. Karena saat-saat sholat adalah saat paling berharga dalam hidup ini, dimana kita sedang diberi kesempatan oleh Allah SWT. untuk menghadapNya ketika kita ada didunia ini. Jadi harus digunakan dengan sebaik-baiknya, setakzim-takzimnya. Tumpahkanlah seluruh penghambaan kita kepada Allah disana. Saat kita sholat. Segala-galanya. Dan untuk segala permohonan, apakah itu mohon ampunan, pujian dan rasa syukur, hajat perlindungan, hajat mohon bimbingan, hajat terkabulnya impian, tumpahkan pada kesempatan sehabis sholat, karena itu salah satu waktu yang mustajabbah.

Harus menahan sabar dari kesembuhan


Siapa yang sakit tak ingin segera sembuh ? Sebab sakit sungguh tak nyaman segalanya. Makan tak enak tidur tak nyenyak. Pikiran pusing hati tak pernah tenang. Semua kalian tentu ingin segera sembuh seperti saya. Tentu kita berikhtiyar semaksimal mungkin dengan segala daya upaya yang ada. Namun jangan sekali-sekali kita menentukan saat kesembuhan kita, karena itu semata wewenangNya. Misalnya begini : Saat ini kalian sudah merasa sepertinya sudah sembuh. Dan kalian merasa pasti, bahwa besuk Ramadhan kalian sudah sembuh. Lalu terlontar kata kepada seseorang :”Wah Romadhan sebentar lagi tiba, saya pasti sudah bisa puasa besok !”

Astaghfirullah...itu artinya kalian merasa bisa menentukan masa depan kalian, sedang 1 menit kedepan kita tak tahu apa yang akan terjadi terhadap diri kita, apalagi sehari kemudian, seminggu kemudian atau sampai Ramadhan tiba.

Kita seringkali tidak menyadari, bahwa kita sepertinya lebih tahu daripada Allah he he..ketlonyoren ( istilah Jawanya kebablasan ). Dalam sikap, tutur kata, maupun dalam pikiran kita sering melangkahi koridor kewenangan Allah. Itu yang banyak diantara kita belum menyadarinya.

Bagaimana kita belajar bersyukur.


Banyak diantara kita hanya bersyukur jika sedang senang, jika sedang banyak duit, jika sedang naik pangkat, jika sedang naik gaji, dan lain sebagainya. Jarang orang yang sedang sakit bisa bersyukur. Padahal syukur yang berbobot adalah syukur saat kita sedang diberi teguran oleh Allah. Entah itu sakit, entah itu musibah, entah itu kesulitan, entah itu hal yang lain. Karena teguran itu benar-benar suatu pertanda bahwa kita sedang “DISAPA” oleh Allah.

Bahwa Allah ingin kita kembali ke jalan yang lurus, jalan yang di KehendakiNya, bukan jalan yang dilarangNya. Jika kita sampai ditegur, pasti kita telah “MELENCENG” dari jalanNya.  Dimanakah letak laku kita yang melenceng ? Hanya kita dan Allah Yang Tahu. Jika kita belum atau tidak tahu, mohon bimbinganNya, agar kita segera mengetahuinya. Dan itu sangat penting. Ibarat komputer error, hanya ahli komputer atau ahli mekanik komputerlah yang tahu dimanakah yang error ? apakah programnya ataukah perangkatnya ? Hanya kedua ahli itulah yang bisa mengetahui dan menservice komputer agar tidak error kembali.

Manusia juga begitu. Banyak sekali ketidaktahuannya. Sehingga banyak sekali sering errornya. Manusia diciptakan oleh Allah. Jika kita ingin tak banyak mengalami error dalam hidup, ya mendekatlah kepada Allah yang menciptakan kita. Segala rahasia hidup kita yang kita tidak tahu, ada dalam genggaman Allah. Jika kita ingin mengintipnya bahkan mengetahuinya, lebih dekatlah kepada Allah. Maka segala rahasia kita akan dibukakan oleh Allah, baik dengan kita meminta ataupun tanpa kita pinta. Karena Allah Maha Berkehendak.

Jika kita selalu bersyukur dalam segala keadaan kita, maka Allah akan Ridho. Jika Allah sudah Ridho, maka akan mengalir banyak kemudahan, banyak bimbingan, banyak perlindungan, banyak ilmu. Dan semuanya yang tak pernah kita duga dan sangka-sangka...Semuanya membuat kita takjub akan KebesaranNya, akan KemurahanNya, akan PerhatianNya, akan Kasih SayangNya..Ya Sangat Takjub !

Bagaimana kita belajar tidak sombong.


