SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Siapa Sesungguhnya Sang Penyembuh ?

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji syukur yang sesuci-sucinya dan setulus-tulusnya hanya kepada Allah SWT. Yang Maha Mengasihi. Yang Maha Memelihara. Yang Maha Membimbing hidup. Yang Maha memenuhi kebutuhan. Yang Maha Mengingatkan. Yang Maha Lembut. Yang Maha Tak Bisa Diduga pemberianNya. Yang Maha Membalas Pemberian. Yang Maha Sempurna Seluruh CiptaanNya. Yang Maha Suci Segala KehendakNya.

Salam serta sholawat yang semulia-mulianya, yang seagung-agungnya, semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Junjungan Umat Manusia, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Penghulu Umat Islam. Penghulu kesempurnaan akhlak. Penghulu tauhid. Penghulu jalan yang lurus. Dan limpahannya semoga menaungi kepada keluarga terkasih dari Baginda, kepada para Sahabat yang disayanginya, hingga kepada seluruh pengikut yang setia, dulu, sekarang, kelak, hingga akhir jaman.

Semoga kita semua menjadi bagian dari Umat Yang Teramat Berbahagia dan Beruntung : Umat Islam Nan Agung, Nan Mulia Raya, Nan Rahmatan Lil’alamin. Amiin Ya Rabbal’alamiin.

Pembaca blog yang sedang mencari kesembuhan,

Jika kalian tidak sakit, tentu kalian tak mencari blog semacam ini dan terdampar disini. Dan kalian benar-benar harus bersyukur jika sampai menemukan blog ini. Itu karena kehendak Allah SWT. Yang kasihan kepada kalian, yang mendengarkan doa kalian dan mudah-mudahan mengijabah doa-doa yang kalian panjatkan siang dan malam mohon kesembuhan.

Mengapa saya katakan kalian harus bersyukur ? Karena dengan terdampar di blog ini, lalu kalian menyusuri artikel-demi artikel di blog ini, kebutaan kalian akan pengetahuan sakit maag akan menjadi hilang. Dan kalian bisa mencari pengetahuan tentang sakit maag, sepuasnya disini. Jika kalian ingin memfotocopy artikel-artikel di blog ini, untuk diberikan kepada isteri atau suami atau saudara atau siapapun yang sedang menderita sakit maag, yang ingin kalian beritahu tentang artikel-artikel blog ini, kalian bebas mengambilnya. Insha

Karena saya tak pernah melindungi isi blog ini agar tak bisa difotocopy. Termasuk jika kalian licik mengambil bagian dari isi blog ini untuk di sharekan dalam blog kalian, dengan mengatasnamakan kalian yang menulisnya ya silahkan..

Jika kalian tidak jujur, dan mengambil bagian dari artikel dalam blog ini, lalu memposting di blog kalian, lalu mengganti nama Niniek SS dengan nama kalian sebagai penulisnya ya gak apa-apa. Pelindung Bu Niniek SS cukup Allah saja. Apakah Allah akan membiarkan berbagai ketidakjujuran ataupun kelicikan berjalan dimuka bumi ini tanpa balasan ? Silahkan saja kalian renungkan !

Kembali ke masalah SIAPA SESUNGGUHNYA SANG PENYEMBUH ?

Apakah dokter ? Apakah tabib ? Apakah Bu Niniek SS ? Apakah Obat ? Dan apakah morinda ? Kalian sangka Sang Penyembuh adalah semua itu ? Kalian salah besar ! Sang Penyembuh adalah hanya Allah SWT.semata  ! Tak lain dan tak bukan. Alat kesembuhan adalah diri kalian sendiri ! bukan apapun dan bukan siapapun ! jika kalian YAKIN !

Sebab dalam tubuh manusia sudah Allah lengkapi dengan system kehidupan tercanggih yang mengalahkan system termodern manapun didunia. Dari mulai system pencernaan, system syaraf, system metabolisme tubuh, system peredaran darah, system pernafasan, system pembuangan racun, dan system-syetem lainnya dalam tubuh.

Semua system mempunyai kinerja yang hebat, dahsyat, unik, dan membuat orang yang beriman tambah takjub kepada kebesaran Allah Ta’ala.

