SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Ujian Adalah Soal Yang Harus Diselesaikan

Bismillahirrahmanirrahiim..

Ujian Adalah Soal Yang Harus diselesaikan. “Sabar yah..ini semua ujian dari Allah” kata-kata ini sering sekali keluar untuk menghibur siapapun yang sedang terkena musibah. Namun saking seringnya diucapkan, terasa hambar ditelinga. Sepertinya hanya kata-kata klise untuk penetral suasana..bukan bermakna sungguh-sungguh untuk mengingatkan kita agar kita menelaah lebih cermat atas ujian yang sedang berlangsung, lalu berusaha pula dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan ujian agar kita lulus pada akhirnya.

Ujian adalah sebuah tempaan... 

Bagi siapapun untuk menjadi lebih dewasa ruhaninya...lebih berkepribadian...lebih sabar...lebih baik dari sebelumnya...terutama lebih mengenal diri sendiri dan lebih mengenal Allah SWT...

Dan ujian dalam kehidupan, mau atau tidak mau, bisa tidak bisa harus diselesaikan. Ujian bertahap dari yang paling ringan menuju yang lebih berat, sesuai dengan usia dan tingkatan ruhani masing masing. Bagaikan anak sekolah, ada ujian SD, ujian SMP, ujian SMA lalu ujian pada saat kuliah. Jika belum melalui tingkatan SD, tentu anak tak akan diuji dengan ujian tingkat SMP. Tak akan bisa dan tak akan kuat.

Jika kita terbiasa menerima segala musibah, kesulitan, kesusahan, keterpurukan sebagai ujian hidup, sabar dan ikhlas dalam menjalani, selalu berdoa serta bergantung harap pada tali Allah dalam menyelesaikan, maka kita akan mampu melewatinya dengan mudah, sehingga pada akhirnya akan lulus dalam ujian dengan hasil yang memuaskan. Lalu air mata keharuan serta kesyukuran kita akan deras mengalir karena takjub pada karunia-karunia Allah yang berhamburan meliputi diri kita tak bisa dibendung lagi...

Oleh karena itu jangan mengeluh jika sedang menerima ujian..Tak perlu terlalu menyalahkan diri, apalagi menyalahkan orang lain.

Ujian sebenarnya diberikan oleh Allah SWT. agar manusia menjadi manusia yang utuh. Utuh dalam mengabdi kepada Yang Menciptakan. Menghamba dengan sesempurna-sempurnanya sebagai seorang abdi. Sebagaimana dicontohkan oleh Junjungan kita Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW. Dalam menghamba serta mencintai Allah SWT. bahkan mengalahkan cintanya kepada dirinya sendiri dan cintanya yang demikian besar kepada keluarganya serta apapun yang ada di dunia ini. Beliau tak peduli kepada dirinya sendiri asalkan memperoleh cinta Allah SWT...

Subhanallah...

Nabi SAW. sangat tinggi adabnya...sangat tinggi derajat keimanannya...sempurna pribadinya tanpa cela..sempurna penghambaannya...sempurna teladannya... sehingga Allah sangat berkenan...sehingga Allah merasa perlu untuk bershalawat kepada Kanjeng Nabi SAW. 

Suatu derajat yang teramat mulia yang tidak Allah berikan kepada orang lain di dunia ini !!! juga tidak, kepada seluruh nabi-nabi yang lain..

Kita semua umatnya, hendaknya mengikuti teladannya. Lulus menjadi manusia yang manusia...bukan menjadi manusia yang hewan. Ujudnya manusia tapi sifatnya sifat hewan. Keras kepala. Rakus. Tidak punya hati. Mau makan teman sendiri, kanibal seperti ikan lele. Licik. Dan masih banyak lagi sifat hewan yang lain. Yang tak layak menjadi sifat manusia.

Inilah salah satu hikmah Allah memberikan ujian. Agar meningkat derajat kemanusiaannya..menjadi derajat manusia yang di Ridhoi oleh Allah SWT.Alangkah indahnya...

Jika seseorang masih bangga dengan hartanya, dengan kedudukan dan pangkatnya, dengan prestasi serta ketenarannya, ia masih menghamba kepada dirinya sendiri, belum menghamba kepada Tuhannya.

Namun jika seseorang selalu mensyukuri apapun yang dihadapinya, yang ada padanya, yang dialaminya, baik itu kesenangan ataupun kesulitan, mudah-mudahan ia menjadi golongan orang yang takut kepada Allah SWT. dan suatu saat akan memperoleh Ridho yang dijanjikan oleh Allah SWT. bagi orang yang sabar atas pemberianNya.

Ujian menjadi tolok ukur kelas ruhani..

Semakin tinggi sebuah pohon, maka akan semakin kencang angin bertiup. Demikian juga semakin tinggi iman seseorang, maka akan semakin tinggi ujian hidupnya. Jika ia ikhlas menjalaninya, maka akan semakin nampak tingginya imannya, tingginya kelas ruhaninya. Ia akan tenang menjalani kehidupannya, meskipun mungkin bagaikan kapal pecah yang sedang terkena terkena badai !

Jika kita belajar ikhlas memahami keadaan sedini mungkin, insya Allah seberat apapun ujian kita akan selalu ikhlas menerimanya. Sembari menjalani siksaan penderitaan, tetap berpengharapan besar akan lulus menjalaninya dan menanti-nanti HADIAH kelulusan dari Allah. Apakah gerangan yang akan diterimanya...

Sejak kecil saya sering difitnah orang yang sangat-sangat menyakitkan..Saya bisa saja membalasnya, atau menangkisnya dengan mengatakan kepada setiap orang bahwa saya tidak melakukan apapun seperti apa yang difinahkan kepada saya. Namun itu tak pernah saya lakukan. Capek deh...Secara rutin saya hanya memohonkan ampun kepada Allah SWT. atas dosa orang yang memfitnah saya itu, dan semoga Allah berkenan memberikan hidayah kebaikan kepada orang tersebut.

Sehari, dua hari, seminggu dua minggu, sebulan dua bulan saya masih rajin mendoakannya..Dan sepertinya doa-doa yang saya naikkan ke Hadlirat Allah terbang ditiup angin tanpa bekas. Seolah berlalu begitu saja karena tak ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan doa saya. Dan orang yang saya doakan tersebut masih saja sama sikapnya. Suka bergunjing, suka membual, suka memfitnah, memang seperti itu pekerjaannya.

Saya tetap saja terus berdoa, dengan kekhusukan yang tidak berubah untuk mendoakan kebaikan bagi seseorang yang memfitnah saya tersebut...Tetapi ada kesedihan yang menghujam, mengapa Allah belum menjawab doa-doa saya ? Bukankah saya berdoa untuk kebaikan ? Hingga suatu saat air mata saya menetes deras. Saya benar-benar bersedih mengapa doa-doa saya belum terkabul ? Adakah yang salah dalam doa-doa saya ? Bukankah saya hanya memohonkan ampun atas dosa seseorang yang memfitnah saya demikian kejinya ? Bukankah saya hanya memohonkan hidayah agar ia insyaf atas segala perilakunya yang buruk dan digantikan dengan akhlak yang baik ? Mengapa sekian lama Allah belum juga mengabulkannya ?

