SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Hikmah Dibalik Sakit Maag Dan GERD

Bismillahirrahmanirrahiim...

Puji syukur yang tak habis-habisnya kepada Allah SWT. Yang setiap saat mengkaruniakan berbagai-bagai nikmat yang tak bisa kita hitung kepada kita. Baik kita yang banyak dosanya maupun kita yang sedikit dosanya. Jika Allah adalah sosok yang pendendam, sosok yang tidak Maha Kasih Sayang, tentu saja kita dalam sekejap saja tak bisa bertahan hidup. Karena setiap helaan nafas, kita butuh pertolongan dan pemberian berbagai macam hal dari Allah untuk berlangsungnya kehidupan kita ini. Bahkan nafaspun adalah karunia dari Allah SWT. Iya to ?

Dan kitapun harus berterima kasih kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Yang menjadi penyampai risalah Allah SWT. Apapun yang dikehendaki oleh Allah SWT. atas manusia, hukum dan keteladananNya, telah Nabi SAW. sampaikan kepada manusia, terutama kepada kita Umat yang mengikuti jejak beliau. Sehingga kita menjadi tahu apa-apa yang harus dilakukan agar kita manusia, hidup benar. Benar tauhidnya, benar ibadahnya, benar hidupnya, sehingga ketika kembali kepadaNya dalam husnul khatimah, kembali dalam akhir hidup yang baik, yang menjadikan keridhoan Allah SWT. Kembali kepada asal kehidupan, fitroh.

Hikmah Dibalik Sakit Maag Dan GERD

Ketika kita sakit, biasanya kita tak bisa berpikir bening lagi karena merasakan keluhan sakitnya. Apalagi jika kena maag kronis dan gerd, dimana keluhan yang dirasakan sangat banyak, bertubi-tubi silih berganti. Kita hanya mampu berpikir dari sisi yang negatif saja kan ?

Pernahkah terbersit pertanyaan-pertanyaan seperti ini dalam benak kita ?   Misalnya :

-    Ya Allah mengapa Engkau jadikan saya sakit ?

Tentu kita akan bertanya-tanya mengapa kita sakit dan mengapa orang lain kok selalu sehat-sehat saja, padahal kondisi orang lain jauh lebih susah hidupnya, jauh lebih kekurangan ekonomi, jauh lebih banyak anaknya dimana kebutuhannya juga lebih banyak, namun mengapa enjoy selalu hari-harinya sekeluarga ? Tidak seperti dirinya. Apa yang kurang. Rumah bagus. Mobil cukup mahal. Uang tak pernah kekurangan. Anak hanya 2 dan sudah selesai sarjana bahkan sudah mendapatkan pekerjaan yang mapan. Isteri juga setia. Kurang apalagi ? Tapi Allah memberinya sakit yang tak sembuh-sembuh !

-    Ya Allah mengapa sakit saya tak sembuh-sembuh ?

Temannya sakit satu dua hari sudah sembuh. Tak perlu surat cuti dokter. Sedangkan dirinya ? Bolak balik sakit. Bolak balik ke dokter. Bahkan bolak balik juga masuk rumah sakit. Rasanya sampai tak enak banget dengan teman-teman serta pimpinan dikantor. Karena sering ijin dan cuti kantor karena sakit. Dan sekian lamanya belum sembuh juga. “Sakit apakah gerangan saya ? Kata dokter hanya asam lambung tinggi ? Namun mengapa seolah segala obat tak mempan juga untuk dirinya ?” “Dan juga aneh banget keluhan yang dirasakannya. Silih berganti bertubi-tubi dan tak jelas banget jenis keluhan yang sering muncul. Seperti penyakit siluman saja sensasinya”

-    Ya Allah dosa yang manakah dari diriku yang membuat saya Engkau beri sakit ini ? Sakit yang seperti ini ? Sakit yang tak sembuh-sembuh sepanjang waktu ? 

Pikiran berkecamuk sepanjang waktu namun tak pernah memperoleh jawabannya. Sebenarnya sakit apa dirinya. Masak kalau asam lambung, sampai begini amat sakitnya. Sampai oleng jika jalan ? Sakitnya dari uluhati hingga tembus kebelakang punggung ? Tak bisa kena air. Jika kena air tubuh selalu menggigil ? Sering demam. Rasa badan panas, namun jika dipegang kulitnya normal-normal saja ? Dan masih banyak lagi keluhan yang lain ?