Bagaimana system pencernaan mengubah makanan yang masuk kedalam mulut menjadi tinja sebagai ampas pencernaan yang harus dibuang dari dalam tubuh, karena kalau tersimpan terlalu lama didalam usus dia akan menimbulkan masalah bagi tubuh.

Bagaimana system pernafasan mengambil Oksigen dari udara yang masih bercampur dengan segala macam polutan, diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, lalu sisa pembakarannya, karbon dioksida dibawa oleh darah ke paru-paru, lalu dibuang oleh paru-paru karena sudah tak berguna lagi bagi tubuh.

System peredaran darah, bekerja sama dengan system pencernaan untuk mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh, dan bekerja sama dengan system pernafasan untuk memasok oksigen ke seluruh jaringan dalam tubuh. Betapa peliknya.

Belum lagi sistem-sistem lain yang ada didalam tubuh. Antara satu system dengan system yang lain selalu ada koordinasi dan kerjasama. Tak ada satupun system dalam tubuh manusia yang bisa bekerja sendiri tanpa kerjasama dengan system yang lainnya.

Ini mengajarkan kepada kita manusia. Bahwa untuk mencapai keharmonisan hidup, kita perlu bekerjasama, harus ada koordinasi antara diri kita dengan seluruh system alam semesta. Baik itu dengan sesama manusia, dengan binatang yang ada disekitar kita, serta dengan alam semesta raya.

Perhatikan saja, orang yang baik dengan sesama, sopan santun, lemah lembut, saling menghormati kepada orang lain, juga menyayangi binatang, seperti menyayangi ayam, kambing, kucing, lalu juga menyayangi alam sekitar, menanam dan merawat tumbuh-tumbuhan, dapat dipastikan orangnya hidup dalam kebahagiaan.

Sebaliknya orang yang kikir bakhil, tidak bisa berdampingan hidup dengan tetangga, musuhan selalu setiap harinya, berang melihat kucing, jika ada ayam tetangga masuk rumah lalu digampar dengan sendal, jika melihat kucing mencuri lauk lalu digebuk dengan tangkai sapu ijuk yang ada didekatnya, atau saking geramnya kucing itu diam-diam disiramnya dengan air panas jika datang lagi, tak suka kepada tanaman, sekali mau menanam tak dirawatnya, menyiram air ya hanya sekali ketika pohon itu saat pertama kali ditanam saja, selebihnya dibiarkan saja kepada alam yang merawatnya. Mau tumbuh kek, mau mati kek, sebodo amat.

Orang yang perangainya seperti ini dapat dipastikan hidupnya tak bahagia, tak harmonis, dan berkepribadian yang sulit untuk diajak kerjasama. Dan egonya sangatlah tinggi. Tukang marah. Tak mau menerima masukan. Dan mau menangnya sendiri. Dirinya dibelenggu oleh angan-angannya yang penuh keerakahan, kejahatan, kesengkian, tak mau kalah dengan orang lain dan sifat-sifat negatif yang lainnya.

Bicara soal system didalam tubuh, maka tubuh adalah bagaikan sebuah pemerintahan, dimana dalam seluruh system yang ada dikoordinir oleh Pimpinan sistem. Jika negara dipimpin oleh presiden. Sistem dalam tubuh dikoordinir oleh otak dan digerakkan oleh hati. Namun dalam system tubuh ada bagian-bagian yang berjalan secara otomatis yang tak perlu dikendalikan oleh otak. Jantung berdetak adalah otomatis tanpa perintah otak. Demikian juga nafas. Tak perlu setiap kali harus memerintahkan jantung untuk berdetak dan hidung untuk menghirup nafas. Capek deh kalau harus memerintah detak jantung dan nafas.

Bagaimana jika otak manusia kotor ? Maka seluruh system tubuh akan kena dampaknya menjadi ikut kacau. Hal ini memang tidak kentara seketika. Melalui proses waktu. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam mengendalikan otak kita. Karena cepat atau lambat pasti akan berdampak. Jika otak dan hati baik maka insha Allah akan berdampak pada kesehatan, tubuh akan menjadi sehat. Dan sebaliknya jika hati dan otak kotor maka tubuh akan menjadi sakit-sakitan pula.

Namun hal ini tidak berlaku pada seseorang yang dikehendaki oleh Allah, diberinya ia sakit, meskipun hati dan otaknya selalu baik, tak lain karena Allah ingin mengangkat derajad ruhaninya menjadi lebih tinggi disisiNya.

