SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Ujian Adalah Soal Yang Harus Diselesaikan

Bismillahirrahmanirrahiim..

Ujian Adalah Soal Yang Harus diselesaikan. “Sabar yah..ini semua ujian dari Allah” kata-kata ini sering sekali keluar untuk menghibur siapapun yang sedang terkena musibah. Namun saking seringnya diucapkan, terasa hambar ditelinga. Sepertinya hanya kata-kata klise untuk penetral suasana..bukan bermakna sungguh-sungguh untuk mengingatkan kita agar kita menelaah lebih cermat atas ujian yang sedang berlangsung, lalu berusaha pula dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan ujian agar kita lulus pada akhirnya.

Ujian adalah sebuah tempaan... 

Bagi siapapun untuk menjadi lebih dewasa ruhaninya...lebih berkepribadian...lebih sabar...lebih baik dari sebelumnya...terutama lebih mengenal diri sendiri dan lebih mengenal Allah SWT...

Dan ujian dalam kehidupan, mau atau tidak mau, bisa tidak bisa harus diselesaikan. Ujian bertahap dari yang paling ringan menuju yang lebih berat, sesuai dengan usia dan tingkatan ruhani masing masing. Bagaikan anak sekolah, ada ujian SD, ujian SMP, ujian SMA lalu ujian pada saat kuliah. Jika belum melalui tingkatan SD, tentu anak tak akan diuji dengan ujian tingkat SMP. Tak akan bisa dan tak akan kuat.

Jika kita terbiasa menerima segala musibah, kesulitan, kesusahan, keterpurukan sebagai ujian hidup, sabar dan ikhlas dalam menjalani, selalu berdoa serta bergantung harap pada tali Allah dalam menyelesaikan, maka kita akan mampu melewatinya dengan mudah, sehingga pada akhirnya akan lulus dalam ujian dengan hasil yang memuaskan. Lalu air mata keharuan serta kesyukuran kita akan deras mengalir karena takjub pada karunia-karunia Allah yang berhamburan meliputi diri kita tak bisa dibendung lagi...

Oleh karena itu jangan mengeluh jika sedang menerima ujian..Tak perlu terlalu menyalahkan diri, apalagi menyalahkan orang lain.

Ujian sebenarnya diberikan oleh Allah SWT. agar manusia menjadi manusia yang utuh. Utuh dalam mengabdi kepada Yang Menciptakan. Menghamba dengan sesempurna-sempurnanya sebagai seorang abdi. Sebagaimana dicontohkan oleh Junjungan kita Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW. Dalam menghamba serta mencintai Allah SWT. bahkan mengalahkan cintanya kepada dirinya sendiri dan cintanya yang demikian besar kepada keluarganya serta apapun yang ada di dunia ini. Beliau tak peduli kepada dirinya sendiri asalkan memperoleh cinta Allah SWT...

Subhanallah...

Nabi SAW. sangat tinggi adabnya...sangat tinggi derajat keimanannya...sempurna pribadinya tanpa cela..sempurna penghambaannya...sempurna teladannya... sehingga Allah sangat berkenan...sehingga Allah merasa perlu untuk bershalawat kepada Kanjeng Nabi SAW. 

Suatu derajat yang teramat mulia yang tidak Allah berikan kepada orang lain di dunia ini !!! juga tidak, kepada seluruh nabi-nabi yang lain..

Kita semua umatnya, hendaknya mengikuti teladannya. Lulus menjadi manusia yang manusia...bukan menjadi manusia yang hewan. Ujudnya manusia tapi sifatnya sifat hewan. Keras kepala. Rakus. Tidak punya hati. Mau makan teman sendiri, kanibal seperti ikan lele. Licik. Dan masih banyak lagi sifat hewan yang lain. Yang tak layak menjadi sifat manusia.

Inilah salah satu hikmah Allah memberikan ujian. Agar meningkat derajat kemanusiaannya..menjadi derajat manusia yang di Ridhoi oleh Allah SWT.Alangkah indahnya...

Jika seseorang masih bangga dengan hartanya, dengan kedudukan dan pangkatnya, dengan prestasi serta ketenarannya, ia masih menghamba kepada dirinya sendiri, belum menghamba kepada Tuhannya.