Dokter tak ada satupun yang mau menjelaskan secara detail tentang asam lambung. Mungkin karena tak ada waktu. Atau mungkin pelit memberikan layanan lebih. Entahlah. Baru faham setelah membaca blognya bu Niniek ini. Entahlah Bu Niniek dapat ilmu darimana. Meskipun Bu Niniek bukan dokter, namun apa yang ditulisnya di blog ini semua masuk akal, dan walaupun mungkin tak ada ilmiah-ilmiahnya sebagaimana yang dipaparkan dalam ilmu kedokteran. Ini menurut kata Bu Niniek sendiri dalam salah satu tulisannya.

Dirinya toh tak perlu tahu ilmu kedokteran. Yang ia perlukan adalah kesembuhan. Itu yang sedang dibutuhkannya saat ini. Dan atas ijin Allah banyak kesaksian yang setelah membaca blognya Bu Niniek ini, yang sebelumnya bingung tentang apa yang dialaminya kemudian menjadi faham. Oh begini toh sakit maag itu ? Oh begini toh GERD itu ? Sehingga paling tidak siapapun yang membaca blog ini menjadi tahu langkah-langkah apa yang harus diambilnya agar sakit maag atau asam lambungnya segera sembuh. Tak perlu berlama-lama. Dan tak perlu menyalahkan Allah kenapa sakitnya tak sembuh-sembuh !

-    Ya Allah, dimanakah Engkau letakkan obat untuk sakitku ini ?

Saking putus asanya merasakan sakit yang tak sembuh-sembuh kita sering bertanya-tanya seperti ini bukan ? Tak usah bertanya kepada siapapun tentang dimana keberadaan obatnya. Bertanyalah kepada diri sendiri. Gali terus. Gali terus pencarian obat itu dalam diri sendiri. Maka lama-lama PASTI akan ketemu ! Karena Allah bukanlah sosok yang tega. Allah adalah Dzat yang sangat menghargai ketekunan atau istikhomah. Dzat yang sangat menghargai kesabaran dan kerja keras. Dzat yang penuh perhatian dan kasih sayang. Kita semua harus yakin itu !

Berikhtiyar terus mengupayakan kesembuhan. Terus.Terus dan Terus ! Dengan obat yang satu tidak sembuh, terus mencari obat yang lain. Jika uang sudah habis untuk berobat, tak perlu mengeluh. Terus memperbanyak dzikir dan doa. Memperbanyak interospeksi dan mawas diri mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Menyembuhkan. Karena hanya doa dan kepasrahan yang tersisa. Ya lakukan dengan sekuat tenaga. Dengan rendah hati. Dengan sepenuh tawakkal. Insya Allah kesembuhan  akan segera datang !

-    Ya Allah kapankah Engkau berikan waktu bagi kesembuhanku ? 

Jika kita semua sudah berikhtiyar dengan maksimal, silahkan ajukan pertanyaan itu kepada Allah. Tapi jangan harap Allah akan menjawab doa kita, jika kita sakit, belum berikhtiyar, belum mohon ampunan, dan belum mencari obatnya kok sudah bertanya kepada Allah seperti itu ! Mubadhir teman !

Banyak Hikmah Dibalik Sakit Maag Dan GERD

-    Belajar bersabar

Ketika kita diberi sakit maag ini, kita mau tidak mau, suka tak suka, diajari untuk belajar bersabar dalam segala hal. Belajar bersabar menahan sakit. Belajar bersabar kepada orang lain. Sudah lapar, perut sakit, keringat dingin bercucuran, namun belum ada makanan yang aman dihadapan kita. Siapa yang harus disalahkan. Iya kan ? Apakah kita akan menyalahkan keadaan ini ? Oh justru kita akan salah besar. Karena segala keadaan adalah takdir kita. Dan takdir ini adalah wewenang Allah. Beranikah kita menyalahkan Allah yang telah memberikan takdir ini kepada kita ? Sudah lapar tak ada makanan yang “aman” untuk disantap ? Sebab orang maag atau GERD kan tidak bisa makan sembarang makanan ? Salah makan sedikit saja, kitalah yang akan menanggung akibatnya ! Dari hal-hal kecil seperti inilah kita diajari untuk belajar bersabar.