Jagalah agar hati dan otak selalu bersih dan tidak ternodai oleh keserakahan, kebatilan, kejahatan, kekikiran, kebakhilan, iri hari, dengki, dan sifat-sifat jahat atau buruk lainnya.

Bagaimana untuk menjaga agar otak tetap bersih, hati tetap bening ? Dan bagaimana jika otak sudah terlanjur menghitam dan hati sudah terlanjur keras membatu ?

Semua insha Allah masih bisa diusahakan dengan berdzikir. Memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan banyak menyadari dosa serta kekhilafan diri, taubatan nasuha serta tidak mengingat-ingat serta mengulanginya lagi. Banyak membaca istighfar agar menjadikan Allah Ridho dan berkenan mengampuni kita. Banyak membaca shalawat untuk Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Junjungan kita. Sedang Allah SWT. saja bershalawat untuk Kanjeng Nabi SAW.

Jadi, untuk memperoleh ke Ridhoan Allah SWT, juga banyak-banyaklah membaca shlawat untuk Kanjeng Nabi SAW.

Banyak diantara kita yang mengupayakan kesembuhannya hanya bertumpu kepada upaya-upaya lahir saja. Ke Dokter. Ke Tabib. Baca Buku Bu Niniek. Minum Obat. Minum Morinda. Dan melakukan terapi apa saja demi tercapainya kesembuhan.

Namun kita justru melupakan SIAPAKAH SESUNGGUHNYA SANG PENYEMBUH. Kita lupakan Allah. Kita lupakan kebesaranNya. Kita lupakan kemahaanNya. Dan kita lupakan semuanya tentangNya. Astaghfirullahaladziim.

Padahal Allahlah Sumber Pemberi Kesehatan, Sumber Segala Keberkahan, Sumber Segala kenikmatan, Sumber Segala Kesejahteraan, Sumber Segala Kebahagiaan, Sumber Segala Kebenaran, Sumber Segala Kesucian, Sumber Segala Rejeki, Sumber Segala Keberuntungan, Sumber Segala Hukum, Sumber Segala Keuksesan dan Sumber Segala Kebaikan.

Jika kita mau bersimpuh di HadapanNya, memohon ampunanNya dengan taubatan nasuha. Kemudian diampuniNya dosa-dosa kita. DiberiNya kita RidhoNya.  Bisa kita bayangkan. Betapa akan kayanya kita. Dengan segala kebaikan diatas yang akan diberikanNya kepada kita. Kurang apalagi kita ?

Tubuh sudah dilengkapi oleh Allah SWT, dengan berbagai system yang diperlukan agar tubuh menjadi sehat. Jika system mengalami error, itulah yang mengakibatkan tubuh kemudian jatuh sakit.

Rasulullah SAW. sudah memberikan berbagai nasehatnya untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan system pencernaan kita agar tubuh tetap sehat.

Antara lain dengan haditz Baginda yang berbunyi : “Jangan jadikan perutmu sebagai kuburan hewan”, “Makanlah buah sebelum makan”, “Makan ketika lapar berhentilah sebelum kenyang”, serta memberikan teladan langsung dengan mengunyah makanan hingga lembut, paling tidak 33 x. Baginda Rassul SAW. makan seadanya dan tak pernah berlebihan, sampai kenyangpun tidak.

Pernah suatu hari, ketika Baginda Rasulullah SAW. mengetahui isterinya Siti Aisyah Ra. makan dua kali dalam sehari, Baginda menasehati Siti Aisyah bahwa apa yang dilakukan isteri Baginda itu sudah melampaui batas.

Renungkanlah. Bagaimana dengan kita ? Kita makan sehari hingga 3 kali. Itupun terkadang, meskipun baru saja makan sudah kenyang, ketika ada tetangga antar kue-kue yang enak, kita masih mencicipinya juga dengan lahapnya. Bagaimana lambung tidak keberatan tugasnya ?

Jika tiba-tiba kita terjangkit sakit maag. Siapakah yang salah ? kita yang gembul makan, atau Tuhan Yang mempunyai wewenang menentukan seseorang jatuh sakit ?

