MENGAPA GERD TAK CEPAT SEMBUH

SOLUSI SAKIT MAAG on

Senin, Februari 05, 2018

Bissmillahirrahmanirrahiim..

Alhamdulillahirabbil’alamiin..dalam takdir kita, semuanya adalah yang terbaik untuk kita. Ada kebaikannya. Ada pembelajaran yang mahal disana. Dan banyak hikmah yang hanya ada dalam takdir kita, kita bisa menemukannya, tentu saja jika kita mau berhening dan menyimaknya ! Sehingga kita bisa mengenal siapa diri kita, dari mana asal kita, dan kemana kita hendak menuju ?

Bukankah ada awal bagi kita...lalu ada perjalanan yang mau atau tidak harus ditempuh..dan ada akhir, bersama raport perjalanan sebagai catatan yang akan menjadi penentu lulus tidaknya penilaian...

Mengapa kita tidak takut kepada Sang Penilai ?

Sang Penilai yang dengan hak prerogatifnya Maha Berkehendak sebagai penentu takdir atas seluruh makhluk ? Karena Ialah Sang Maha Pencipta seluruh alam semesta seisinya. Dunia bahkan akherat. Subhanallah..

Mengapa kita yang maha kecil ini masih arogan dengan pencapaian kita serta segala apa yang kita miliki ? Mengapa kita masih rakus padahal segala sudah kita miliki. Harta, pangkat, derajat dan kedudukan ? Masih kurangkah hasil korupsi kalian ? Rumah dan mobil mewah ? Tanah yang ratusan hektar ? Deposit yang kalian simpan diluar negeri atau atas nama orang lain karena nama kalian sudah tak muat untuk kepemilikan uang haram kalian ? Mudah-mudahan tak ada diantara kita yang demikian yah teman ?

Ya Allah..astaghfirullahaladziim...

Tak malukah kita kepada diri kita sendiri dan takut kepada Allah SWT ? bahwa kita telah menjadi budak dari nafsu kita sendiri ? Bukannya menjadi tuan atas diri sendiri ? Tuan yang mempunyai kewibawaan untuk menentukan apapun yang baik untuk mengisi raport kehidupan ?

Tuan yang cukup bersyukur dengan sesuap nasi ketika hidup, dan yang sangat menyadari yang menjadi haknya hanyalah beberapa meter kain kafan sebagai pembungkus jasadnya kelak ? Untuk apa menimbun semua yang ada didunia ? Jika semua akan ditinggalkan dan tak tahu kapan waktunya ? Dan yang akan berarti di akherat kelak hanyalah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh ?

Mengapa Sakit GERD Tak Cepat Sembuh ?

1.    Kurangnya pemahaman akan sakit GERD

Sakit GERD pada umumnya dilatarbelakangi oleh riwayat sakit maag sebelumnya yang lama tak sembuh-sembuh, sehingga asam lambung naik, dari lambung merayap keluar kemana-mana.

Jika asam lambung yang sifatnya asam itu ada didalam lambung masih aman. Karena dinding lambung oleh Allah dilapisi dengan lendir mucossa, yang mampu menahan lambung tak terkikis oleh asam lambung ketika mencerna makanan. Sifat keasaman asam lambung inilah yang sangat dibutuhkan oleh lambung dalam mencerna makanan yang kita makan.

Nah, jika kita makan makanan yang terlalu ekstreem seperti pedas, asam, makanan yang merangsang, makanan yang keras, maka derajat keasaman lambung otomatis akan meningkat untuk mengimbangi kerja lambung yang melampaui kapasitas. Hal ini akan menyebabkan mucossa lambung terkikis sehingga pertahanan lambung jebol karena dinding lambung terkikis oleh keasaman lambung. Maka inilah kemudian yang dinamakan iritasi lambung atau sakit maag.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus tanpa penanganan yang benar, maka lama-kelamaan, oleh faktor makanan, kelelahan fisik maupun psykies, asam lambung ini akan terpicu naik dan keluar kemana-mana. Daerah yang terkena asam lambung yang naik ini, tentu saja riskan sekali karena tidak dilapisi dengan mucossa. Sehingga fungsi dari organ-organ yang terkena asam lambung naik ini akan mengalami penurunan bahkan bisa rusak. Inilah yang kemudian disebut dengan GERD atau asam lambung naik.