-    Belajar bersyukur

Bersyukur, bahwa sakit kita jauh lebih ringan dibanding teman-teman yang parah, sehingga kita masih bisa beraktifitas. Banyak kok teman kita diluar sana yang benar-benar harus bedrest ditempat tidur. Bukan karena malas, tapi karena memang benar-benar sudah tak bisa untuk bangun !

Bersyukur bahwa kita masih bisa berobat. Banyak kok teman kita yang sakitnya benar-benar sudah cukup parah, namun suami tak perhatian sehingga jika isterinya berobat, malah dimarahi, dikata-katai hanya menghabiskan uang melulu. Apalagi tak sembuh-sembuh. Boro-boro diantar ke dokter dan diberi perhatian yang lebih. Atau diupayakan agar isterinya cepet sembuh ?

Bersyukur, bahwa kita hanya diganjar sakit yang hanya seperti ini. Mengingat dosa kita yang berjibun sebesar gunung dan sebanyak butiran pasir dilautan, dan pekat bagai jelaga ! Apapun kondisi yang Allah berikan kepada kita, dan bagaimanapun bentuknya. Kita ini wajibnya adalah bersyukur ! bersyukur ! dan bersyukur !!!

-    Belajar mengenali kebesaran Allah

Dengan sakit ini kita diajari oleh Allah untuk mengenal kebesaranNya !  Kenali tentang nafas kita. Kita akan mengenal betapa Allah Maha Pemurah. Kita tak perlu bayar nafas..Kenali kerja jantung, maka kita Akan mengenal bahwa Allah itu Maha Professional ! Merancang jantung yang memompa darah tanpa berhenti kecuali kita mati.  Kenali kerjasama antara satu organ dengan organ yang lain, kita akan mengenali bahwa Allah menginginkan kita manusia hendaklah bekerjasama dengan orang lain dalam hal kebaikan. Sebab satu organ buruk maka seluruh organ akan menghasilkan kinerja yang buruk pula. Karena satu sama lain saling berkaitan dalam masing-masing system kerjanya.

Banyak hal dari sakit kita dimana kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk belajar menjadi cerdas akalnya, dan peka ruhaninya. Tentu saja jika kita mau menggali dan mencernanya. Tapi banyak juga yang dengan sakit, semua hikmah lewat begitu saja, karena kita tak mau menangkap hidayah yang Allah berikan didalamnya.

-    Belajar tekun

Ingin sembuh tak mau tekun berobat ? Ya tak sembuh-sembuh ! Baru minum obat beberapa kali, apalagi yang herbal seperti morinda, baru sehari dua hari minum, dan baru merasakan sedikit tak nyaman dari reaksinya, lalu sudah menyerah tak mau melanjutkan. Lha kapan sembuhnya ? Karena morinda, jika baru minum botol pertama, itu baru membersihkan ( detoksifikasi ) tubuh dari segala macam residu atau racun yang ada. Baru pada botol kedua, mulai terjadi regenerasi sel, pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak. Jadi betapa ketekunan itu sangat diperlukan untuk meraih kesembuhan. Apalagi untuk kesembuhan sakit maag dan GERD, karena keluhan yang serba kompleks ! Tak segampang pengobatannya sebagaimana penyakit-penyajkit yang lainnnya.

-    Belajar mengenal bahwa hidup butuh orang lain

Kita sangat terasa membutuhkan orang lain adalah ketika sakit, Apalagi sakit yang lama tak sembuh-sembuh seperti maag dan Gerd ini ?
Butuh dibantu menyiapkan makanan yang “aman”. Butuh diantar pergi berobat karena tak berani pergi sendirian. Butuh dibantu beli obat ke apotik. Butuh dibantu mengantar anak ke sekolah, karena dirinya yang biasanya mengantar anak-anak sekolah, semenjak sakit jadi tak bisa mengantar.  Butuh dibantu menyelesaikan segala pekerjaannya, yang selama sakit ini tak bisa dikerjakannya. Pokoknya, ketika kita sakit, banyak sekali butuh dibantu orang lain. Iya kan ?