Kita minum air selalu sesudah makan, bukan seperti ajaran Rasulullah SAW, dimana menasehati kita agar makan buah dulu sebelum makan, maksudnya adalah untuk membasahi lambung dengan air sebelum kemasukan makanan, agar bisa membantu dalam proses pencernaan nantinya.

Ketika belum terkena sakit maag, berapa kali kita mengunyah makanan sebelum kita telan ? Ahaa...hanya 5 atau 6 kali bukan ? sehingga terkadang nasinya masih utuh saja langsung kita telan. Padahal teladan Rasulullah SAW adalah mengunyah makanan hingga lembut, paling tidak hingga 33 x mengunyah. 

Ternyata ilmu modern 14 abad kemudian mengajarkan kepada kita, mengunyah makanan itu sebaiknya hingga menjadi lembut, agar bercampur dengan enzyme amilase dalam mulut sehingga akan memperlancar proses pencernaan. Dahsyatnya ilmu Rasulullah SAW. 14 abad yang lalu !

Nasehat makan ketika lapar berhenti sebelum kenyang, banyak sekali pelajaran yang bisa diambil daripadanya. Agar makan tidak berlebih-lebihan. Agar kita ingat kepada orang lain yang tak mampu makan. Untuk memperingan pekerjaan lambung agar tetap sehat. 

Lambung sama saja dengan kendaraan. Yang mempunyai keterbatasan muatan. Mobil, jika sering over kapasitas, berlebih muatannya, bisa terjadi kecelakaan, atau mobilnya akan cepat rusak, baik mesin atau bodynya. Juga akan merusak jalan. Merusak lingkungan. Iya gak ?

Lambungpun demikian, jika seseorang gembul makan, kecuali badannya menjadi gembrot kelebihan lemak tak sedap dipandang, juga lambung bisa sakit karena setiap hari menggiling makanan terlalu banyak, over kapasitas. Lambung sakit, maka seluruh organ bisa menjadi terganggu fungsinya. 

Jika kita jatuh sakit. Maka seluruh sistem keseimbangan, baik itu keluarga, masyarakat lingkungan juga akan ikut terganggu. Minimal menjadi repot. Seperti rusaknya jalan-jalan yang dilewati oleh mobil yang melebihi muatan.

Ini adalah gambaran kecil tentang kehidupan. Jangan disangka jika kita sakit, atau setiap keburukan sekecil apapun yang kita lakukan, tidak akan berpengaruh pada system alam semesta raya secara keseluruhan. Sangat berpengaruh teman, hanya kita yang tidak tahu, atau hal ini tidak terjamah oleh pengamatan kita.

Oleh karena itu jika kita sakit. Dan ingin sembuh. Jangan mencari upaya keluar diri dulu. Namun carilah kekurangan yang ada dalam diri. Benahi diri lebih dahulu, lalu segera mendekat kepada Sang Maha Penyembuh, adalah Allah Ta’ala untuk mendapatkan pencerahan kesembuhan.

Cari Sang Penyembuh lebih dahulu, sehingga kalian akan mendapatkan obatnya. Dokter, Shinsai, Bu Niniek, Obat dokter ataupun morinda hanyalah bagian dari sarana, bukan ia yang menyembuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 27 Februari 2016,

Salam Bahagia,
Niniek SS

Apa Yang Dipikirkan Oleh Orang Sakit Maag ? Bag - 2

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji syukur yang sesuci-sucinya dan setulus-tulusnya hanya kepada Allah SWT. Yang Maha Mengasihi. Yang Maha Memelihara. Yang Maha Membimbing hidup. Yang Maha memenuhi kebutuhan. Yang Maha Mengingatkan. Yang Maha Lembut. Yang Maha Tak Bisa Diduga pemberianNya. Yang Maha Membalas Pemberian. Yang Maha Sempurna Seluruh CiptaanNya. Yang Maha Suci Segala KehendakNya.

Salam serta sholawat yang semulia-mulianya, yang seagung-agungnya, semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Junjungan Umat Manusia, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Penghulu Umat Islam. Penghulu kesempurnaan akhlak. Penghulu tauhid. Penghulu jalan yang lurus. Dan limpahannya semoga menaungi kepada keluarga terkasih dari Baginda, kepada para Sahabat yang disayanginya, hingga kepada seluruh pengikut yang setia, dulu, sekarang, kelak, hingga akhir jaman.

