SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Rajin Mengamati Menjadi Jalan Kesembuhan Bag-2

Bismillahirrahmanirrahiim...

Sudah panjang lebar saya uraikan tentang "Rajin Mengamati Menjadi Jalan Kesembuhan" pada bagian-1, maka sebagai kelengkapannya saya lanjut pada bagian ke-2 ini. Jika kalian belum membacanya, silahkan bersilancar dulu pada bagian-1 nya DISINI ya ? Baru dilanjut membaca yang bagian ke-2 ini. Yuuk !

8.    Tidak berputus asa.

Sakit maag memang sakit yang super unik. Gejalanya tak diketahui dengan pasti. Tahu-tahu sudah terkena, karena tak ngerti bagaimana mengobatinya, lama kelamaan menjadi parah atau berkembang menjadi gerd, asam lambung yang naik kemana-mana.

Jika sudah begini, maka hampir dapat ditebak, penderitaan demi penderitaan akan terjadi, lahir maupun batin. Siapa yang lalu tak menjadi putus asa jika sepanjang waktu didera oleh rasa sakit yang datang silih berganti bertubi-tubi ? Sementara orang-orang disekeliling kita tak ada yang mengerti, apalagi peduli ?

Belum lagi jika kita tak bisa mencari uang sendiri. Maka tekanan batin yang kita rasakan menjadi ganda. Merasakan penderitaan sakit yang kita rasakan, masih ditambah dengan rasa tak enak dan tertekan karena terus menerus menjadi beban orang lain. Memangnya enak, berhutang budi pada orang lain ? Ya enggaklah yauuw..

Saya mengamati, jika kita bisa memahami, bahwa sakit adalah bagian dari rencana Allah untuk memperbaiki diri kita agar menjadi lebih baik, maka tak akan ada rasa putus asa dalam menjalani sakit kita. Karena kita yakin, bahwa cepat atau lambat, kita “pasti” akan mendapatkan hikmah kebaikan bagi diri kita dan orang-orang yang merawat kita. Jadi jangan pernah berputus asa. Berpengharapanlah selalu kepada Rahmat Allah SWT.

9.    Bersabar

Bersabar ? Kata yang mudah diucapkan, namun sangat sulit menjalaninya. Apalagi bersabar dalam menjalani sakit maag kronis atau gerd yang tak sembuh-sembuh ibarat sepanjang masa. Apalagi kalau kondisi ekonomi kita penuh keterbatasan. Ya Allah, rasanya sulit sekali mencari celah untuk mensyukuri nikmat.

Bersabar dalam hal apa ?

Bersabar dalam hal menunggu terkabulnya doa

Kita seringkali sudah berdoa berulangkali, pagi, siang, sore, malam, bahkan dalam sholat malampun masih memohon sesuatu yang kita harapkan bahkan impikan. Namun belum juga terkabul doa-doa kita. “Apanya yang salah ya ? kok doa-doaku belum dikabulkan oleh Allah SWT ?” gerutu kita dalam hati.

Ouuw...karena kita belum mengenal diri kita sendiri, dan belum mengenal apa yang sesungguhnya terbaik untuk kita dan keluarga kita. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.  Allah selalu memberikan apa yang terbaik untuk kita

Namun seringkali apa yang terbaik untuk kita menurut Allah, belum tentu bisa kita terima. Karena seringkali pahitlah yang kita rasakan. 

Itulah alasannya, saya takut sekali memohon sesuatu selain doa “Illahi anta maksudi wa ridhoka mathlubi..” dan doa “khusnul khotimah..” karena doa-doa yang lain sering menjerumuskan diri, kalau kita tidak hati-hati dalam menseleksinya. 

Walah Bu Niniek ini kok rumit amat ya cara berpikirnya ? 

Karena saya memang tidak telaten memohon yang panjang-panjang, sebab saya tidak ngerti dan tak akan pernah mengerti apa yang sesungguhnya terbaik bagi diri saya, kecuali berusaha untuk ridho kepada ketentuan Allah agar mendapatkan Ridho Allah dalam hidup ini.

Yuk kita belajar menselaraskan hati, pikiran, cita-cita kita kepada yang terbaik menurut Allah. Dengan jalan berserah diri kepada ketentuan Allah. Jika sudah begini, insya Allah dalam segala urusan, Allah akan selalu membimbing langkah kaki kita untuk menuju kepada takdir penciptaan diri kita. Allah akan menggerakkan diri kita, kepada apa yang harus kita perbuat. Bukankah kita kadang-kadang bingung ? Aku harus berbuat apa dong kalau seperti ini ?