-    Belajar rendah hati

Lha bagaimana tak rendah hati. Kita banyak membutuhkan bantuan orang lain. Kalau kita sombong, kita ketus, kita tak ramah, siapa yang akan mau membantu kita ? Sekalipun kita banyak uangnya ?

-    Belajar memahami bahwa uang bukanlah segalanya

Jika kita tak mampu menjaga sikap kita kepada orang-orang yang sering membantu kita dikala kita sakit, maka kita akan kesulitan, karena uang tak akan banyak membantu kita. Mereka, orang-orang yang sering membantu kita juga punya hati, punya perasaan serta harga diri. Mereka juga tak mau diperlakukan seenak kita, mentang-mentang kita banyak uang. Uang adalah bukan segalanya.

-    Belajar menghargai isteri

Banyak suami yang tak menghargai isteri. Mentang-mentang ia sudah memberi isteri segalanya. Rumah yang mewah, mobil yang bagus, perabotan rumah tangga yang komplit. Sehingga isterinya ia anggap hanya sebagai penjaga rumah saja. Yang tak punya hak untuk bicara, untuk mengusulkan segala hal demi kebaikan rumah tangganya, untuk mengarahkan anak-anaknya.

Banyak suami yang menjadi ororiter dalam rumahtangganya karena kedudukannya yang tinggi di kantor. Atau karena hartanya yang berjibun !

Nah ketika dirinya jatuh sakit, tergeletak tak bisa ngapa-ngapain ditempat tidur, penyakitnya sudah diobatkan kemana-mana, hingga ke Singapore sekalipun, namun tak sembuh-sembuh juga, maka ia menjadi sadar. Apalagi ketika hartanya mulai habis. Bahwa ternyata ia dulu banyak berdosa kepada isterinya. Sering memaki-makinya hingga isterinya menangis. Sering tak mempercayai isterinya, sehingga isterinya menjadi kesal namun tak berdaya.

Kini, disaat ia terpuruk karena sakitnya yang tak sembuh-sembuh, hanyalah isterinya seorang yang setia merawatnya dengan penuh kasih sayang sabar dan telaten. Semua harta yang dimilikinya tak banyak menolongnya. Kini ia tersungkur di Hadapan Allah SWT. Memohon ampunan atas segala dosanya. Dan minta maaf kepada isterinya atas perilaku serta sikapnya yang buruk selama ini kepada isterinya. Ia lega sudah. Setelah mohon ampunan kepada Allah serta meminta maaf atas segala kesalahannya selama ini kepada isterinya. Ia pasrahkan seluruh hidupnya, sakitnya kepada Allah SWT. Karena harta yang dimilikinya hingga habis tak mampu menolongnya dari sakit gerd yang teramat menyiksanya sepanjang waktu.

-    Belajar menghargai suami

Sebaliknya banyak pula isteri yang tak menghargai suaminya. Apalagi jika ia yang lebih mampu mencukupi kebutuhan ekonomi rumahtangganya. Karena lebih banyak penghasilannya dibanding penghasilan suaminya yang tak seberapa.  Isteri yang seperti ini biasanya dengan entengnya suka menyuruh-nyuruh suaminya untuk pekerjaan apa saja. Sama sekali tak ada takutnya kepada Allah SWT. Sama sekali tak menghormati dan menghargai suaminya, meskipun ia tahu bahwa Allah memerintahkan seorang  isteri wajib tunduk dan patuh kepada suaminya.

Semua perkataan suami tak pernah digubrisnya. Pendapatnyalah sendiri yang harus menang. Apalah suaminya yang tak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Dirinyalah yang banting tulang untuk keluarganya selama ini. Usaha catteringnya yang berkembang pesat hingga bisa membeli rumah, mobil dan perabotan rumah tangga, tak disadarinya bahwa itu atas ijin dari Allah SWT.