Maka, mengapa keluhan GERD menjadi nano-nano ? dari masuk angin hingga otak blank ? hingga dokterpun bingung mengobatinya. Apalagi pasiennya ?

Dan yang lebih fatal lagi, kurangnya pemahaman kita akan GERD. Saking kompleksnya keluhan, sehingga kita menyangka bahwa diri kita telah kena santet atau guna-guna orang. Apalagi disertai dengan sensasi aneh yang sering muncul di otak kita seperti : rasa gelisah, panik, takut mati, takut pada sesuatu yang tak masuk akal. Yang semua ini diakibatkan oleh munculnya gangguan kejiwaan karena gangguan seluruh system tubuh akibat asam lambung.

Kurangnya pemahaman kita akan GERD ini mengakibatkan GERD tak bisa cepat sembuh.

2.    Sakit GERD adalah sakit yang multikomplek

Jika maag telah berkembang menjadi GERD apalagi jika GERD telah semakin parah, maka penderitaan akan semakin kompleks. Jantung berdebar. Dada rasa panas. BAB bermasalah. Tenggorokan sering radang dan sulit untuk menelan. Ada rasa yang mengganjal di tenggorokan. Tenggorokan seperti tercekik. Telinga sakit dan berdenging hingga ke infeksi telinga. Migren. Fertigo. Sinusitis. Kliyengan. Otak blank ! Muncullah ambeien. Yang semua itu dialami setelah terjadi GERD.

Setelah keluhan beraneka ragam tersebut dialami, tentu dokter atau pakar kesehatan manapun akan menjadi bingung untuk menganalisa serta mengambil langkah pengobatan ? Bagaimana tidak ? Berbagai macam keluhan ada dalam satu tubuh ?

Diobati keluhan yang satu berdampak pada munculnya penyakit baru. Begitulah dan seterusnya. Walhasil GERD dengan pengobatan kimia, bukannya makin sembuh tapi malah kian parah. Karena obat kimia hanya mampu meredam gejalanya, bukan mengobati akar penyakit. Tapi ya dilematis. Karena hanya obat kimialah yang bisa meredam rasa sakit seketika. Obat herbal tak mampu meredam rasa sakit sebagaimana obat-obatan kimia. Oleh karena itu, ada baiknya, bagi yang masih menjalani pengobatan dokter dan ingin minum Noni Morinda, pengobatan dokter tetap dilanjut namun dijaraki dengan minum morindanya.

3.    Tidak sabar dan telaten berobat

Bagi yang tak telaten berobat, maka sudah dapat ditebak, mereka tak akan cepat sembuh. Karena bekerjanya obat perlu waktu. Apalagi obat herbal seperti morinda. Paling tidak memerlukan waktu antara 2 atau 3 bulan penggunaan hingga benar-benar menghasilkan kesembuhan yang signifikan.

Minum noni morinda pada botol pertama atau kedua biasanya masih berfungsi untuk mengeluarkan semua racun penyakit (detoksifikasi) dari dalam tubuh. Baru pada botol-botol selanjutnya mulai terjadi perubahan kesehatan, karena sudah mulai terjadi proses regenerasi atau pembaharuan sel.

Jika baru minum noni morinda pada botol pertama, sudah tak mau lanjut lagi ( karena merasai reaksi yang tak nyaman dalam tubuh ), ya sudah. Kapan mau sembuhnya ? Karena menurut pengalaman saya hingga saat ini, baru noni morindalah herbal yang paling efektif untuk mengobati maag dan GERD. Herbal lain belum ada. Entah kalau kedepan nantinya ada produk herbal yang bisa mengungguli noni morinda. Karena tehnologi obatpun selalu berkembang dari waktu ke waktu.