Nah kalau kita sudah terbiasa bertanya dan ijin dulu kepada Allah apa yang musti kita perbuat, maka kita akan selalu dalam ranah bimbingan dan perlindunganNya. Insya Allah.

Bersabar dalam hal menahan sakit

Sakit apapun pasti rasanya tidak nyaman banget, tersiksa dan bahkan kalau seperti maag kronis dan gerd penderitaannya luar biasa apalagi kalau sudah parah. Karena biasanya, maag kronis dan gerd itu tak sembuh-sembuh. Jadi kecuali merasakan sakitnya itu sendiri, juga masih harus memikirkan tentang biaya yang terus harus dikeluarkan demi kesembuhan, belum lagi sindiran dari orang di kanan kiri. 

Dan jika kita memikirkan segala kesulitan hidup termasuk penderitaan sakit ini tanpa melibatkan pertolongan Allah SWT, pasti yang kita temui adalah jalan buntu. Atau kondisi yang makin terpuruk tanpa ada jalan keluar. Jadi yang ada hanya keluhan dan keluhan. BUNTU !
Tapi marilah coba merenung sedikit ke belakang. Awal mula kita mulai sakit. Gerangan apakah penyebabnya ? Pasti ada ! 

Apakah karena kecapean ? Jika kita sampai kecapean, ini berarti kita mendzalimi diri sendiri, sebab badan mempunyai haknya untuk diistirahatkan !

Lalu jika karena kita makan terlalu extreem saking enaknya makanan yang terhidang dimeja, sehingga kita makan tak pake ukuran, ini berarti kita juga mendzalimi diri kita sendiri, khususnya mendzalimi lambung kita. Sebab lambung mempunyai keterbatasan kapasitas. Baik dalam menampung ataupun memproses makanan.

Jika kita sering makan terlalu banyak, melebihi kapasitas, otomatis lama-lama lambung akan jebol. Lalu yang kita rasakan lambung begah, rasa penuh padahal belum makan, lambung sakit, jantung berdebar kencang, sesak nafas, sulit menelan, telinga berdenging, kepala berat, kliyengan atau oyong, diare, sembelit, mata berkunang-kunang, gemetaran dan keringat dingin, pandangan kabur serta berbagai dampak, karena lambung tidak sehat !!!

Atau apakah karena kita terlalu banyak mikir, apalagi yang kita pikirkan adalah hal-hal yang negatif dan tak penting ! Otakpun sama halnya sebagaimana lambung. Mempunyai keterbatasan kapasitas melaksanakan tugasnya. Jika melebihi quota jelas akan berakibat pada tubuh. 

Pada galibnya semua organ mempunyai kapasitas masing-masing dalam melaksanakan fungsi atau tugasnya. Jika melebihi, PASTI akan berakibat ERROR pada tubuh alias tubuh menjadi sakit. Salah satu organ error akan berdampak pada organ tubuh yang lain. Organ lain menjadi terganggu, menurun fungsinya, atau bahkan bisa rusak sama sekali !

Anggota tubuh, terutama organ tubuh itu bagaikan sebuah organisasi. 

Masing-masing mempunyai fungsi atau tugas yang sudah disusun sangat rapi serta sempurna oleh Allah SWT. Dan koordinator utamanya adalah hati, yang memerintahkan kepada otak untuk meneruskan kepada organ di seluruh tubuh untuk melaksanakan.

Jika hati salah memerintahkan, maka akan kacaulah kinerja seluruh organ. Akan kacaulah kinerja seluruh tubuh, dan akan kacaulah seluruh kehidupan kita. Oleh karena itu sangatlah penting untuk selalu menjaga hati dengan tetap BERDZIKIR, agar kita mencapai kehidupan yang benar didunia ini, lalu akan berdampak pada kehidupan yang bahagia di akherat kelak. Subhanallah.

Ketika kita sakit, harus bisa bersabar menahan sakit, agar keluhan tidak terasa amat berat. Untuk bisa bersabar bagaimana dong ? Ya berusahalah menjaga hati dengan SELALU BERDZIKIR !!!

Bersabar dalam hal menjalani pantangan-pantangan

Setiap penyakit, agar lekas sembuh biasanya ada makanan-makanan yang harus dihindari atau dipantang. Bisa jadi harus menghindari gula, lemak, pedas, asin, kasar, asem, alkohol dan lain-lainnya.

Namun kalau saya amati, dari semua penyakit, yang paling banyak pantangannya adalah maag, apalagi jika sudah parah atau sudah berkembang menjadi gerd. Sangat banyak makanan yang harus dihindari atau jangan dimakan. Sebab jika dilanggar, kita sendirilah yang akan menanggung akibatnya. Mau ?