Ia pikir itu semua karena kerja kerasnya, karena kepintarannya mengelola usahanya. Karena kenalannya banyak. Ia sama sekali tak mengerti, bahwa usahanya maju pesat karena Allah ridho dengan suaminya yang selalu menjaga sholatnya dan tak pernah meninggalkan dzikirnya kepada Allah SWT.
Kini tiba-tiba dirinya jatuh sakit. Dokter hanya mengatakan sakit maag. Tapi mengapa sudah berlalu 2 tahun tak juga kunjung sembuh. Usaha dagang catteringnya bangkrut karena ia tak bisa mengelolanya lagi. Semua miliknya lepas satu persatu untuk berobat. Namun belum sembuh juga. Yang tersisa tinggallah rumah yang dihuninya ini. Mustikah harus dijual juga untuk berobat ?
Ia sudah tak tahan lagi melewati penderitaan yang menderanya ini dari hari ke hari. Ia terharu. Suaminya selalu merawatnya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Selalu membesarkan hatinya. “Sabar ya mi, umi insya Allah akan sembuh, jangan putus asa. Mohon ampunlah kepada Allah. Tentu saja banyak dosa serta kekhilafan kita sehingga Allah memberikan ujian ini” begitulah kata suami sambil memegang dan mengelus tangannya setiap kali. Dirinya tak mampu menahan air matanya demi mendengar kata-kata suaminya yang sangat menyentuh hati itu.

Memang benar apa yang dikatakan oleh suaminya. Bahwa selama ini ia sombong. Tak ngerti bersyukur kepada Allah. Tak pernah menghormati dan menghargai suaminya. Apalagi tunduk. Pantas saja Allah memberikan sakit ini. Agar dirinya sadar akan kedudukannya sebagai isteri. Sebagai makhluk Allah yang harus tunduk kepada hukum dan ketentuannya. Dan masih banyak lagi hikmah yang ia peroleh dari sakit ini.

Ada kesegaran baru yang mengaliri kisi-kisi hatinya. Adalah kesadaran tentang hidup. Kini, meskipun belum sembuh, ia bisa ikhlas menerima sakitnya, dan bisa menerima keluhan-keluhan dengan sabar dan pengharapan akan sembuh. Tentunya setelah Allah mengampuni dosa-dosanya. Iapun lalu meminta maaf kepada suaminya atas segala kekhilafannya selama ini. 

Meskipun suaminya sudah memberikan maaf sebelum isterinya meminta, namun ketika isterinya meminta maaf kepadanya, ada keharuan serta kesyukuran yang begitu menghunjam direlung hatinya. Doanya kepada Allah selama ini telah dikabulkanNya, agar isterinnya menjadi hamba yang sholehah. Dan ini adalah sebuah awal dari sikap salih. Matanya berkaca-kaca ketika isterinya meminta maaf dengan ketulusan kepadanya. Karena ia merasakannya. Isterinya benar-benar bersungguh-sungguh meminta maaf.

-    Belajar menghargai orang lain siapapun adanya

Sakit maag yang lama tak sembuh-sembuh, mengajari kepada kita, bahwa kita harus menghargai orang lain siapapun adanya. Karena kita membutuhkan bantuan serta pertolongan mereka. Tanpa bantuan serta pertolongan orang lain, maka kita benar-benar payah. Banyak urusan kita yang akan terbengkelai.

Dalam hal makan saja. Jika ketika sedang sakit, tak ada yang mau membantu menyiapkan makanan untuk kita, apa jadinya ? Padahal soal nasi saja harus dimasak spesial. Harus lembek ! Demikian juga untuk sayurnya sangat terbatas bahan dan jenisnya. Sayur bening. Yang tawar tak pake cabe dan tomat atau bumbu-bumbu penyedap rasa.  Apakah diluar ada sayur bening yang seperti ini ? Gak ada kan ? jikapun ada misalnya, lalu siapakah yang akan membelinya ? Tentu kita akan meminta tolong orang lain bukan ? Karena kita tak bisa pergi sendiri ? Belum lagi kepentingan-kepentingan kita yang lain ? Tentu kita harus meminta tolong orang lain. Untuk itulah betapa kita perlu untuk menghargai orang lain.

-    Belajar hemat

Dulu, waktu kita belum sakit, harta masih banyak, kita beli apa saja bisa. Terkadang tanpa pertimbangan apakah yang kita beli itu perlu atau tidak. Asal pengin, beli ! Tapi setelah kita sakit, harta ludes untuk berobat. Itupun belum kunjung sembuh. Nah. Mau tidak mau kita diajari untuk menjadi hemat. Sebab kalau tidak, maka uang yang ada tak cukup untuk segala kebutuhan.