Namun jika seseorang selalu mensyukuri apapun yang dihadapinya, yang ada padanya, yang dialaminya, baik itu kesenangan ataupun kesulitan, mudah-mudahan ia menjadi golongan orang yang takut kepada Allah SWT. dan suatu saat akan memperoleh Ridho yang dijanjikan oleh Allah SWT. bagi orang yang sabar atas pemberianNya.

Ujian menjadi tolok ukur kelas ruhani..

Semakin tinggi sebuah pohon, maka akan semakin kencang angin bertiup. Demikian juga semakin tinggi iman seseorang, maka akan semakin tinggi ujian hidupnya. Jika ia ikhlas menjalaninya, maka akan semakin nampak tingginya imannya, tingginya kelas ruhaninya. Ia akan tenang menjalani kehidupannya, meskipun mungkin bagaikan kapal pecah yang sedang terkena terkena badai !

Jika kita belajar ikhlas memahami keadaan sedini mungkin, insya Allah seberat apapun ujian kita akan selalu ikhlas menerimanya. Sembari menjalani siksaan penderitaan, tetap berpengharapan besar akan lulus menjalaninya dan menanti-nanti HADIAH kelulusan dari Allah. Apakah gerangan yang akan diterimanya...

Sejak kecil saya sering difitnah orang yang sangat-sangat menyakitkan..Saya bisa saja membalasnya, atau menangkisnya dengan mengatakan kepada setiap orang bahwa saya tidak melakukan apapun seperti apa yang difinahkan kepada saya. Namun itu tak pernah saya lakukan. Capek deh...Secara rutin saya hanya memohonkan ampun kepada Allah SWT. atas dosa orang yang memfitnah saya itu, dan semoga Allah berkenan memberikan hidayah kebaikan kepada orang tersebut.

Sehari, dua hari, seminggu dua minggu, sebulan dua bulan saya masih rajin mendoakannya..Dan sepertinya doa-doa yang saya naikkan ke Hadlirat Allah terbang ditiup angin tanpa bekas. Seolah berlalu begitu saja karena tak ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan doa saya. Dan orang yang saya doakan tersebut masih saja sama sikapnya. Suka bergunjing, suka membual, suka memfitnah, memang seperti itu pekerjaannya.

Saya tetap saja terus berdoa, dengan kekhusukan yang tidak berubah untuk mendoakan kebaikan bagi seseorang yang memfitnah saya tersebut...Tetapi ada kesedihan yang menghujam, mengapa Allah belum menjawab doa-doa saya ? Bukankah saya berdoa untuk kebaikan ? Hingga suatu saat air mata saya menetes deras. Saya benar-benar bersedih mengapa doa-doa saya belum terkabul ? Adakah yang salah dalam doa-doa saya ? Bukankah saya hanya memohonkan ampun atas dosa seseorang yang memfitnah saya demikian kejinya ? Bukankah saya hanya memohonkan hidayah agar ia insyaf atas segala perilakunya yang buruk dan digantikan dengan akhlak yang baik ? Mengapa sekian lama Allah belum juga mengabulkannya ?

Nah tak berapa lama, saya mendengar kabar bahwa suami dari seseorang yang memfitnah saya tersengat listrik, sehingga lumpuh. Untuk beberapa lama suaminya tak bisa bekerja mencari nafkah. Sehingga hilanglah penghasilannya, sebagai supir angkot.

Hati saya ikut bersedih mendengar suaminya tersengat listrik dan menjadi lumpuh. Ketika saya menjenguk dirumahnya, isterinya menangis. Entah apa yang ditangiskannya. Lalu tiba-tiba saja ia meminta maaf bersimpuh di lutut saya. Ia meminta maaf kepada saya atas kesalahannya yang dulu telah memfitnah saya, sehingga saya menjadi pergunjingan orang yang sangat tidak mengenakkan.

“Mungkin suami saya seperti ini karena dosa saya kepada Bu Nien, maafkan saya ya Bu Nien..” katanya sambil kedua tangannya memegang kedua tangan saya dan bersimpuh dilutut saya. Saya tak mampu membendung air mata saya. Dalam hati saya berdoa :”Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan memberinya hadiah kebaikan kepadanya”...