Nah tak berapa lama, saya mendengar kabar bahwa suami dari seseorang yang memfitnah saya tersengat listrik, sehingga lumpuh. Untuk beberapa lama suaminya tak bisa bekerja mencari nafkah. Sehingga hilanglah penghasilannya, sebagai supir angkot.

Hati saya ikut bersedih mendengar suaminya tersengat listrik dan menjadi lumpuh. Ketika saya menjenguk dirumahnya, isterinya menangis. Entah apa yang ditangiskannya. Lalu tiba-tiba saja ia meminta maaf bersimpuh di lutut saya. Ia meminta maaf kepada saya atas kesalahannya yang dulu telah memfitnah saya, sehingga saya menjadi pergunjingan orang yang sangat tidak mengenakkan.

“Mungkin suami saya seperti ini karena dosa saya kepada Bu Nien, maafkan saya ya Bu Nien..” katanya sambil kedua tangannya memegang kedua tangan saya dan bersimpuh dilutut saya. Saya tak mampu membendung air mata saya. Dalam hati saya berdoa :”Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan memberinya hadiah kebaikan kepadanya”...

Sejak itu, isteri supir angkot yang memfitnah saya itu susaaah sekali kehidupan serta penghidupannya. Sudah tak ada uang, setiap hari harus mengurus suaminya yang lumpuh..Karena sangat susahnya mungkin, saya mendengar kabar lagi bahwa si isteri ini kemudian menjadi rajin sekali ibadahnya. Jadi jarang keluar rumah. Jadi jarang bergunjing. Jadi jarang memfitnah. Subhanallah..Alhamdulillah..

Saat itulah saya merasa, bahwa doa saya yang sekian lama untuk isteri supir angkot itu telah dikabulkan oleh Allah SWT. Akhlak isteri supir angkot yang memfitnah saya itu telah berubah menjadi lebih baik. Dan saya bersyukur kepada Allah SWT. atas terkabulnya doa saya..Lalu saya hentikan doa saya untuk isteri supir angkot tersebut, untuk mendoakan yang lainnya lagi. Begitulah hobby saya, mendoakan orang lain yang membutuhkan untuk didoakan. 

Demikian juga, insya Allah..., saya akan mendoakan kalian semua, tanpa kalian harus tau, agar setelah berkenalan dengan saya, atau minimal setia menjadi pembaca blog ini, akan terberkahi oleh Allah SWT. menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Ujian Adalah Soal Yang Harus Diselesaikan

Kebanyakan orang menganggap kesulitan adalah nasib sial. Padahal itu adalah ujian atau pendadaran ruhani bagi kita. Dari Allah SWT. Agar kita menjadi manusia yang tahu untuk bersyukur. Karena kesulitan selalu bersama dengan kemudahan. Bukan sesudah kesulitan ada kemudahan.

Allah sudah menitahkan kita dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik mungkin, dengan sepenuh Kasih SayangNya. Meskipun tanpa kita minta...Kita diciptakan sudah dengan segala kelengkapan fasilitas hidup kita yang terbaik untuk kita menurut Allah SWT..meskipun segala fasilitas hidup itu tidak semua diberikan seketika, namun menurut masa yang telah ditentukan oleh Allah. Itulah perlunya kita bersabar, agar sampai kepada yang terbaik, tanpa cela di Hadapan Allah SWT.

Syaratnya, jalani hidup ini dengan sabar, tawakkal, penuh syukur serta sedikitpun jangan berburuk sangka kepada Allah. 

Ikhtiyar dan bersyukur adalah kuwajiban manusia.

Niatkan apapun untuk melakukan ibadah, sebagai kuwajiban utama hidup ini. Jangan sekali-sekali berpikir soal hasil. Hasil akan selalu mengikuti ikhtiyar. Percayalah. Dan hasil dari sebuah pekerjaan hanya Allahlah yang akan menentukan. Bukan kita. Jika sebuah hasil tak sebagaimana yang kita harapkan, pasti ada Kehendak Allah yang tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan kita harus mengikhlaskan harapan-harapan yang tak dikehendaki oleh Allah SWT. 

Itulah cara saya menjalani hidup ini. Simple saja bukan ?

Kita boleh bercita-cita setinggi langit. Namun menurut saya, cita-cita yang tertinggi adalah “husnul khotimah” sebuah akhir yang baik dalam hidup. Untuk apa kita mencapai kehidupan sukses di dunia, kehidupan yang glamour, prestasi yang gemilang, jika pada akhir hayat kita kebingungan mencari jalan untuk pulang kerumah keabadian ? Jika demikian, bukankah semua apa yang kita capai di dunia hanyalah kemumadhiran ? kesia-siaan ? Sayang bukan ? Segala jerih payah yang kita lakukan pada saat kita hidup di dunia tak ada manfaatnya untuk bekal di akherat ?

Bekal husnul khatimah adalah patuh dan ta’at kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Salah satunya bisa menerima takdirnya dengan sepenuh keikhlasan. 

Saya belum pernah meninggal. Namun saya sudah sering menyaksikan sakaratul maut seseorang hingga lepasnya nyawa. Bagi seseorang yang kehidupannya baik, lurus, taat ibadahnya, alhamdulillah lepasnya ruh pun mudah. Meskipun kehidupannya di dunia sangat sederhana, bahkan tak punya harta, makanpun sering susah, tak dipandang orang...

Bahkan banyak kita temui orang-orang yang kehidupannya taat kepada Allah, sepertinya tak melalui sakaratul maut, namun langsung meninggal dengan gampangnya seperti orang tidur saja.

Sakaratul maut dan husnul khatimah adalah rahasia Allah..Tak ada seorangpun yang tahu...kita semua hanya bisa melihat penampakan lahirnya saja, tentang hakekatnya itu rahasia Allah. Meskipun ada orang-orang tertentu yang diKehendakiNya bisa menangkap rahasia yang gaib...

Tetapi bahwa Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan akhlak manusia, ini adalah suatu pemberitahuan dari Allah, bahwa jika akhlak kita sempurna pasti akan berakhir dengan kematian yang husnul khatimah. Tak perlu diragukan lagi.

Apa sih hubungannya dengan sakit ?

Hidup, sejak awal kita dilahirkan adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang mempunyai banyak pilihan. Dan kita bebas memilihnya. Tentu dengan segala konsekuensinya. Jalan yang akan berakhir dengan baik adalah jalan yang telah dipilihkan untuk kita. Yang manakah itu ? Yang sesuai dengan takdir kita. Takdir yang telah dipilihkan oleh Allah untuk kita. Dan seringkali adalah jalan yang teramat sulit dijalani oleh manusia.

Biasanya adalah jalan yang sulit, terjal dan berduri..namun diujung jalan sana, kita akan bertemu dengan akhir perjalanan yang keindahannya tak ada di dunia, tak pernah dilihat oleh mata, dan tak pernah terbayangkan oleh fikiran kita. Itulah surga. Tidak inginkah kita ?