Semoga kita semua menjadi bagian dari Umat Yang Teramat Berbahagia dan Beruntung : Umat Islam Nan Agung, Nan Mulia Raya, Nan Rahmatan Lil’alamin. Amiin Ya Rabbal’alamiin.

Sahabat sakit maag diseluruh Nusantara...

Pada Artikel ini Bagian pertama sudah saya singgung bahwa kalian tak usah bersedih tentang sakit kalian, tentang penderitaan kalian, sebab ternyata sakit kalian tak sendirian. Ada 1000 orang lebih yang telah menghubungi saya yang sakitnya seperti kalian, bahkan banyak yang jauh lebih parah dari kalian.

Yang perlu kalian pikirkan adalah bagaimana kalian mensikapi sakit kalian, interospeksi diri, serta mengambil hikmah dari sakit kalian. PASTI ADA !  

itulah yang perlu kalian gali dan temukan dalam diri kalian. Jika kalian belum membaca bagian pertamanya SILAHKAN KLIK DISINI.

Inilah hal-hal yang banyak menjadi beban pikiran orang sakit maag sehingga tak sembuh-sembuh.

Aku hanya menjadi beban orangtuaku

Aku hanya menjadi beban orang tuaku bagai hidup segan mati tak hendak. Aku sudah tak bisa beraktifitas lagi. Aku mahasiswa semester 6 yang kuliah di perantauan. Jauh dari orang tua. Sejak kena sakit maag kuliahku menjadi kacau. Sedang diruang kelas tiba-tiba mau pingsan. Terpaksa aku pamit untuk pulang ke kost. Begitu terjadi setiap kali, sehingga IP-ku menurun drastis karena aku tak bisa fokus lagi pada materi kuliahku. Aku sangat terganggu dengan kuliahku.

Aku menyembunyikan sakitku dari orang tuaku, takut orang tua sedih jika mendengar aku sakit dirantau orang. Aku sudah bolak-balik ke dokter. Namun maagku tak sembuh-sembuh juga. Bahkan makin parah. Sehingga aku memutuskan untuk pulang kampung saja, daripada terpuruk dirantau orang jauh dari orang tua. Aku pulang diantar oleh sahabatku dengan naik pesawat, karena kondisiku sudah sangat mengkhawatirkan, agar bisa cepat sampai kerumah.

Bapak ibuku terkejut ketika melihatku pulang diantar sahabatku sedaerah yang sama-sama satu kuliahan. Badanku sangat kurus. Ibuku menangis tak henti-hentinya melihat keadaanku. Ibuku hanya menyesal, mengapa dari dulu tak mau berterus terang kalau dirantau sakit ? Tapi ibuku tak menyalahkanku. Alhamdulillah orangtuaku bisa menerima keadaanku, dan tak marah ketika memang aku sudah tak mampu melanjutkan kuliah lagi.

Rasanya aku sudah tak punya masa depan lagi. Sepanjang hari terus merasakan sakit yang tak kumengerti. Beruntung aku menemukan blog Bu Niniek. Aku lalu menghubungi beliau, dan beliau merespon dengan baik penderitaanku. Apapun yang kurasakan kucurhatkan kepada beliau. Kemudian aku memesan buku yang ditulis oleh beliau : Buku Panduan “Rahasia Sembuh dari Maag Kronis” yang banyak sekali manfaatnya untuk mendukung kesembuhan maag.

Dari sana aku banyak mengerti tentang sakit maag dan bagaimana perawatannya untuk bisa sembuh. Buku bu Niniek bagiku bagaikan dokter yang tak berbaju putih, bisa kujadikan acuan bagaimana aku merawat diriku sendiri. 

Alhamdulillah dengan buku inilah makin hari lambungku terasa ada perubahan yang cukup signifikan. Apalagi setelah aku bisa terapi air mentah higienis yang masih banyak terdapat dikampungku, lalu juga minum Morinda Bioactives. 

Alhamdulillah, aku mulai melihat titik terang kesembuhanku. Aku harus bangkit dengan semangat penuh ! Seperti kata bu Niniek ketika setiap kali memberiku motivasi. Aku ingin sembuh seperti Bu niniek ! Subhanallah.

Hari-hariku menjadi beban semua orang.

Rasanya aku ingin mati saja, daripada hidup hanya menjadi beban setiap orang. Menjadi beban suamiku, orangtuaku, anak-anakku, saudara-saudaraku bahkan tetangga-tetanggaku.