Sejak itu, isteri supir angkot yang memfitnah saya itu susaaah sekali kehidupan serta penghidupannya. Sudah tak ada uang, setiap hari harus mengurus suaminya yang lumpuh..Karena sangat susahnya mungkin, saya mendengar kabar lagi bahwa si isteri ini kemudian menjadi rajin sekali ibadahnya. Jadi jarang keluar rumah. Jadi jarang bergunjing. Jadi jarang memfitnah. Subhanallah..Alhamdulillah..

Saat itulah saya merasa, bahwa doa saya yang sekian lama untuk isteri supir angkot itu telah dikabulkan oleh Allah SWT. Akhlak isteri supir angkot yang memfitnah saya itu telah berubah menjadi lebih baik. Dan saya bersyukur kepada Allah SWT. atas terkabulnya doa saya..Lalu saya hentikan doa saya untuk isteri supir angkot tersebut, untuk mendoakan yang lainnya lagi. Begitulah hobby saya, mendoakan orang lain yang membutuhkan untuk didoakan. 

Demikian juga, insya Allah..., saya akan mendoakan kalian semua, tanpa kalian harus tau, agar setelah berkenalan dengan saya, atau minimal setia menjadi pembaca blog ini, akan terberkahi oleh Allah SWT. menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Ujian Adalah Soal Yang Harus Diselesaikan

Kebanyakan orang menganggap kesulitan adalah nasib sial. Padahal itu adalah ujian atau pendadaran ruhani bagi kita. Dari Allah SWT. Agar kita menjadi manusia yang tahu untuk bersyukur. Karena kesulitan selalu bersama dengan kemudahan. Bukan sesudah kesulitan ada kemudahan.

Allah sudah menitahkan kita dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik mungkin, dengan sepenuh Kasih SayangNya. Meskipun tanpa kita minta...Kita diciptakan sudah dengan segala kelengkapan fasilitas hidup kita yang terbaik untuk kita menurut Allah SWT..meskipun segala fasilitas hidup itu tidak semua diberikan seketika, namun menurut masa yang telah ditentukan oleh Allah. Itulah perlunya kita bersabar, agar sampai kepada yang terbaik, tanpa cela di Hadapan Allah SWT.

Syaratnya, jalani hidup ini dengan sabar, tawakkal, penuh syukur serta sedikitpun jangan berburuk sangka kepada Allah. 

Ikhtiyar dan bersyukur adalah kuwajiban manusia.

Niatkan apapun untuk melakukan ibadah, sebagai kuwajiban utama hidup ini. Jangan sekali-sekali berpikir soal hasil. Hasil akan selalu mengikuti ikhtiyar. Percayalah. Dan hasil dari sebuah pekerjaan hanya Allahlah yang akan menentukan. Bukan kita. Jika sebuah hasil tak sebagaimana yang kita harapkan, pasti ada Kehendak Allah yang tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan kita harus mengikhlaskan harapan-harapan yang tak dikehendaki oleh Allah SWT. 

Itulah cara saya menjalani hidup ini. Simple saja bukan ?

Kita boleh bercita-cita setinggi langit. Namun menurut saya, cita-cita yang tertinggi adalah “husnul khotimah” sebuah akhir yang baik dalam hidup. Untuk apa kita mencapai kehidupan sukses di dunia, kehidupan yang glamour, prestasi yang gemilang, jika pada akhir hayat kita kebingungan mencari jalan untuk pulang kerumah keabadian ? Jika demikian, bukankah semua apa yang kita capai di dunia hanyalah kemumadhiran ? kesia-siaan ? Sayang bukan ? Segala jerih payah yang kita lakukan pada saat kita hidup di dunia tak ada manfaatnya untuk bekal di akherat ?

Bekal husnul khatimah adalah patuh dan ta’at kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Salah satunya bisa menerima takdirnya dengan sepenuh keikhlasan. 

Saya belum pernah meninggal. Namun saya sudah sering menyaksikan sakaratul maut seseorang hingga lepasnya nyawa. Bagi seseorang yang kehidupannya baik, lurus, taat ibadahnya, alhamdulillah lepasnya ruh pun mudah. Meskipun kehidupannya di dunia sangat sederhana, bahkan tak punya harta, makanpun sering susah, tak dipandang orang...