Sakit adalah juga bagian dari perjalanan hidup yang harus kita jalani. Kita alami. Kita terima. Dengan ikhlas. Semua bentuk usaha untuk kesembuhan adalah ikhtiyar..Kesembuhan tak perlu kita pikirkan, karena ia adalah hak Allah. Allahlah yang berkuasa untuk menentukan kesembuhan. Jika kita berharap kepada dokter, kepada morinda, kepada tepung kerut, atau madu, atau orgonite untuk kesembuhan. Kita keliru besar. Allah akan cemburu, sebab kita lebih berharap kepada semua itu bukan kepadaNya. Padahal sejatinya, kesembuhan ada dalam genggamanNya. Kenapa kita berharap kepada selain Allah ?

Marilah kita rubah cara berpikir serta keyakinan kita dalam berobat. Dalam mencari kesembuhan. Hanya kepada Allah lah mustinya kita berharap, bukan kepada selain Allah..

Cepat tidaknya kita sembuh, juga terserah kepada KehendakNya. Kita tidaklah tahu..Oleh karena itu berharaplah hanya kepada Pemilik Kesembuhan. Bukan kepada dokter, kepada obat, morinda, tepung kerut, jenitri ataupun orgonite. Itu semua adalah energi yang diberikan oleh Allah untuk mendukung kesembuhan. Tapi bukan kesembuhan itu sendiri. Kesembuhan adalah misteri. Sama halnya seperti rejeki. Makin diburu ia akan semakin lari menjauh. Namun jika kita memburu pemiliknya, mereka akan mendatangi kita tanpa diduga-duga dari segala arah. Jika tidak percaya silahkan dibuktikan.

Para aulia jaman dulu, mereka akan bersedih jika hidupnya nyaman-nyaman saja, tak ada ujian. Mereka menganggap makomnya masih rendah tapi mengapa Allah tidak memberikan ujian lagi untuk hidupnya. Apakah hanya sampai pada derajat inilah ruhaninya diijinkan untuk singgah ? Tak DiijinkanNya lagi untuk naik, meskipun setapak ? Astaghfirullahaladziim...

Begitulah apa yang saya ketahui. Bahwa ujian adalah soal yang harus diselesaikan. Bukan untuk dikeluhkan dan bukan untuk disesali apalagi disepelekan.. Betapa sayangnya...

Demikian dulu, semoga coretan ini ada manfaatnya untuk kita semua. Marilah kita semua mendewasakan ruhani kita. Salah satunya belajar menerima sakit ini dengan ikhlas, dan mengupayakan kesembuhan dengan cara yang benar. Agar ridho kesembuhan segera turun atas kita.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 27 Maret  2017

Salam Tauhid,
Niniek SS

Cara Menata Hati Untuk Bisa Berserah Diri

Bismillahirrahmanirrahiim...
 
Cara Menata Hati Untuk Bisa Berserah Diri

Berserah diri yang saya maksudkan disini adalah berserah diri kepada Allah SWT. Agar kita mendapatkan ketenangan hidup, kedamaian jiwa, dan harapan kita adalah akhir yang khusnul khatimah. Aamiin Ya Rabbal’alamiin...

Adakah didunia ini orang yang tak takut mati ? 

Mungkin ada, adalah orang yang benar-benar sudah siap menghadapi kematian. Orang yang berusaha berlaku, berpikir, dan bertutur kata benar dalam hidup. Yang sudah jejeg hidupnya bagaikan huruf ALIF ! Antara yang dipikirkan, dengan yang diucapkan serta apa yang dilakukan adalah satu. Lurus. Tidak bengkak bengkok. Orang yang sudah tidak peduli dengan penilaian orang. Orang yang sudah mampu merasakan antara kesedihan serta kegembiraan sama warnanya.

Orang yang hanya memandang Allah. Allah. Dan Allah saja. Tiada yang lain lagi.. Orang yang sudah tak bergeming dengan gunjingan orang. Yang tak sedih dengan caci maki dan penghinaan orang. Dan yang tak merasa lebih terhormat dengan pujian orang..Orang yang hanya bertujuan menuju Allah dan hanya mengharap ke RidhoanNya belaka lain tidak...Dan orang yang sudah mampu berserah diri kepada Kehendak Allah SWT..

Siapakah orang yang takut mati ?

Tentu banyak. Dan banyak pula penyebabnya. Salah satunya adalah karena belum siap segala-galanya untuk menghadapi kematian.Belum siap secara ruhani karena masih banyak dosanya. Belum banyak bekal amalnya di dunia. Anaknya masih kecil-kecil. Dan tak punya harta yang ditinggalkan untuk keluarganya. Ini biasanya dialami oleh kita semua yang menderita maag dan gerd yang sudah parah dan tak sembuh-sembuh.

Ketakutan akan kematian, kecuali karena gangguan psykhologies orang sakit maag kronis, karena penderitaan yang dirasakan oleh penderita maag yang sudah parah, apalagi yang maagnya sudah berkembang menjadi gerd, memang luar biasa. Dari segala segi benar-benar penuh penderitaan. Bagi yang tidak tabah, tentu menginginkan lebih baik mati daripada menanggung penderitaan. Ya Allah. Orang dihantui oleh takut mati karena pada galibnya ia belum bisa berserah diri kepada Allah SWT.

Bagaimana Cara Menata Hati Untuk Bisa Berserah Diri ?

Untuk bisa tawakkal atau berserah diri kepada Allah sangatlah sulitnya. Mengapa ? Karena kita masih berkutat pada seputar diri kita sendiri. Kita kurang menyadari, bahwa kita ini makhluk yang dicipta atas suatu kehendak. Ialah kehendak Allah SWT. Kita seringkali mengabdi kepada diri sendiri bukan mengabdi kepada Allah SWT. sehingga yang dilakukan adalah kemauan-kemauan diri, bukan kemauan Allah.

Inilah yang menjadi pangkal penderitaan manusia. Karena tidak melibatkan Allah dalam kehidupannya. Kesalahan terbesar yang pada umumnya dilakukan oleh manusia. Sehingga terjerumus. Terpuruk. Terjerembab dalam segala aspek kehidupannya. Salah satunya adalah sakit yang tak sembuh-sembuh seperti maag kronis atau gerd ! Sakit beribu rasa yang tak setiap orang memahaminya jika belum pernah mengalaminya. Jadi kalian harap maklum ya teman ?

Jika kalian belum tahu, ini nih penderitaan yang dirasakan para penderita maag kronis atau gerd :

-    Rasa sakit yang menyerang diseluruh tubuh..

Bagaimana tidak akan putus asa, jika keluhan muncul dari seluruh tubuh ? Sebentar-sebentar merasakan jantungnya berdebar. Belum hilang rasa panik karena debaran jantung, tiba-tiba nafas terasa nyeseg. Eh lagi-lagi kepala kliyengan muncul lagi. Bagaimana mau enak makan ? Leher untuk menelan saja sakit, susah. Entah kenapa sepertinya klep pada leher yang membuat gampang menelan seolah macet. Belum hilang keluhan susah menelan, mendadak telinga sakit berdenyut-denyut.

Apakah mereka semua, orang-orang disekitar kita tahu apa yang kita rasakan ? Tidak bukan ? Mereka hanya bisa menenangkan pikiran kita dengan satu kalimat :”Sabar yaa...lagi diuji sama Allah..” Dan paling-paling membantu menyiapkan makanan kita ala kadarnya, semau mereka, dan lagi mereka tak tahu apa yang musti mereka siapkan yang aman untuk sakit lambung.