Ada saja kepentinganku yang terpaksa merepotkan mereka semua. Sedih rasanya tak berdaya seperti ini. Tadinya, aku pikir hanya aku saja yang sakit seperti ini. Yang menderita seperti ini. Yang sangat tersiksa seperti ini. 

Aku baru tahu setelah bertemu dengan blognya Bu Niniek. Blog solusi sakit maag. Bahwa yang menderita seperti ini bukan aku saja. Namun banyak sekali penderita yang sama seperti aku, bahkan lebih parah sakitnya dan lebih memprihatinkan penderitaannya.

Aku sungguh bersyukur menemukan blognya Bu Niniek, setidaknya aku lalu menjadi tahu tentang sakit maag. Tahu tentang apa yang boleh aku makan dan tak boleh aku makan. Apa yang boleh aku lakukan dan apa yang tak boleh aku lakukan. Dan tahu bahwa yang sakit seperti aku bukan hanya aku seorang. Bahwa ternyata banyak teman-teman di seluruh Indonesia yang bernasib seperti aku.

Aku juga banyak mendapatkan pencerahan dari blognya Bu Niniek tentang tauhid. Aku yang tadinya malas sholat dan masih bolong-bolong sholatnya sekarang aku benar-benar tak berani meninggalkan sholat. Meskipun sholatku jarang bisa sempurna berdiri, dan hanya dengan duduk, dan wudhuknyapun hanya bisa tayamum, namun alhamdulillah tak pernah kutinggalkan. 

Semoga Bu Niniek dilimpahi umur panjang, sehat dan penuh keberkahan, sehingga terus bisa menulis, tetap bermanfaat bagi banyak orang. Amiin.

Apakah aku diguna-guna orang ?

Kok begini amat ya sakitku ini rasanya ? Sangat menyiksa dan datangnya sering tiba-tiba. Namun waktunya hampir selalu sama. Kalau tidak pagi bangun tidur, antara jam 9 jam 10 pagi, atau sehabis ashar ? Aneh banget ? 

Apa aku diguna-guna orang yaa ? Siapa sih yang sirik dan tega sama aku ? Perasaan aku tak pernah menjahati orang. Perasaan aku tak pernah intervensi urusan orang ? Apa perlu kutanyakan kepada paranormal tentang keadaanku ini ? Ah tapi kan dosa mendatangi paranormal untuk bertanya tentang keadaan, untuk meramal nasib?

Ih ngeri ah ! Biar saja, lebih baik begini, terserah Allah saja bagaimana mau menentukan aku sesuai kehendakNya. Jika ada orang yang sirik atau tak suka kepadaku, ya biarin saja, Allah Maha Tahu bahwa aku tak pernah usil kepada orang lain. Ya Allah berilah aku kesabaran untuk menerima ujian sakit ini, ampunilah semua dosaku, dan dekatkanlah aku pada jalan kesembuhanku Ya Allah. Amiin.

Ingin berobat tak punya uang.

Ya Allah betapa sedih aku memkikirkan nasibku ini. Sakit sudah bertahun-tahun tak sembuh-sembuh juga. Semua yang ada sudah dijual untuk berobat kemana-mana namun belum sembuh juga. Sakitku ini sebenarnya sakit apa sih ? Dokter hanya bilang bahwa aku maag kronis. Namun setiap kali berobat,obatnya habis sakitnya kambuh lagi.
Aku masih ingin berobat. Butuh berobat. Tapi untuk berobat aku sudah tak punya uang lagi. Utang juga sudah semakin menumpuk. Apalagi yang bisa kuusahakan kecuali berpasrah kepada Yang Maha Kuasa ? Agar mendapatkan pertolongan dan belas kasihanNya ?

Bagaimana aku bisa sembuh ?

Bagaimana ya agar aku cepet sembuh dari sakit maag yang sangat menyiksaku ini ? Aku sudah sangat capek ngrasain sakit ini, yang sepertinya gak ada tanda-tanda kesembuhan. Aku ingin sembuh lagi. Ingin bisa beraktifitas lagi seperti dulu. Ingin menengok ibuku dan mertuaku yang sudah tahunan tak pernah kukunjungi. Mudah-mudahan beliau-beliau bisa mengerti akan keadaanku. Bahwa bukannya aku tak mau menengok orang tua, atau tak perhatian kepada mereka, namun memang fisikku yang belum mampu untuk bepergian jauh. Ya Allah.