Bersabar dalam hal digunjing orang karena lama tak sembuh-sembuh

Jika kita sakit lama tak sembuh-sembuh pasti akan menimbulkan tanda tanya orang dan bahkan pergunjingan. Tetangga, kenalan, dan sanak saudara. Dalam hal makan saja biasanya berkomentar kepada kita yang sakit :”Lha wong kamu makannya seperti itu ( yang rebus-rebus, tahu putih, telur ayam kampung rebus, dan sayur juga tertentu, wortel, labu siam, kentang ), makanya tak sembuh-sembuh, dan kapan badanmu bisa gemuk, makin lama makin kurus ! Makan aja apa saja, tak perlu banyak mikir !”. Begitulah olok-olok mereka.

Padahal kalian tahu bukan ? Apa jadinya jika kita melanggar makan yang kasar, yang asem, yang minyak-minyak, yang gorengan, yang lemak-lemak, kue-kue yang legit, yang brekremer, yang penuh coklat ? Biasanya akan langsung kambuh maag atau gerd kita.

Berbagai keluhan yang sangat menyiksa akan segera menyerbu. Nah jika sudah begini, apakah mereka akan bertanggungjawab terhadap apa yang mereka sarankan ? Tidak bukan ?

Nah untuk itu, jika ada saran apa saja dari seseorang, sebaiknya telaah dulu apa yang disarankan. Apakah saran itu bermanfaat bagi kesembuhan sakit kita atau tidak ? Atau justru sebaliknya, akan membuat sakit kita akan semakin parah ? Untuk itu kita harus bisa bersabar jika mendengar omongan yang menyakitkan atas sakit kita. Sehingga kita tak mudah terombang-ambing oleh saran orang yang membingungkan.

Bersabar dalam hal berobat

Dalam berobat, perlu juga bersabar. Sebelum berobat, interospeksi dulu segala dosa serta kesalahan kita kepada Allah SWT. Mohon ampunlah dengan segala kerendahan hati. Jika itu sudah dilakukan, mohon bimbinganNya. Insya Allah kita akan dibimbing menuju pengobatan yang tepat untuk kita.

Sayang kan jika kita berobat tanpa mohon petunjuk lebih dahulu kepada Allah SWT. Akhirnya pengobatan yang kita lakukan hanya akan mubadzir saja. Sudah buang uang banyak, tapi tak sembuh juga.

Jika kita sudah mohon petunjuk, dan kita sudah menjalani pengobatan. Baik itu ke dokter atau minum herbal atau terapi apapun, bersabarlah dalam menunggu hasilnya, bersabarlah dalam menjalani prosesnya. Semua hasil selalu melalui proses. Tak ada sesuatu yang datang tiba-tiba, termasuk kesembuhan. Karena obat dalam mengatasi racun penyakit juga berproses. Apalagi herbal seperti morinda.

Kita inginnya, begitu minum obat atau herbal, langsung CLING ! sembuh ! he he heh...semua orang juga mau tuh ! Sekali minum obat langsung cabut seluruh keluhan. Tidak begitu broo !

Harus bersabar. Sakit kita demikian lama, tentu sudah merusak seluruh system dalam tubuh kita. Maka kesembuhanpun akan berlangsung secara bertahap. Seperti orang membongkar rumah dan membangunnya kembali, memerlukan waktu yang tidak sebentar. Ketika dibongkar, waduuh keadaannya rumah tak karuan, demikian ketika racun-racun tubuh sedang dibongkar oleh obat atau herbal, rasanya juga nyem..nyem..nyem..tak karuan rasanya.

Tahap selanjutnya, setelah seluruh racun tubuh yang menjadikan tubuh kita sakit dikeluarkan, baru terjadi pembaharuan sel tubuh. Disinilah kita baru akan merasakan perbaikan, perubahan yang cukup signifikan, dan akhirnya tercapailah kesembuhan yang kita harapkan.

Jika belum-belum sudah tak sabar, belum apa-apa sudah merasa obat yang tak cocoklah, yang tak manjurlah, yang percumalah, segala kutukan berhamburan terhadap obat atau herbal yang belum menampakkan hasil he he. Begitulah kebanyakan dari kita. Iya kan ?

Sabarlah dalam berobat, agar kita mendapatkan hasil sebagaimana yang kita harapkan. Insya Allah.