Dan semua itu hanya dirasakan sendiri. Tak ada seorangpun yang bisa memahami. Suami, isteri, anak, ibu maupun bapak. Karena apa yang kita rasakan tak mampu diterjemahkan dalam kata-kata.

Mereka hanya sebatas kasihan melihat kita. Karena setiap hari kita tergolek tak berdaya ditempat tidur. Atau mengaduh-aduh guling-guling ditempat tidur karena menahan sakit.

Orang-orang yang terdekat dengan kitapun heran setengah mati, lhah sakit kok sudah diobatkan kemana-mana tapi belum sembuh juga ? Memangnya penyakitnya penyakit apa to ? Jantung bukan ! Paru-paru bukan ! Kanker bukan ! Syaraf bukan ! Tapi jantungnya sering berdebar kencang. Sering sesak nafas seperti orang TBC. Dan perutnya sering kesakitan ga karuan. Terus kepala sering berdenyut-denyut sakitnya luar biasa, seperti kanker otak saja. Lalu seluruh tubuh sakit, pegal linu, yang gemetaran, yang kedinginan, yang kaku tak bisa digerakkan, yang kebas rasa kulitnya. Lhah...apakah ini penyakit baru yang belum ada namanya ? Bukan hanya mereka yang merawat kita saja yang penasaran, kita yang sakit saja juga penasaran. Orang-orang terdekat dengan kitapun penuh tanda tanya namun sering tak diungkapkan. Iya kan ?

Serba susah ! Kalau istilah dalam bahasa Jawanya “ngewuhake”. Begini salah begono salah. He he...siapa yang tahu semua ini. Mungkin juga banyak yang tahu dan pernah merasakannya. Namun hanya bu Ninieklah yang peduli untuk berbagi kepada kalian semua tentang sakit maag dan gerd yang pernah dirasakannya. Paling tidak agar kalian tahu dan mengerti bagaimana cara merawat diri sendiri jika kalian terkena maag dan gerd. Agar kalian semua merasa lega, ternyata kalian tidaklah sendirian. Banyak yang senasib dan sependeritaan dengan kalian. Dan agar kalian semua tidak terlalu merepoti orang lain, karena bisa merawat diri sendiri.

Rasa sakit luar biasa yang menyerang seluruh tubuh inilah, yang seringkali membuat kita kehilangan harapan untuk sembuh. PUTUS ASA ! Sebab sudah berbagai upaya dari A hingga Z sudah dilakukan namun belum ada bayangan untuk sembuh juga.

Rasa putus asa inilah yang membuat bayangan kematian sering menghantui benak kita. Lebih besar bayangan akan mati daripada untuk sembuh. Saya sendiri dulu juga seperti itu kok. Beruntung kepasrahan saya cukup tinggi sehingga dalam berserah diri kepada Allah sungguh-sungguh yakin akan apapun keputusanNya, itulah takdir yang harus saya terima.

-    Sikap yang tidak bersahabat dari anggota keluarga dan orang-orang disekeliling.

Jarang sekali dari antara teman-teman yang sakit mendapatkan perhatian dan dukungan dari keluarganya. Boro-boro dukungan. Mau memahami kita saja tidak ! Kebanyakan cuek dengan sakit yang kita derita. Bahkan suami yang tak sabar sering berkomentar kepada isterinya :”Kapan sih kamu sembuhnya, sakit kok tak sembuh-sembuh ?”. 

Demi mendengar pertanyaan seperti itu saja, bagi kita isteri yang tak bisa mencari uang sangat perasaan, sedihnya luar biasa. Ingin rasanya pulang kampung dan lari kepelukan ibu untuk mengadukan nasibnya. Jika ibu kita masih ada. Bener. Banyak kok yang karena sakitnya tak sembuh-sembuh, suaminya tak bisa merawat isterinya, lalu isterinya pulang kampung kerumah orang tuanya mencari kesembuhan.

Oleh karena itu, berbahagia dan bersyukurlah kalian, pasangan suami isteri yang saling setia, penuh pengertian dalam keadaan apapun. Yang satu sakit yang lain merawatnya. Yang satu mencari uang yang lain membantu menyelesaikan pekerjaan di rumah. Tak saling iri atas apa yang dikerjakan. Adanya saling pengertian antara suami dengan isteri, ketika pasangannya sedang sakit, insya Allah akan mempercepat kesembuhan. Aamiin.

-    Tekanan perasaan yang dialami karena sudah sering ijin dari pekerjaan. 

Ini nih problem yang sering dihadapi oleh para karyawan atau karyawati yang sakit maag tak sembuh-sembuh. Sakit maag, dari luar memang kelihatan bugar. Tapi sejatinya, tubuh ini rasa tak karuan.Dan datangnya keluhan selalu tiba-tiba tak bisa diduga. Pagi-pagi berangkat ngantor tak apa-apa. Eh belum jam 10 siang tiba-tiba perut sakit sekali, dada terasa panas keseluruh area punggung, nafas terasa sesak. Bagaimana ini ? Ya paling-paling bisanya ijin pulang karena tak kuat lagi untuk meneruskan aktifitas. Berkali-kali ijin seperti ini kan lama-lama tak enak sendiri kepada atasan kita ?

Lalu akhirnya, karena kondisi kesehatan semakin tak memungkinkan untuk bekerja, maka jika masih bisa cuti ya cuti, kalau tidak ya dengan berat hati, terpaksa keluar dari pekerjaan, daripada sampai dikeluarkan tidak dengan hormat ???

-    Rasa frustasi karena kehilangan pekerjaan.

Banyak diantara kita yang terpaksa keluar dari pekerjaan karena sakit, menjadi frustasi. Benar-benar situasi yang teramat menekan pikiran. Sudah merasakan sakit saja rasanya payah sedemikian. Ini masih ditambah dengan beban pikiran kehilangan pekerjaan, yang otomatis berhubungan dengan hilangnya penghasilan. Menambah kondisi semakin terpuruk. Kalau mempunyai simpanan banyak di bank sih tak begitu menjadi masalah.

Jika yang terjadi adalah sebaliknya ? Sudah sakit, masih harus kehilangan pekerjaan ? Padahal dirinya adalah tulang punggung keluarga ? Apalagi tak ada sama sekali simpanan uang di bank. Dan tak ada harta kekayaan apapun yang bisa dijual ? Bagaimana tak akan menjadi frustasi. Biaya hidup plus untuk pengobatan jalan terus, sementara penghasilan enol ? Mau tak mau untuk mengatasi keadaan dengan berhutang. Itupun kalau masih dipercaya orang !

Bayangkanlah oleh kalian semua. Kalian yang berkecukupan harta harus banyak bersyukur.  Meskipun sakit belum sembuh-sembuh tak pernah mikir soal uang. Semua pembiyaan hidup cukup, karena kalian orang berada.

Namun jangan berkecil hati jika kalian adalah orang yang tak mampu. Kita mempunyai jalan hidup dan jatah rejeki sendiri-sendiri dari Allah Yang Maha Adil dalam membagi rejekiNya.  Tak perlu iri dengan rejeki orang lain. Jika jatah rejeki kita hanya 1 kg, meskipun dikejar setengah mati dengan kerja keras bermandi keringat ya tetap saja dapatnya 1 kg !