Bahkan banyak kita temui orang-orang yang kehidupannya taat kepada Allah, sepertinya tak melalui sakaratul maut, namun langsung meninggal dengan gampangnya seperti orang tidur saja.

Sakaratul maut dan husnul khatimah adalah rahasia Allah..Tak ada seorangpun yang tahu...kita semua hanya bisa melihat penampakan lahirnya saja, tentang hakekatnya itu rahasia Allah. Meskipun ada orang-orang tertentu yang diKehendakiNya bisa menangkap rahasia yang gaib...

Tetapi bahwa Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan akhlak manusia, ini adalah suatu pemberitahuan dari Allah, bahwa jika akhlak kita sempurna pasti akan berakhir dengan kematian yang husnul khatimah. Tak perlu diragukan lagi.

Apa sih hubungannya dengan sakit ?

Hidup, sejak awal kita dilahirkan adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang mempunyai banyak pilihan. Dan kita bebas memilihnya. Tentu dengan segala konsekuensinya. Jalan yang akan berakhir dengan baik adalah jalan yang telah dipilihkan untuk kita. Yang manakah itu ? Yang sesuai dengan takdir kita. Takdir yang telah dipilihkan oleh Allah untuk kita. Dan seringkali adalah jalan yang teramat sulit dijalani oleh manusia.

Biasanya adalah jalan yang sulit, terjal dan berduri..namun diujung jalan sana, kita akan bertemu dengan akhir perjalanan yang keindahannya tak ada di dunia, tak pernah dilihat oleh mata, dan tak pernah terbayangkan oleh fikiran kita. Itulah surga. Tidak inginkah kita ?

Sakit adalah juga bagian dari perjalanan hidup yang harus kita jalani. Kita alami. Kita terima. Dengan ikhlas. Semua bentuk usaha untuk kesembuhan adalah ikhtiyar..Kesembuhan tak perlu kita pikirkan, karena ia adalah hak Allah. Allahlah yang berkuasa untuk menentukan kesembuhan. Jika kita berharap kepada dokter, kepada morinda, kepada tepung kerut, atau madu, atau orgonite untuk kesembuhan. Kita keliru besar. Allah akan cemburu, sebab kita lebih berharap kepada semua itu bukan kepadaNya. Padahal sejatinya, kesembuhan ada dalam genggamanNya. Kenapa kita berharap kepada selain Allah ?

Marilah kita rubah cara berpikir serta keyakinan kita dalam berobat. Dalam mencari kesembuhan. Hanya kepada Allah lah mustinya kita berharap, bukan kepada selain Allah..

Cepat tidaknya kita sembuh, juga terserah kepada KehendakNya. Kita tidaklah tahu..Oleh karena itu berharaplah hanya kepada Pemilik Kesembuhan. Bukan kepada dokter, kepada obat, morinda, tepung kerut, jenitri ataupun orgonite. Itu semua adalah energi yang diberikan oleh Allah untuk mendukung kesembuhan. Tapi bukan kesembuhan itu sendiri. Kesembuhan adalah misteri. Sama halnya seperti rejeki. Makin diburu ia akan semakin lari menjauh. Namun jika kita memburu pemiliknya, mereka akan mendatangi kita tanpa diduga-duga dari segala arah. Jika tidak percaya silahkan dibuktikan.

Para aulia jaman dulu, mereka akan bersedih jika hidupnya nyaman-nyaman saja, tak ada ujian. Mereka menganggap makomnya masih rendah tapi mengapa Allah tidak memberikan ujian lagi untuk hidupnya. Apakah hanya sampai pada derajat inilah ruhaninya diijinkan untuk singgah ? Tak DiijinkanNya lagi untuk naik, meskipun setapak ? Astaghfirullahaladziim...

Begitulah apa yang saya ketahui. Bahwa ujian adalah soal yang harus diselesaikan. Bukan untuk dikeluhkan dan bukan untuk disesali apalagi disepelekan.. Betapa sayangnya...