-    Belajar berhati-hati dalam berbicara dan bersikap

Sebelum sakit, kita seenaknya sendiri dalam bersikap dan berbicara. Sekarang, ketika sakit lama tak sembuh-sembuh. Bisanya hanya tergolek dipembaringan ? Kita benar-benar diajari untuk berhati-hati dalam berbicara dan bersikap kepada orang lain. Paling tidak kepada orang-orang yang merawat kita. Sebab kalau tidak, kita akan sengsara sendiri. Tak ada yang mau membantu dan menolong lagi.

-    Belajar menghargai waktu

Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidup. Namun kita sering tak menghargainya. Kita sering membuang-buang waktu untuk sesuatu yang kurang manfaat. Sekarang Allah memberikan pelajaran kepada kita, betapa tersiksanya menjalani waktu dalam kesakitan. Betapa terasa lamanya waktu berjalan, seolah-olah tak bergerak. Dari pagi ke sore. Dari sore ke malam dan ke pagi lagi, dilalui dalam kesakitan yang belum ketemu obatnya.

Sepertinya kita mau memberikan apa saja harta yang kita miliki asal bisa sembuh. Dulu kita kikir ! Pelit ! Sekarang setelah didera sakit yang tak terperi, kita tak pernah eman-eman kehilangan harta kita asal sembuh. Iya kan ?

-    Belajar beribadah dengan baik

Dulu ketika masih sehat, kita melakukan ibadah dengan seenaknya. Jauh dari khusyuk. Jauh dari rasa kesyukuran kepada Allah SWT. Sekarang setelah didera gerd atau asam lambung yang parah, betapa berharganya kesehatan. Betapa berharganya waktu. Ingin mencari saat yang bisa beribadah dengan baik, dengan sempurna betapa susahnya ketika sedang sakit.

Mana yang kedinginan kena air untuk berwudhlu. Mana yang oleng. Mana yang jantung berdebar. Mana yang lambung perih bagai diiris-iris.

Disaat seperti inilah, kita diajar oleh Allah SWT. betapa berharganya waktu dan kesehatan. Semua keterlenaan ibadah kita dimasa lalu baru terasa ketika kita didera sakit gerd ini. Mau wudhlu dengan baik saja susahnya bukan main menahan dingin. Mau sholat dengan sempurna saja tak pernah bisa tegak berdiri. Astaghfirullahaladhziim.

Itulah antara lain hikmah dibalik sakit maag dan gerd. Semoga kita semua bisa memetik hikmah dari sakit kita. Dan kedepan menjadi orang yang lebih baik. Lebih takut akan Allah SWT. Dan lebih bisa mensyukuri nikmat. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin..

Purworejo, 20 Agustus 2017

Salam Tauhid,
Niniek SS
Labels: BERSYUKUR, EDISI SPESIAL, Hal-hal penting untuk diketahui, Renungan

Thanks for reading Hikmah Dibalik Sakit Maag Dan GERD. Please share...!

12 comments on Hikmah Dibalik Sakit Maag Dan GERD

  1. Bu gmn yah pengen total sembuh dr maag,, ga enak banget perut bengah.. badan ga enak kadang nyesek sampe ke dada... bisa ga yah sembuh??... makan juga bingung.. maksh bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. e2m.sjuman

      Memang gak enak banget sakit maag itu mas. Kalau keluhannya seperti itu, bukan maag biasa lagi tapi sudah berkembang menjadi asam lambung. Jika serius ingin sembuh, hubungi ibu ( Niniek SS ) di nomor 085.228.401.939 sms saja.

      Salam,

      Hapus
  2. Gimana ya 3 bln merasa sakit asam lambung,dan br 2 bln ini keluar RS, sdh agak mendingan tp sewaktu2 kambuh. Ini kambuh lg sampai sakit tulang belakang,dan pusing seperti keliyengan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Camelia Kontu

      Jika gak ingin kambuh-kambuh, harus selalu dijaga makannya, harus teratur dan aman untuk lambung, jaga agar istirahat cukup dan pikiran jangan sampai stress. Silahkan pesan Buku untuk panduan perawatan sehari-hari dirumah. Dan obati dengan Morinda atau Biocypress pesan di Bu Niniek SS di blog ini. Jangan ditunda-tunda agar tidak menjadi semakin parah.