Dan jika jatah rejeki kita 100 kg, meskipun kita tak bekerja keras, akan tetapi tetap menjaga “hadap” kita kepada Allah, kepada Guru, kepada orang tua, adik, kakak, saudara, kepada suami, kepada isteri, kepada anak, kepada tetangga, kepada siapapun, juga kepada alam, kepada air, udara, tanah, api, dengan benar...insya Allah kita tetap mendapatkan jatah yang 100 kg itu tadi. Meskipun kita tak pernah terlintas serta mengharap-harap rejeki yang 100 kg tersebut.

Ini kajian yang sederhana, namun berat untuk dijalani. Mudah-mudahan saja saya ada waktu untuk menyampaikannya disini. Doakan saja. Insya Allah...

-    Rasa berdosa karena tak bisa mencari nafkah lagi.

Setiap orang mempunyai kuwajibannya sendiri-sendiri yang diatur oleh Allah baik yang tersurat didalam Al Qur’anul Karim ataupun yang tersirat di alam semesta raya ini. Tersurat ataupun hanya tersirat, jika dilanggar tetap ada akibatnya. Inilah hukum kebesaran Allah SWT. yang tak setiap orang menyadarinya.

Seorang suami wajib mencari nafkah bagi isteri dan keluarganya, karena ia kepala keluarga. Bagaimana jika seorang suami sakit tak sembuh-sembuh, apalagi sampai kehilangan pekerjaan sehingga tak mampu lagi memberikan nafkah baik lahir maupun batin kepada isteri dan keluarganya ? Meskipun isteri dan anak-anaknya tak pernah menuntut ? Tentu dalam hati suami ada rasa berdosa yang mendera, apadaya karena benar-benar sedang tak mampu apa-apa ? Menguasai rasa sakitnya saja ia tak mampu, apalagi memikirkan bagaimana ia harus mencari uang ?

Pikiran-pikiran yang berseliweran seperti inilah yang mau tak mau menghambat kesembuhan. Karena pikiran sangat eratnya dengan lambung. Bahkan tak bisa dipisahkan satu sama lain. Lambung bermasalah biasanya kepala terasa pusing. Dan jika pikiran stress, maka biasanya akan diare. Kita tak ngerti sebabnya tiba-tiba saja diare, padahal tak salah makan apapun.

Jika kita mempunyai kuwajiban diri, akan tetapi benar-benar tak mampu menjalankan, entah karena kedaan apapun. Terutama karena sakit. Yang pertama kita lakukan adalah mohon ampun dengan sungguh-sungguh atas hal ini kepada Allah SWT. yang memberikan suatu kuwajiban kepada kita. Insya Allah hal ini akan meringankan hati dan perasaan kita, meskipun tidak menggugurkan kuwajiban kita, minimal bisa meringankan pikiran kita.

Meskipun sakit yang tak sembuh-sembuh adalah karena kesalahan kita sendiri, namun kita benar-benar tak berdaya mengatasinya. Jadi mohon ampunlah kepada Allah SWT, agar ujian ini segera berakhir dan kita bisa lulus menjalaninya. Itulah rahasianya. Bukan sekedar mencari obatnya kesana kemari namun tak karuan juntrungnya ?

Bu Niniek paling sedih dan juga ketengah kesal, jika ada orang mau pesan buku atau morinda lalu bertanya :”Tapi ini dijamin sembuh kan Bu ?” ha ha...memangnya Bu Niniek Tuhan ? Yang mampu menjamin kesembuhan orang ? Sedangkan Bu Niniek sendiri saja tak mampu menjamin kesehatan dirinya sendiri. Setiap saat, setiap waktu selalu memasrahkan nasib diri dan keluarga kepada Ridho Allah SWT...

-    Rasa benci kepada diri sendiri karena tak bisa mengatasi keadaan.

Pada umumnya kita ini banyak kemauan ! Ingin ini. Ingin itu ! Belum habis keinginan yang ini, sudah muncul keinginan yang lain. Iya kan ? Sehingga seringkali tubuh menjadi budak dari nafsu kita sendiri. Dan akhirnya kita sendiri yang akhirnya akan menuai segala kesulitan, kesedihan, dan berbagai keterpurukan, meskipun mungkin kita berjibun dengan harta dan kekayaan.

Ayolah renungkan  teman ! 

Pernahkah kita menyerahkan diri serta kemauan kita kepada Kehendak Allah SWT ? Pernahkah kita kosongkan diri kita dari kemauan-kemauan kita ataupun keinginan-keinginan kita? Lalu ibarat diri kita ini sebuah wadah, kita cuci bersih dengan detergent, kita kosongkan, lalu kita haturkan kepada Allah SWT ? ”Silahkan Ya Allah mau Engkau isi apa, terserah KehendakMulah...Karena Engkau yang menciptakan aku, tentu Engkau yang Maha Tahu, apa yang terbaik bagiku...” Pernahkah teman ? Kalau belum pernah, cobalah. Coba terus.. dan terus...Kalian akan menemukan keadaan yang membuat kalian takjub beribu kali ! Karena sungguh tak masuk akal !!!

Yang tak mungkin menjadi mungkin ! Dan itu adalah sesuatu yang selalu kita impikan. Sesuatu yang kita butuhkan, bukan sekedar yang kita inginkan ! Subhanallah !!!

Hilangkan kebencian kita kepada diri kita karena kegagalan yang bertubi-tubi. Gantilah dengan penyerahan diri yang mutlak dan ikhlas kepada Kehendak Allah SWT ! Insya Allah kalian akan menemukan kedamaian serta kebahagiaan yang belum pernah kalian rasakan. Inilah salah satu yang membuat Allah berkenan kepada kita, lalu memberikan apapun yang kita butuhkan dalam hidup ini termasuk kesembuhan kalian.

Jangan selalu pikirkan uang ! Karena uang hanyalah alat hidup yang menipu kita, dan kalau kita tak hati-hati menggunakannya akan menjerumuskan diri kita menjadi abdinya. Abdi duit. Abdi syaiton, lalu kita akan kehilangan segala-galanya dalam hidup ini hanya karena memikirkan uang !!!

-    Lebih-lebih jika kita didera oleh ketidak mampuan keuangan.

Jangan pernah memikirkan soal uang, supaya kita tidak menjadi budak duit ! Jika kita bekerja niatkan untuk beribadah. Untuk melakukan kebaikan bagi keluarga. Untuk berbuat kebaikan bagi yang memberi pekerjaan karena dengan kita bekerja disitu, ia akan tertolong dari kerepotannya.

Saya menjadi tidak sulit dalam hal keuangan, setelah saya mengganti segala niat yang berhubungan dengan uang bukan untuk mencari dia, namun untuk berbuat kebaikan apa saja. Sejak itu, uang mulai datang mengalir kepada saya dicari ataupun tidak dari arah mana saja yang tak diduga-duga.