Bersabar dalam hal menunggu kesembuhan

Jika kita tak sabar dalam menunggu kesembuhan, sudah hampir dapat dipastikan kesembuhan justru akan semakin lama datangnya. Jika kita memburu kesembuhan, ingin cepat-cepat sembuh, justru kesembuhan itu tak akan pernah cepat menghampiri kita. Karena kalau hati dan pikiran kita terburu-buru, maka lambung akan semakin sakit. Jika ini terjadi terus menerus, secara akumulatif maka lambung cepat atau lambat akan menjadi semakin parah. Itulah rahasia kesembuhan !

Ketika kita didera sakit, bersabarlah dan bertawakkallah. Yang terpenting justru bukan mencari obatnya. Tapi interospeksi diri yang utama. Ikhtiyar obat adalah nomor yang kesekian. Karena yang Allah inginkan adalah agar kita semua mendekat kepadaNya. Apabila kita sudah mendekat kepadaNya, dan Allah berkenan, maka apapun yang kita butuhkan akan diberikanNya kepada kita, termasuk kesembuhan. Sehingga tak perlu berlama-lama sakit kita seperti saya dulu.
Yuk latihan bersabar dalam berobat. Agar lekas sembuh.

Bersabar dalam hal kehabisan uang karena sakit

Tentu saja jika kita sakit tak sembuh-sembuh, seberapapun kekayaan kita, bisa habis untuk berobat. Kecuali kita adalah konglomerat. Sebab ternyata banyak sakit maag dan gerd yang berlangsung selama belasan tahun seperti saya dulu...Saya yang tak punya harta saja, bisa kehilangan rumah, mobil, semua perabotan ludes hingga ke piring-piring dan gelas. Yang semuanya untuk berobat. Sehingga saya terpuruk menjadi fakir miskin dimana hidup saya dari santunan saudara, tetangga, kenalan, handai taulan dan berbagai fihak.

Bukan hanya saya saja yang mengalaminya, kehilangan banyak harta hingga habis-habisan untuk berobat maag dan gerd. Tapi banyak juga diantara teman-teman sakit maag di seluruh Indonesia, yang dulunya berharta, sekarang terpuruk kehidupannya, benar-benar tak punya apa-apa, dan belum sembuh juga ! Mereka bahkan telah kelhilangan ratusan juta rupiah hanya untuk berobat maag atau gerdnya, walhasil belum sembuh juga. Darimana saya tahu ? Ya karena mereka menghubungi saya. Maka saya tahu...

Nah, jika kita mengalami seperti ini, tahankah kita menjalaninya ? Tentu banyak yang tak tahan. Lalu mengeluh, menyalahkan keadaan, menyalahkan Tuhan, menyalahkan sekelilingnya. Dan ini yang banyak terjadi diantara teman-teman sakit maag dan gerd. Bukankah ini menambah dosa ?

Lalu apa yang terjadi kemudian ? Bukannya makin sembuh, namun makin terpuruk ? Lalu apa yang harus kita lakukan ? Jika terjadi seperti ini, sudah habis-habisan uang dan harta untuk berobat, yang terbaik adalah mohon ampunan dan berserah diri bulat-bulat kepada Allah, menyerah kepada Kehendak Allah SWT. Apapun itu !!!

Saya dulu, ketika sudah tak bisa apa-apa lagi, baik lahir maupun batin, dan sudah tak punya sesuatu apapun untuk berobat, benar-benar berserah diri kepada Kehendak Allah, apapun itu. Bahkan saat yang terakhir sebelum kesembuhan, saya sudah kehilangan keinginan untuk sembuh, karena rasanya tak mungkin sembuh ! Saking parahnya keadaan saya...Mata sudah tak melihat, telinga sudah tak mendengar, BAB berdarah-darah, muntah juga sudah campur darah..Apalagi yang bisa diharapkan..Terserah Allah saja...apa kehendakNya atas hidup saya ?

Nah disinilah terjadi keajaiban.. Allah ijinkan saya sembuh hanya dari air mentah ! Ya air mentah yang sehat. Dari sumber mata air yang tak tercemar. Paling tidak berjarak minimal 8 meter dari septitank..Setelah separuh kesembuhan, barulah disempurnakan dengan produk Morinda Bioactives. Inilah alasannya, mengapa saya begitu gencar mempropagandakan kalian semua jika ingin sembuh berusahalah untuk minum air mentah yang sehat. Bukan air galon yang dijual keliling apapun merknya. Morinda hanyalah sebagai pendukung kesembuhan, tapi bukan penentu. Namun sangat bermanfaat jika kita bisa mengkonsumsinya.