      Salam,

      Hapus
  3. Bu niniek gimana cara pesan obatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. edi aswin

      Untuk pesan obatnya, bisa hubungi saya SMS di nomor 085.228.401.939 kirim nama, alamat, nomor Hp, tuliskan "pesan buku dan morinda". Karena pesan obat sebaiknya disertai dengan buku, agar tahu bagaimana cara perawatan bagi sakit maag agar lekas sembuh.

      Salam,

      Hapus
  4. Gimana caranya agar pikiran g stress kl ada masalah.soalnya kl pikiran stress pasti g bisa tidur dan kambuh lagi kambuh lagi.penuh perjuangan benar2 biar cepet sehat tu.MasyaAlloh...
    Pingin cepat sehat lg Ya Robb.
    Makanan udah dijaga dgn baik.strees tu yg sering muncul kl ada masalah dikit.masalahnya dah kelar eeh...kumatnya g udah2 bertahan lama yg susah tidur walau dimerem2in dah baca2 doa2.MasyaAlloh...
    Sungguh nikmat karuniaMu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Win Arsih

      Agar tidak stress, terimalah segala keadaan sebagai kehendak Allah SWT. Baik itu pahit maupun manis. Karena Allah Maha Tahu dengan segala kehendakNya mbak. Dan segala kehendakNya tentu bertujuan untuk kebaikna manusia itu sendiri. Hanya seringkali kita tak menyadari.

      Kita inginnya yang enak-enak dan manis-manis melulu. Padahal jamu yang pahit terkadang juga perlu untuk menjaga kesehatan. Terkadang keadaan yang susah dan pahit menempa diri kita bisa menjadi lebih dewasa dan bisa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita.

      Salam,

      Hapus
  5. Alhamdulillah...MasyaAlloh...terimakasih banyak buu motifasinya.semoga ibu selalu diberikan kesehatan,keselamatan dan panjang umur selalu.
    Sekarang dah mulai bisa ngelola pikiran dg baik dg bnyk belajar,bersabar dan bersyukur.
    Serahkan segalanya kepada Alloh semata.

    Salam...bu Niniek yg baik hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Win Arsih

      Terima kasih atas kunjungan setianya di blog ya mbak Win. Semoga menambah wawasan untuk kesembuhan. Aamiin.

      Aamiin juga untuk doanya yang tulus, semoga dikembalikan oleh Allah dalam bentuk kesembuhan bagi mbak Win serta keselamatan dan kesejahteraan bagi sekeluarga. Aamiin.

      Alhamdulillah jika sudah lebih tertata dalam berpikir. Hal ini tentu akan menambah datangnya keberkahan illahi, jika kita selalu melakukan hal-hal yang positif dalam hidup kita.

      Salam,

      Hapus
  6. Assalamualaikum eyang. . .
    Semoga allah memberihkan kesahatan umur yang panjang dan kekayaan yang melimpa amin ya rabb. . .
    Eyang sya mau nanya gini kemarin sya periksa dara katanya ada luka di dalam tubuh tpi udah 3minggu minum obat tak kunjung sembuhh perut sebelah kiri atas saya sakit eyang udah 1 bulan nafsu makan saya lancar jaya tapi kalo sudah makan sendawa terus-terusan rasanya nggak enak dan sya sulit buang air besar apa sebenarnya penyakitku eyang mohon pencerahan dan solusinya. .
    Jazakumullah eyang. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasdar

      Wa'alaikumussalam Wr.Wb.

      Aaamiin Ya Rabbal'alamiin..

      Penyakitnya itu gejala GERD yang dipicu oleh tekanan perasaan/stess. Sulit buang air besar tanda bahwa ada masalah dalam lambung.

      Solusinya silahkan pesan Buku (Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis untuk panduan perawatan) dan BIO ALPHA untuk mengobatinya. Hubungi ibu di 0877.3259.8747.

      Salam,

      Hapus

Back To Top