Ini baru dari faktor obat. Apakah kesembuhan hanyalah diperoleh dari faktor obat saja ? Tidak teman. Yang utama adalah dari interospeksi diri. Taubat yang sungguh-sungguh di Hadapan Allah SWT. Memperbaiki sikap hidup dengan berperilaku positif : Rajin dan tekun beribadah. Rendah hati. Tidak sombong. Pemaaf. Penuh toleransi kepada sesama. Dermawan. Tidak boros. Tidak kikir. Suka menolong. Tidak suka menghina atau merendahkan orang lain. Dan lain sebagainya.

Kecuali itu faktor cukup istirahat juga menjadi penentu cepat tidaknya kesembuhan. Faktor menu makan juga sangat menentukan tingkat kesembuhan maag dan GERD. Serta faktor menjaga kestabilan berpikir, sehingga tidak terjadi stress.

Maka harus sinergi antara ketepatan obat yang diminum + menu makan yang baik + istirahat yang cukup + serta pola pikir yang selalu positif + pikiran yang terjaga dari segala tekanan. Jika semuanya ini bisa dilakukan secara bersama-sama, insya Allah sakit GERD akan segera sembuh.

4.    Kurangnya perhatian keluarga

GERD jika belum parah, tidak menunjukkan tanda-tanda kalau ia sakit. Karena tampilannya seperti orang sehat. Hanya saja tubuhnya yang terus mengurus. Tidak sebagaimana sakit yang lainnya, terbaring lemah ditempat tidur, pucat, kuyu, sehingga tanpa diberitahupun kita tahu bahwa ia sedang sakit. Suhunyapun jika dipegang selalu meriang. Itu jika sakit selain GERD.

Para penderita GERD yang belum stadium parah. Tampilannya seperti orang sehat. Masih bisa beraktifitas. Terkadang tidak pucat, meskipun berat badan turun terus. Suhu badanpun normal jika kita tempelkan tangan pada kulitnya.

Namun sebenarnya rasa badan sungguh tak karuan. Ibarat dari ujung kaki hingga ke ubun-ubun ada keluhan. Dan sensasi keluhanpun aneh serta sangat tak enak dirasakan. Dan kesakitan luar biasa pada bagian tubuh tertentu yang pernah kena asam lambung, akan terasa ketika sedang kambuh.

Misal area dada pernah terkena asam lambung naik, maka ketika kambuh asam lambungnya dada akan merasakan sangat panas bagai terbakar. Jika area paru-paru yang terkena asam lambung naik, maka jika kambuh, akan terasa sesak nafas bagai nafas mau berhenti saja.

Bagi orang yang belum pernah merasakan begah perutnya padahal belum makan pada orang sakit maag atau GERD tidak akan pernah bisa membayangkan, bagaimana sih rasanya begah perutnya ? Itulah GERD. Dengan beribu sensasi keluhan dan penderitaan.

Itu baru begah. Lha jika semua keluhan muncul, bagaimana rasanya ? Bisa dibayangkan bukan ? Misal : Jantung berdebar kencang, kepala muter dan kliyengan, mual tapi tak bisa muntah, lambung perih bagai disayat-sayat pisau, muncul keringat dingin, lambung usus dada semuanya panas rasa terbakar, telinga sakit bagai ditusuk-tusuk jarum, bagaikan ada binatang didalamnya yang sesekali menyengat sakit sekali, ada dahak kenthal di tenggorokan yang tak bisa keluar menyumpal diujung hidung, sendawa terus menerus namun tertahan didada ? Kalian sudah pernah merasakannya belum ?

Rasanya bagai mau gila teman !

Nah jika seperti ini, tentu inginnya hanya berbaring dan berbaring. Meskipun berbaring juga tak bisa mengurangi penderitaan yang dialami.