Apakah saya nyupang ? Mencari pesugihan ? Atau ke paranormal ? Tidak ! Saya hanya mengubah niat yang berhubungan dengan uang. Itu saja. Silahkan praktekkan ! Nanti kalian akan mengalami hal yang sama seperti saya. Keajaiban-keajaiban sepanjang waktu yang berhubungan dengan kebaikan dan kebahagiaan.

Yuk menabung kebaikan setiap saat, maka kebaikanpun akan mengejar kalian dimanapun kalian berada ! Praktekkan ! Jangan pernah terbersit dalam hatimu bahwa kalian akan rugi berbuat kebaikan. Karena sesungguhnya Allah tak mau berhutang kepada manusia. Setiap kebaikan yang kita lakukan, Allah PASTI akan membalasnya cepat atau lambat pada saat yang paing tepat untuk kita !

Itulah beberapa kiat menata hati untuk bisa berserah diri. Salah satunya agar kita mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT. Berserah diri bukan kesembuhan saja yang akan kita peroleh, namun setiap kebutuhan kita akan Allah berikan pada saat yang tepat, dengan jalan yang tak pernah kita duga, apalagi kita pikirkan. Jika ada yang salah dalam penyampaian ini, adalah keterbatasan saya dalam mengamati permasalahan. Maafkanlah saya. Semoga lain waktu, Allah berkenan untuk menyempurnakan. Aamiin. Dan semoga kita bisa mulai berserah diri..

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 20 Maret 2017

Salam Tauhid,
Niniek SS

BENARKAH JERUK NIPIS BISA UNTUK MENGOBATI MAAG ?

BENARKAH JERUK NIPIS BISA UNTUK MENGOBATI MAAG ?

 


Bismillahirrahmanirrahiim...

Sebenarnya, apapun penyakit pasti ada obatnya. Jika kita belum sembuh, hanyalah karena belum ketemu saja. 

Rajin Mengamati Menjadi Jalan Kesembuhan Bag-2

Bismillahirrahmanirrahiim...

Sudah panjang lebar saya uraikan tentang "Rajin Mengamati Menjadi Jalan Kesembuhan" pada bagian-1, maka sebagai kelengkapannya saya lanjut pada bagian ke-2 ini. Jika kalian belum membacanya, silahkan bersilancar dulu pada bagian-1 nya DISINI ya ? Baru dilanjut membaca yang bagian ke-2 ini. Yuuk !

8.    Tidak berputus asa.

Sakit maag memang sakit yang super unik. Gejalanya tak diketahui dengan pasti. Tahu-tahu sudah terkena, karena tak ngerti bagaimana mengobatinya, lama kelamaan menjadi parah atau berkembang menjadi gerd, asam lambung yang naik kemana-mana.

Jika sudah begini, maka hampir dapat ditebak, penderitaan demi penderitaan akan terjadi, lahir maupun batin. Siapa yang lalu tak menjadi putus asa jika sepanjang waktu didera oleh rasa sakit yang datang silih berganti bertubi-tubi ? Sementara orang-orang disekeliling kita tak ada yang mengerti, apalagi peduli ?

Belum lagi jika kita tak bisa mencari uang sendiri. Maka tekanan batin yang kita rasakan menjadi ganda. Merasakan penderitaan sakit yang kita rasakan, masih ditambah dengan rasa tak enak dan tertekan karena terus menerus menjadi beban orang lain. Memangnya enak, berhutang budi pada orang lain ? Ya enggaklah yauuw..

Saya mengamati, jika kita bisa memahami, bahwa sakit adalah bagian dari rencana Allah untuk memperbaiki diri kita agar menjadi lebih baik, maka tak akan ada rasa putus asa dalam menjalani sakit kita. Karena kita yakin, bahwa cepat atau lambat, kita “pasti” akan mendapatkan hikmah kebaikan bagi diri kita dan orang-orang yang merawat kita. Jadi jangan pernah berputus asa. Berpengharapanlah selalu kepada Rahmat Allah SWT.

9.    Bersabar

Bersabar ? Kata yang mudah diucapkan, namun sangat sulit menjalaninya. Apalagi bersabar dalam menjalani sakit maag kronis atau gerd yang tak sembuh-sembuh ibarat sepanjang masa. Apalagi kalau kondisi ekonomi kita penuh keterbatasan. Ya Allah, rasanya sulit sekali mencari celah untuk mensyukuri nikmat.

Bersabar dalam hal apa ?

Bersabar dalam hal menunggu terkabulnya doa

Kita seringkali sudah berdoa berulangkali, pagi, siang, sore, malam, bahkan dalam sholat malampun masih memohon sesuatu yang kita harapkan bahkan impikan. Namun belum juga terkabul doa-doa kita. “Apanya yang salah ya ? kok doa-doaku belum dikabulkan oleh Allah SWT ?” gerutu kita dalam hati.

Ouuw...karena kita belum mengenal diri kita sendiri, dan belum mengenal apa yang sesungguhnya terbaik untuk kita dan keluarga kita. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.  Allah selalu memberikan apa yang terbaik untuk kita

Namun seringkali apa yang terbaik untuk kita menurut Allah, belum tentu bisa kita terima. Karena seringkali pahitlah yang kita rasakan. 

Itulah alasannya, saya takut sekali memohon sesuatu selain doa “Illahi anta maksudi wa ridhoka mathlubi..” dan doa “khusnul khotimah..” karena doa-doa yang lain sering menjerumuskan diri, kalau kita tidak hati-hati dalam menseleksinya. 

Walah Bu Niniek ini kok rumit amat ya cara berpikirnya ? 

Karena saya memang tidak telaten memohon yang panjang-panjang, sebab saya tidak ngerti dan tak akan pernah mengerti apa yang sesungguhnya terbaik bagi diri saya, kecuali berusaha untuk ridho kepada ketentuan Allah agar mendapatkan Ridho Allah dalam hidup ini.

Yuk kita belajar menselaraskan hati, pikiran, cita-cita kita kepada yang terbaik menurut Allah. Dengan jalan berserah diri kepada ketentuan Allah. Jika sudah begini, insya Allah dalam segala urusan, Allah akan selalu membimbing langkah kaki kita untuk menuju kepada takdir penciptaan diri kita. Allah akan menggerakkan diri kita, kepada apa yang harus kita perbuat. Bukankah kita kadang-kadang bingung ? Aku harus berbuat apa dong kalau seperti ini ?

Nah kalau kita sudah terbiasa bertanya dan ijin dulu kepada Allah apa yang musti kita perbuat, maka kita akan selalu dalam ranah bimbingan dan perlindunganNya. Insya Allah.

Bersabar dalam hal menahan sakit

Sakit apapun pasti rasanya tidak nyaman banget, tersiksa dan bahkan kalau seperti maag kronis dan gerd penderitaannya luar biasa apalagi kalau sudah parah. Karena biasanya, maag kronis dan gerd itu tak sembuh-sembuh. Jadi kecuali merasakan sakitnya itu sendiri, juga masih harus memikirkan tentang biaya yang terus harus dikeluarkan demi kesembuhan, belum lagi sindiran dari orang di kanan kiri. 