10.    Tawakkal atas takdir Allah SWT.

Hal yang paling mendasar sebagai penentu kesembuhan adalah :”Tawakkal kepada Takdir Allah SWT”, sehingga turun RidhoNya.  Kita sering melakukan salah besar dalam ikhtiyar mencari kesembuhan. Kesana kemari mencari obat. Ke dokter, ke shinsei, ke paranormal, ke para teraphys, namun lupa mencari Allah untuk berobat. Menurut pikiran kita, datang kepada manusia untuk mencari kesembuhan jauh lebih bisa diharapkan daripada berdoa panjang lebar kepada Allah untuk mencari kesembuhan.

Inilah kesalahan terbesar kita, sehingga sakit tak sembuh-sembuh. Bukan yang utama mencari penyebabnya dalam diri, malah berikhtiyar kepada selain Allah ! Ya mana Allah ridho ??? Ya pasti dibiarkanlah oleh Allah. Terserah kamulah ! Mungkin begitu kata Allah !

Kalau kita sudah dibiarkan oleh Allah, maka tentu akibatnya akan luar biasa kacau balaunya. Sulitnya. Terpuruknya. Menderitanya. Susahnya. Sengsaranya. Karena tak ada pertolongan. Tak ada Rahmat. Jauh dari ketenangan dan kebahagiaan. Jauh dari kesuksesan.

Sahabat Sakit Maag Dan Gerd Dimanapun Kalian Berada

Demikianlah yang bisa saya uraikan. Jika kita rajin mengamati segala sesuatu sepanjang sakit kita, insya Allah banyak hikmah yang bisa dipetik demi kesembuhan. Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Oke ? Insya Allah sampai jumpa dilain kesempatan.

Alhamdulillahirabbil’alamiin...

Purworejo, 13 Maret 2017

Salam Tauhid,
Niniek SS
Labels: Hal-hal penting untuk diketahui, Interospeksi, Kisah Nyata, Mengatasi Sakit Maag, Menu Harian

Thanks for reading Rajin Mengamati Menjadi Jalan Kesembuhan Bag-2. Please share...!

8 comments on Rajin Mengamati Menjadi Jalan Kesembuhan Bag-2

  1. bermanfaat sekali bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Candra,

      Alhamdulillah jika ada manfaatnya. Terima kasih atas kunjungan setianya dalam blog ini ya mbak. Semoga mbak Candra lekas sembuh. Aamiin.

      Salam,

      Hapus
  2. Selalu belajar bAnyak dari artikel Bu Niniek,,, trmksih Bu,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Endah Artati

      Alhamdulillah jika artikel-artikel dalam blog ini bisa memberikan manfaat. Dan semoga bisa menjadi jalan kesembuhan bagi setiap teman yang mau rajin membacanya. Aamiin Ya Rabb.

      Saya juga sangat mengharap, agar artikel-artikel yang saya tulis bisa menjadi "pembuka cinta" bagi segenap pembaca kepada Allah SWT. yang menghidupkan kita, dan cinta bagi Rasulullah SAW. yang DiutusNya untuk menyampaikan risalahNya. Aamiin.

      Salam Hangat,

      Hapus
  3. Saya terkena gerd sudah 1 bulan ini. semoga tulisan ibu ini bisa menginstropeksi saya dan memotivasi saya untuk lebih dekat kepada Allah SWT.Aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Indah Syawaliarta

      Iya mbak. Orang sakit maag atau gerd memang harus banyak interospeksi diri, dan lebih mendekat kepada Allah SWT. Karena sakit itu adalah kasih sayang Allah, agar kita memohon ampun atas dosa-dosa kita, mendekat lagi kepadaNya, sehingga kembali menjadi manusia yang suci seperti Allah kehendaki. Seorang hamba yang menghamba kepada Allah SWT. bukan yang menghamba kepada dirinya sendiri.

      Semoga lekas sembuh ya mbak Indah. Aamiin.

      Salam,

      Hapus
  4. Kalo ibu sendiri sembuh kira kira berapa minggu waktu sakit maag , saya sudah mendingan tapi punya rasa cemas ngerasa saya sakit jantung , padahal saya maag , udah di tes normal jantungnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Heruman Limbong

      Maaf ya balasnya sangat terlambat..Ibu sakit kurang lebih 18 tahun. Namun kesembuhan Ibu sangat spektakuler. Dalam 2 bulan Allah SWT. ijinkan sembuh hingga sekarang tak pernah kambuh lagi setelah minum air mentah yang higienis dan habis morinda 4 botol.

      Salam,

      Hapus

Back To Top