Saudara-saudaraku mengucilkanku. Menggunjing diriku. Dikatakannya aku ini kebangetan. Saudaraku punya hajat mantu anaknya namun aku tak bisa menghadirinya, karena memang aku tak kuat fisikku untuk berangkat. Ya Allah...

Pamanku yang ada diluar kota meninggal aku juga tak bisa takziah. Lha bagaimana lagi ? Karena dulu pernah saya paksakan untuk menghadiri hajatan diluar kota, akhirnya aku pulangnya harus dirawat dirumah sakit karena maagku kambuh.

Berhari-hari aku harus dirawat. Berhari-hari lambungku kesakitan. Apalagi ada salah satu obat dari dokter yang ketika kuminum jantungku berdebar-debar  lalu diriku lemas lunglai.

Itulah yang membuat diriku menjadi trauma untuk bepergian keluar kota. Meskipun untuk keperluan yang sangat penting. Seperti takziah saudara atau menengok jika ada saudara yang sedang sakit.

Ya Allah. Benar-benar sakit ini membuat semua urusan terbengkelai. Membuat hubungan silaturahmi keluarga juga menjadi renggang karena kesalah fahaman. Dikiranya aku tidak perhatian kepada saudara. Bagaimana ya aku bisa sembuh secepatnya ? Apa yang harus kulakukan ?

Alangkah senangnya menjadi orang kaya.

Alangkah senangnya menjadi orang kaya. Tak perlu memikirkan uang. Untuk membeli apa saja yang dibutuhkannya. Makanan. Pakaian. Biaya sekolah anak. Untuk rekreasi tinggal berangkat kemana ia suka. Jika sakit juga tak perlu mikir biaya yang harus dikeluarkan. Mau pilih rumah sakit yang fasilitasnya super lengkap, dengan biaya perawatan yang super mahalpun tak masalah.

Tidak seperti aku. Betapa susahnya ya hidupku ini. Penghasilan suami hanya pas-pasan. Untuk hidup saja sering kurang sehingga terpaksa ngutang. Sudah beberapa hari ini aku tak bisa beli kunyit untuk ngobatin lambungku yang sangat perih. Satu-satunya obat yang bisa kubeli untuk mengobati lambungku. 

Sebenarnya aku ingin sekali mesan buku Bu Niniek. Tapi darimana kudapatkan uang sebanyak itu untuk memesannya ?

Untuk membeli beras saja aku hanya mampu beli sekilo. Nanti jika habis beli lagi itupun kalau lagi ada uang. Maklum suamiku hanyalah tukang becak dikota kecil. Kadang dapat penumpang kadang pulang tak mendapat uang sepeserpun.

Aku sering membuat tajin untuk kuminum, karena terkadang lambung seperti mau putus saking sakitnya. Lumayan sedikit bisa mengurangi perih pada lambungku. Alhamdulillah jika ada uang seribu dua ribu untuk membeli kunyit. Syukur alhamdulillah. Bisa untuk 3 atau empat hari mengobati perih lambungku.

Meskipun aku tak bisa membeli buku bu Niniek, tapi aku sangat bersyukur, karena aku bisa membaca blog Bu Niniek dari HP anakku. HP bekas pemberian pak gurunya yang mungkin kasihan melihat anakku sudah sma namun belum punya Hp karena aku tak mampu membelikannya. Biaya sekolah saja alhamdulillah mendapat beasiswa karena tak mampu, namun anakku alhamdulillah nilai-nilainya selalu bagus. Sehingga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan bantuan itu.

Aku ingin sembuh seperti Bu Niniek SS.

Aku ingin sekali bisa sembuh seperti Bu niniek SS. Pengalaman sakit Bu Niniek sungguh luar biasa. Bisa dijadikan cermin bagi yang lain. Sakit Bu Niniek demikian lama. 18 tahun. Bayangkan. Namun Bu Niniek masih bisa bertahan dengan kesabarannya, sehingga dikaruniai kesembuhan oleh Allah SWT. Padahal sakit Bu Niniek sudah demikian parah. Sudah muntah bercampur darah dan babnyapun juga suka berdarah.