Dan jika kita memikirkan segala kesulitan hidup termasuk penderitaan sakit ini tanpa melibatkan pertolongan Allah SWT, pasti yang kita temui adalah jalan buntu. Atau kondisi yang makin terpuruk tanpa ada jalan keluar. Jadi yang ada hanya keluhan dan keluhan. BUNTU !
Tapi marilah coba merenung sedikit ke belakang. Awal mula kita mulai sakit. Gerangan apakah penyebabnya ? Pasti ada ! 

Apakah karena kecapean ? Jika kita sampai kecapean, ini berarti kita mendzalimi diri sendiri, sebab badan mempunyai haknya untuk diistirahatkan !

Lalu jika karena kita makan terlalu extreem saking enaknya makanan yang terhidang dimeja, sehingga kita makan tak pake ukuran, ini berarti kita juga mendzalimi diri kita sendiri, khususnya mendzalimi lambung kita. Sebab lambung mempunyai keterbatasan kapasitas. Baik dalam menampung ataupun memproses makanan.

Jika kita sering makan terlalu banyak, melebihi kapasitas, otomatis lama-lama lambung akan jebol. Lalu yang kita rasakan lambung begah, rasa penuh padahal belum makan, lambung sakit, jantung berdebar kencang, sesak nafas, sulit menelan, telinga berdenging, kepala berat, kliyengan atau oyong, diare, sembelit, mata berkunang-kunang, gemetaran dan keringat dingin, pandangan kabur serta berbagai dampak, karena lambung tidak sehat !!!

Atau apakah karena kita terlalu banyak mikir, apalagi yang kita pikirkan adalah hal-hal yang negatif dan tak penting ! Otakpun sama halnya sebagaimana lambung. Mempunyai keterbatasan kapasitas melaksanakan tugasnya. Jika melebihi quota jelas akan berakibat pada tubuh. 

Pada galibnya semua organ mempunyai kapasitas masing-masing dalam melaksanakan fungsi atau tugasnya. Jika melebihi, PASTI akan berakibat ERROR pada tubuh alias tubuh menjadi sakit. Salah satu organ error akan berdampak pada organ tubuh yang lain. Organ lain menjadi terganggu, menurun fungsinya, atau bahkan bisa rusak sama sekali !

Anggota tubuh, terutama organ tubuh itu bagaikan sebuah organisasi. 

Masing-masing mempunyai fungsi atau tugas yang sudah disusun sangat rapi serta sempurna oleh Allah SWT. Dan koordinator utamanya adalah hati, yang memerintahkan kepada otak untuk meneruskan kepada organ di seluruh tubuh untuk melaksanakan.

Jika hati salah memerintahkan, maka akan kacaulah kinerja seluruh organ. Akan kacaulah kinerja seluruh tubuh, dan akan kacaulah seluruh kehidupan kita. Oleh karena itu sangatlah penting untuk selalu menjaga hati dengan tetap BERDZIKIR, agar kita mencapai kehidupan yang benar didunia ini, lalu akan berdampak pada kehidupan yang bahagia di akherat kelak. Subhanallah.

Ketika kita sakit, harus bisa bersabar menahan sakit, agar keluhan tidak terasa amat berat. Untuk bisa bersabar bagaimana dong ? Ya berusahalah menjaga hati dengan SELALU BERDZIKIR !!!

Bersabar dalam hal menjalani pantangan-pantangan

Setiap penyakit, agar lekas sembuh biasanya ada makanan-makanan yang harus dihindari atau dipantang. Bisa jadi harus menghindari gula, lemak, pedas, asin, kasar, asem, alkohol dan lain-lainnya.

Namun kalau saya amati, dari semua penyakit, yang paling banyak pantangannya adalah maag, apalagi jika sudah parah atau sudah berkembang menjadi gerd. Sangat banyak makanan yang harus dihindari atau jangan dimakan. Sebab jika dilanggar, kita sendirilah yang akan menanggung akibatnya. Mau ?

Bersabar dalam hal digunjing orang karena lama tak sembuh-sembuh

Jika kita sakit lama tak sembuh-sembuh pasti akan menimbulkan tanda tanya orang dan bahkan pergunjingan. Tetangga, kenalan, dan sanak saudara. Dalam hal makan saja biasanya berkomentar kepada kita yang sakit :”Lha wong kamu makannya seperti itu ( yang rebus-rebus, tahu putih, telur ayam kampung rebus, dan sayur juga tertentu, wortel, labu siam, kentang ), makanya tak sembuh-sembuh, dan kapan badanmu bisa gemuk, makin lama makin kurus ! Makan aja apa saja, tak perlu banyak mikir !”. Begitulah olok-olok mereka.

Padahal kalian tahu bukan ? Apa jadinya jika kita melanggar makan yang kasar, yang asem, yang minyak-minyak, yang gorengan, yang lemak-lemak, kue-kue yang legit, yang brekremer, yang penuh coklat ? Biasanya akan langsung kambuh maag atau gerd kita.

Berbagai keluhan yang sangat menyiksa akan segera menyerbu. Nah jika sudah begini, apakah mereka akan bertanggungjawab terhadap apa yang mereka sarankan ? Tidak bukan ?

Nah untuk itu, jika ada saran apa saja dari seseorang, sebaiknya telaah dulu apa yang disarankan. Apakah saran itu bermanfaat bagi kesembuhan sakit kita atau tidak ? Atau justru sebaliknya, akan membuat sakit kita akan semakin parah ? Untuk itu kita harus bisa bersabar jika mendengar omongan yang menyakitkan atas sakit kita. Sehingga kita tak mudah terombang-ambing oleh saran orang yang membingungkan.

Bersabar dalam hal berobat

Dalam berobat, perlu juga bersabar. Sebelum berobat, interospeksi dulu segala dosa serta kesalahan kita kepada Allah SWT. Mohon ampunlah dengan segala kerendahan hati. Jika itu sudah dilakukan, mohon bimbinganNya. Insya Allah kita akan dibimbing menuju pengobatan yang tepat untuk kita.

Sayang kan jika kita berobat tanpa mohon petunjuk lebih dahulu kepada Allah SWT. Akhirnya pengobatan yang kita lakukan hanya akan mubadzir saja. Sudah buang uang banyak, tapi tak sembuh juga.

Jika kita sudah mohon petunjuk, dan kita sudah menjalani pengobatan. Baik itu ke dokter atau minum herbal atau terapi apapun, bersabarlah dalam menunggu hasilnya, bersabarlah dalam menjalani prosesnya. Semua hasil selalu melalui proses. Tak ada sesuatu yang datang tiba-tiba, termasuk kesembuhan. Karena obat dalam mengatasi racun penyakit juga berproses. Apalagi herbal seperti morinda.

Kita inginnya, begitu minum obat atau herbal, langsung CLING ! sembuh ! he he heh...semua orang juga mau tuh ! Sekali minum obat langsung cabut seluruh keluhan. Tidak begitu broo !

Harus bersabar. Sakit kita demikian lama, tentu sudah merusak seluruh system dalam tubuh kita. Maka kesembuhanpun akan berlangsung secara bertahap. Seperti orang membongkar rumah dan membangunnya kembali, memerlukan waktu yang tidak sebentar. Ketika dibongkar, waduuh keadaannya rumah tak karuan, demikian ketika racun-racun tubuh sedang dibongkar oleh obat atau herbal, rasanya juga nyem..nyem..nyem..tak karuan rasanya.