Demikian dulu, semoga coretan ini ada manfaatnya untuk kita semua. Marilah kita semua mendewasakan ruhani kita. Salah satunya belajar menerima sakit ini dengan ikhlas, dan mengupayakan kesembuhan dengan cara yang benar. Agar ridho kesembuhan segera turun atas kita.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 27 Maret  2017

Salam Tauhid,
Niniek SS
Labels: EDISI SPESIAL, Interospeksi, Renungan, Tauhid

Thanks for reading Ujian Adalah Soal Yang Harus Diselesaikan. Please share...!

10 comments on Ujian Adalah Soal Yang Harus Diselesaikan

  1. Ya allah menangis bu baca artikelnya..semoga saya di kuatkan dalam ujian ini dan lulus dalam ujian ini,serta Allah akan mengganti dgn hal yg luar biasa..amin*mhn doanya bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Nurchoeriyah

      Alhamdulillah, jika artikel ini bisa menyentuh. Semoga Allah mencucurkan keberkahanNya kepada hatihati yang lembut. Aamiin. Terima kasih untuk kunjungan setianya, semoga ada manfaatnya dan mendukung kesembuhan mbak Nur yaa ?

      Salam,

      Hapus
  2. Masya Allah... artikelnya sangat menyentuh, bu.. :'( ... smg Allah SWT senantiasa menguatkan dalam menghadapi ujianNya.. dan smoga bu Niniek dan pembaca blog ini senantiasa sehat.. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Adilah Fitria,

      Semua hanya karena Allah semata mbak, yang insya Allah selalu berkenan membimbing ibu dalam segala hal. Terima kasih atas kunjungannya di blog, serta doanya bagi kita semua. Semoga Allah kembalikan dalam keberkahan yang banyak bagi mbak Adilah Fitria. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.

      Salam hangat.

      Hapus
  3. Bu Nien...artikelnya sangat menginspirasi dan insyaallah sangat bermanfaat buat menambah kekuatan hati saya untuk selalu mensyukuri tidak hanya nikmat Nya tetapi juga ujian dari Allah. Doa yang terbaik buat ibu ya...semoga keberkahan...kesehatan...kebahagiaan dan keselamatan hidup senantiasa tercurah buat Bu Nien dan pembaca blog ini sekeluarga. Amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini siapa yaa ?

      Terima kasih telah berkunjung di blog ini dan terima kasih pula untuk komentarnya yang menambah semangat saya untuk tetap bisa menulis. Semoga tulisan di blog ini semakin bermanfaat. Aamiin.

      Untuk doa tulusnya semoga Allah memberikan balas yang lebih baik serta lebih limpah. Aamiin.

      Semoga mendapatkan hidayah kesembuhan segera dari Allah SWT.

      Salam Hangat,

      Hapus
  4. Assalamu 'alaikum buuu.. koq ngga pernah nulis lagi ?? Smg ibu sehat2 yach..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adilah Fitria

      Wa'alaikumussalam Wr.Wb.

      Iya, lagi fokus rehab rumah mbak, banyak yang harus dibenahi. Aamiin. Terima kasih atas doanya ya mbak.

      Salam,

      Hapus
  5. Assalamu'alaikum.
    Masya.Allaah.Subhanallaah.tulisan.yg.sangat.menyentuh.dan.menginspirasi.mba.Ninik...Mhn.do'anya.agar.saya.jg.teman2.yang.lain.bisa.sembuh.total.dari.sakit.ini.dan.menjadi.pribadi.yg.lbh.baik...
    Wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak Meydi

      Wa'alaikumussalam Wr.Wb.
      Alhamdulillah jika ada pembaca yang membaca blog ini dengan hati, sebab seluruh tulisan dalam blog ini saya tulis dengan hati, sehingga membacanyapun harus dengan hati, baru bisa tertangkap makna yang ada di sebaliknya. Maka jika membacanya dengan pikiran, yang tertangkap hanyalah sisi kulitnya.

      Insya Allah tanpa dimintapun, saya akan tetap dan terus membaca semua pembaca blog ini tanpa kecuali, agar mendapat hidayah iman dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.

      Salam Tauhid,

      Hapus

Back To Top