Kondisi GERD yang seperti ini, jarang yang mengerti karena belum pernah merasakannya. Maka mereka anggota keluarga yang kurang perhatian pada si sakit tak bisa disalahkan juga, kalau mereka mendakwa kita malas, tak mau kerja, hanya alasan, dan lain sebagainya. Tentu kalian penderita maag atau GERD tahu, bahwa kalian akan menjadi sangat sensitif perasaannya karena dalam keluarga merasa tak berguna lagi dan hanya merepotkan keluarga saja.

Jika yang sakit kepala keluarga ia merasa bersalah karena kemudian tak bisa bekerja mencari nafkah. Jika ibu yang sakit ia merasa bersalah karena tak bisa mengurus rumah tangga lagi seperti dulu. Jika anak yang sakit ia merasa sedih karena tak bisa masuk sekolah. Jika ia seorang mahasiswa yang hampir lulus, tiba-tiba kena GERD lalu tak bisa menyelesaikan skripsinya, ia merasa sangat bersalah kepada kedua orangtuanya. Apalagi kalau sampai DO. Maka pupuslah sudah harapan untuk menjadi sarjana, prestasi yang sangat diharapkan kedua orangtua sejak dulu. Orang tua kerja banting tulang mencari uang hanya berharap agar anaknya bisa lulus sebagai sarjana.

Melalui artikel ini, saya berharap, agar anda yang membacanya, mau memahami, beginilah sebenarnya penderitaan GERD. Ia sangat butuh perhatian. Butuh kasih sayang. Butuh pengertian. Butuh perawatan yang seksama. Butuh bantuan. Butuh toleransi. Butuh didampingi. Itulah GERD.

5.    Kurangnya motivasi diri

Tidak adanya motivasi untuk sembuh menyebabkan seorang penderita GERD tak cepat sembuh. Karena lama tak sembuh-sembuh, meskipun segala upaya telah dijalaninya, menimbulkan trauma untuk menjalani pengobatan selanjutnya. Baik pengobatan medis maupun pengobatan herbal. Karena lama telah dijalaninya belum juga menunjukkan adanya perubahan.

Untuk apa makan dilarang-larang. Tak boleh makan yang enak-enak. Untuk apa minum obat lagi. Untuk apa tak boleh olah raga. Tak boleh lari pagi. Tak boleh naik sepeda motor. Tak boleh naik turun tangga. Toh belum sembuh-sembuh juga ?

Banyak diantara penderita maag/GERD yang kemudian nekad.  Lalu ? dia makan segala yang dipantang. Lari pagi. Tak mau minum obat lagi. Naik motor. Naik turun tangga. Angkat yang beratpun dilakoninya. Pokoknya semua larangan untuk sembuh diterjangnya. Akibatnya apa ? Hanya bertahan beberapa hari, iapun collaps. Masuk UGD. Pendarahan lambung dan usus. Dan jiwanya tak bisa tertolong lagi. Karena ia memang sudah tak punya semangat untuk hidup lagi. Maka segala ikhtiyar tak membantunya.

Ini bukan isapan jempol agar kalian takut. Tapi ini kisah yang banyak terjadi dikalangan penderita maag/GERD yang tak sembuh-sembuh. Jika kitalah yang terkena, kuncinya sembuh adalah : Interospeksi diri, sabar, tekun, tawakkal, tetap semangat dan yakin untuk sembuh. Serta jaga makanan, pikiran serta cukup istirahat.

Begitulah semoga artikel ini bermanfaat. Jika ada kekurangannya saya mohon maaf. Tak lupa salam serta shalawat seagung-agungnya kepada Junjungan Mulia Nabi Agung Muhammad SAW beserta ahli keluarga beliau yang sangat beliau sayangi dan para sahabat yang beliau cintai. Mudah-mudahan terlimpah untuk kita sekalian yang berkhidmad kepada beliau hingga akhir jaman.

Alhamdulillahirabbil’alamiin..

Purworejo, 5 Februari 2018

Salam tauhid

Niniek SS.

Labels: GERD, Interospeksi, Kiat-Kiat Sembuh

Thanks for reading MENGAPA GERD TAK CEPAT SEMBUH. Please share...!