Tahap selanjutnya, setelah seluruh racun tubuh yang menjadikan tubuh kita sakit dikeluarkan, baru terjadi pembaharuan sel tubuh. Disinilah kita baru akan merasakan perbaikan, perubahan yang cukup signifikan, dan akhirnya tercapailah kesembuhan yang kita harapkan.

Jika belum-belum sudah tak sabar, belum apa-apa sudah merasa obat yang tak cocoklah, yang tak manjurlah, yang percumalah, segala kutukan berhamburan terhadap obat atau herbal yang belum menampakkan hasil he he. Begitulah kebanyakan dari kita. Iya kan ?

Sabarlah dalam berobat, agar kita mendapatkan hasil sebagaimana yang kita harapkan. Insya Allah.

Bersabar dalam hal menunggu kesembuhan

Jika kita tak sabar dalam menunggu kesembuhan, sudah hampir dapat dipastikan kesembuhan justru akan semakin lama datangnya. Jika kita memburu kesembuhan, ingin cepat-cepat sembuh, justru kesembuhan itu tak akan pernah cepat menghampiri kita. Karena kalau hati dan pikiran kita terburu-buru, maka lambung akan semakin sakit. Jika ini terjadi terus menerus, secara akumulatif maka lambung cepat atau lambat akan menjadi semakin parah. Itulah rahasia kesembuhan !

Ketika kita didera sakit, bersabarlah dan bertawakkallah. Yang terpenting justru bukan mencari obatnya. Tapi interospeksi diri yang utama. Ikhtiyar obat adalah nomor yang kesekian. Karena yang Allah inginkan adalah agar kita semua mendekat kepadaNya. Apabila kita sudah mendekat kepadaNya, dan Allah berkenan, maka apapun yang kita butuhkan akan diberikanNya kepada kita, termasuk kesembuhan. Sehingga tak perlu berlama-lama sakit kita seperti saya dulu.
Yuk latihan bersabar dalam berobat. Agar lekas sembuh.

Bersabar dalam hal kehabisan uang karena sakit

Tentu saja jika kita sakit tak sembuh-sembuh, seberapapun kekayaan kita, bisa habis untuk berobat. Kecuali kita adalah konglomerat. Sebab ternyata banyak sakit maag dan gerd yang berlangsung selama belasan tahun seperti saya dulu...Saya yang tak punya harta saja, bisa kehilangan rumah, mobil, semua perabotan ludes hingga ke piring-piring dan gelas. Yang semuanya untuk berobat. Sehingga saya terpuruk menjadi fakir miskin dimana hidup saya dari santunan saudara, tetangga, kenalan, handai taulan dan berbagai fihak.

Bukan hanya saya saja yang mengalaminya, kehilangan banyak harta hingga habis-habisan untuk berobat maag dan gerd. Tapi banyak juga diantara teman-teman sakit maag di seluruh Indonesia, yang dulunya berharta, sekarang terpuruk kehidupannya, benar-benar tak punya apa-apa, dan belum sembuh juga ! Mereka bahkan telah kelhilangan ratusan juta rupiah hanya untuk berobat maag atau gerdnya, walhasil belum sembuh juga. Darimana saya tahu ? Ya karena mereka menghubungi saya. Maka saya tahu...

Nah, jika kita mengalami seperti ini, tahankah kita menjalaninya ? Tentu banyak yang tak tahan. Lalu mengeluh, menyalahkan keadaan, menyalahkan Tuhan, menyalahkan sekelilingnya. Dan ini yang banyak terjadi diantara teman-teman sakit maag dan gerd. Bukankah ini menambah dosa ?

Lalu apa yang terjadi kemudian ? Bukannya makin sembuh, namun makin terpuruk ? Lalu apa yang harus kita lakukan ? Jika terjadi seperti ini, sudah habis-habisan uang dan harta untuk berobat, yang terbaik adalah mohon ampunan dan berserah diri bulat-bulat kepada Allah, menyerah kepada Kehendak Allah SWT. Apapun itu !!!

Saya dulu, ketika sudah tak bisa apa-apa lagi, baik lahir maupun batin, dan sudah tak punya sesuatu apapun untuk berobat, benar-benar berserah diri kepada Kehendak Allah, apapun itu. Bahkan saat yang terakhir sebelum kesembuhan, saya sudah kehilangan keinginan untuk sembuh, karena rasanya tak mungkin sembuh ! Saking parahnya keadaan saya...Mata sudah tak melihat, telinga sudah tak mendengar, BAB berdarah-darah, muntah juga sudah campur darah..Apalagi yang bisa diharapkan..Terserah Allah saja...apa kehendakNya atas hidup saya ?

Nah disinilah terjadi keajaiban.. Allah ijinkan saya sembuh hanya dari air mentah ! Ya air mentah yang sehat. Dari sumber mata air yang tak tercemar. Paling tidak berjarak minimal 8 meter dari septitank..Setelah separuh kesembuhan, barulah disempurnakan dengan produk Morinda Bioactives. Inilah alasannya, mengapa saya begitu gencar mempropagandakan kalian semua jika ingin sembuh berusahalah untuk minum air mentah yang sehat. Bukan air galon yang dijual keliling apapun merknya. Morinda hanyalah sebagai pendukung kesembuhan, tapi bukan penentu. Namun sangat bermanfaat jika kita bisa mengkonsumsinya.

10.    Tawakkal atas takdir Allah SWT.

Hal yang paling mendasar sebagai penentu kesembuhan adalah :”Tawakkal kepada Takdir Allah SWT”, sehingga turun RidhoNya.  Kita sering melakukan salah besar dalam ikhtiyar mencari kesembuhan. Kesana kemari mencari obat. Ke dokter, ke shinsei, ke paranormal, ke para teraphys, namun lupa mencari Allah untuk berobat. Menurut pikiran kita, datang kepada manusia untuk mencari kesembuhan jauh lebih bisa diharapkan daripada berdoa panjang lebar kepada Allah untuk mencari kesembuhan.

Inilah kesalahan terbesar kita, sehingga sakit tak sembuh-sembuh. Bukan yang utama mencari penyebabnya dalam diri, malah berikhtiyar kepada selain Allah ! Ya mana Allah ridho ??? Ya pasti dibiarkanlah oleh Allah. Terserah kamulah ! Mungkin begitu kata Allah !

Kalau kita sudah dibiarkan oleh Allah, maka tentu akibatnya akan luar biasa kacau balaunya. Sulitnya. Terpuruknya. Menderitanya. Susahnya. Sengsaranya. Karena tak ada pertolongan. Tak ada Rahmat. Jauh dari ketenangan dan kebahagiaan. Jauh dari kesuksesan.

Sahabat Sakit Maag Dan Gerd Dimanapun Kalian Berada

Demikianlah yang bisa saya uraikan. Jika kita rajin mengamati segala sesuatu sepanjang sakit kita, insya Allah banyak hikmah yang bisa dipetik demi kesembuhan. Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Oke ? Insya Allah sampai jumpa dilain kesempatan.

Alhamdulillahirabbil’alamiin...

Purworejo, 13 Maret 2017

Salam Tauhid,
Niniek SS
Back To Top