Sakit maag yang sudah kronis, apalagi gerd yang telah parah, yang sudah tak bisa ngapa-ngapain, bisanya hanya telentang ditempat tidur, memberi kita kesempatan belajar untuk tidak sombong.

Bagaimana mau sombong ? Segala keperluan kita harus tergantung kepada orang lain. Saat inilah Allah mendidik kita meninggalkan segala kesombongan kita. Kita yang dulu congkak dan sombong. Mentang-mentang segalanya ada. Segalanya punya. Segalanya bisa. Lalu berlaku sewenang-wenang kepada semua orang. Kita pikir segalanya bisa kita beli dengan uang. Sehingga kita congkak dan sombong.

Pada saat kita hanya bisa terkapar ditempat tidur seperti sekarang ini, kita baru menyadari, bahwa kita tak bisa menggunakan uang untuk kepentingan apapun. Meskipun kita masih punya uang, jika kita masih tetap sombong, masih tetap angkuh kepada orang-orang disekeliling kita, maka dengan memberikan uang sebesar apapun tak akan ada orang yang senang dan ikhlas merawat kita.

Namun meskipun kita tak mempunyai uang banyak, jika kita menunjukkan sikap bersahabat, sikap menghargai, dan sikap berterimakasih kepada yang merawat kita, maka siapapun akan senang dan ikhlas merawat kita. Itulah hidup, harus saling menghargai dan menghormati karena kita butuh orang lain.

Bagaimana kita belajar tahu diri.


Ketika kita sakit, kita belajar bagaimana menjadi seseorang yang tahu diri. Ialah bisa menempatkan diri. Bahwa kita butuh orang lain. Butuh bantuan tenaganya. Butuh bantuan pemikirannya. Butuh bantuan orang lain untuk merawat diri kita. Ternyata kita ini bukan orang yang super power. Yang segalanya bisa sendiri. Bisa juga jatuh sakit meskipun banyak uang. Bisa juga tak mampu memerintah orang lain meskipun kita mampu membayar. Dalam hidup ini, adakalanya kita tak mampu apa-apa dengan segala keberadaan kita. Itulah uniknya hidup. Seringkali benar-benar menjadi tak berdaya !

Bagaimana kita belajar rendah hati.


Sakit mau tidak mau memberikan kepada kita bagaimana belajar menjadi rendah hati. Meskipun kita berpangkat dan berkedudukan tinggi, jika kita congkak dan sombong tentu menjadikan orang-orang yang merawat kita malas dan tak suka merawat kita sakit, meskipun kita mampu membayar atau memberi kepada mereka banyak uang. Mereka lebih senang dan ikhlas merawat orang-orang yang baik, yang penyabar, yang tak sombong, meskipun mereka hanya diberi imbalan yang sedikit, daripada merawat kita yang meremehkan mereka-mereka. Mentang-metang kita kaya dan mempunyai semuanya.

Bagaimana kita belajar lemah lembut.


Jika sebelum kita sakit perangai kita kasar, suka membentak-bentak, maka ketika kita sakit kita terpaksa belajar bagaimana kita harus lemah lembut. Sebab jika kita kasar kepada sekeliling kita, maka kita akan rugi sendiri, karena tak akan ada seorangpun yang senang membantu kita. Entah untuk memasak makanan spesial sakit maag. Entah untuk membelikan obat. Entah untuk mengantar ke Rumah Sakit. Entah untuk sekedar memijit kaki kita yang sering pegal linu. Entah sekedar kita ajak mengobrol untuk membuang kejenuhan kita. Pokoknya untuk segala keperluan ketika kita sedang sakit.

Oke demikian dulu teman, soal Maag Dan Gerd Adalah Penyakit Yang Multikompleks. Semoga bisa menambah wawasan kalian untuk kedepannya. Lebih waspada dan hati-hati terhadap penyakit maag yang akan membuat kalian hidupnya menderita.
 
Terima kasih atas kunjungan di Blog ini. Semoga kebaikan Anda mendapat balasan yang luas dari Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal'alamiin.

Insha Allah bersambung ke Artikel Bagian – 2 nya. Silahkan BUKA DISINI ! Semoga Rahmat Allah SWT. menaungi kita semua. Amiin Ya Rabbal’alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 29 April 2016.

Salam Perjuangan,
Niniek SS
Labels: Tips

Thanks for reading MAAG DAN GERD ADALAH MULTIKOMPLEKS BAGIAN 1 . Please share...!

0 Komentar untuk "MAAG DAN GERD ADALAH MULTIKOMPLEKS BAGIAN 1 "

Back To Top