Sedangkan aku kena sakit ini baru 2 tahun ! Ya baru 2 tahun. Namun rasanya sudah seabad aku kena sakit maag yang kian hari bukannya sembuh malah aku rasakan makin parah saja.

Sekarang bahkan muncul berbagai keluhan baru yang sebelumnya tak pernah kurasakan. Seandainya rumahku dekat Bu Niniek ingin rasanya aku mondar mandir kerumah Bu Niniek untuk berkonsultasi apa saja tentang sakit yang menderaku ini.

Sayang rumah Bu Niniek jauh di Purworejo Jawa Tengah, sedangkan aku berada di Merauke. Namun tak apalah, kan aku bisa membaca artikel-artikel Bu Niniek di blognya solusi sakit maag ? Yang sangat menjadi pencerahan bagiku. 

Aku yang tadinya sudah putus harapan. Yang tadinya sudah tak punya semangat untuk hidup. Dengan membaca artikel-artiekl Bu Niniek semangatku menjadi termotivasi. Aku ingin sembuh seperti Bu Niniek SS.

Ternyata sakit maag kronis atau gerd sepertiku masih bisa sembuh. Masih bisa untuk beraktifitas kembali seperti Bu Niniek. Buktinya bahkan Bu Niniek masih bisa mengelola blog diusia tuanya. Usia hampir 60 tahun seperti Bu Niniek sudah tua lho.

Sudah layaknya menikmati masa tuanya, berbahagia bercanda bersama anak cucunya. Usia yang sudah tidak produktif lagi. Usia tua yang seharusnya untuk menikmati masa istirahat atau masa pensiun. Namun Bu Niniek tidak. Bu Niniek masih aktif menulis di blog untuk kita semua. Penderita maag dan gerd di seluruh dunia. Subhanallah. Bahkan pagi masih mengelola pesanan-pesanan kita semua.

Mana yang pesanan buku maag, pesanan tepung kerut, maupun pesanan morinda. Tentu kesibukan yang menyita waktu dan energi. Belum lagi habis menyelesaikan paket pesanan pada jam 2, belum sempat istirahat membaringkan tubuhnya, harus membalas sms yang datang dari mana-mana, juga telpon yang terus berdering untuk konsultasi.

Awalnya, sayapun gondok dengan sms yang lama tak berbalas. Lama banget sih respon dari Bu Niniek. Ternyata setelah lama berkenalan dengan Bu Niniek walau belum pernah bertemu langsung, dan mengetahui kesibukannya, saya menjadi maklum jika sms, bbm, watshapp tak segera dibalas, atau jika ada telepon kadang tak diangkat. Bukan karena bu Niniek tak menghargai kita semua. Namun karena Bu Niniek sedang menerima konsul dari yang lain. Jadi kita semua harus sabar jika mau menghubungi Bu Niniek. Harus sabar menunggu giliran. Meskipun lama biasanya pasti akan dibalasnya, asal sms kita memang sampai kepada Ibu niniek SS.

Demikian bahasan saya tentang APAKAH YANG DIPIKIRKAN OLEH ORANG SAKIT MAAG. He he...Bu Niniek cerita tentang Bu Niniek. Kagak lucu yaa ? Ya gaklah..Wong itu semua pengakuan dari mereka yang menghubungi saya kok. Biar kalian semua lebih mengenal Bu Niniek SS sahabat sakit maag kalian dan dunianya. Oke ? 

jika ada salah mohon maaf.Semoga artikel saya selalu ada manfaatnya bagi kita semua. Amiin. Semoga kita semua juga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.Amiin Ya Rabbal’alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 26 Februari 2016,

Salam Penuh Semangat,
Niniek SS

Apakah Yang Dipikirkan Oleh Orang Sakit Maag ? Bag - 1

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji syukur yang sesuci-sucinya dan setulus-tulusnya hanya kepada Allah SWT. Yang Maha Mengasihi. Yang Maha Memelihara. Yang Maha Membimbing hidup. Yang Maha memenuhi kebutuhan. Yang Maha Mengingatkan. Yang Maha Lembut. Yang Maha Tak Bisa Diduga pemberianNya. Yang Maha Membalas Pemberian. Yang Maha Sempurna Seluruh CiptaanNya. Yang Maha Suci Segala KehendakNya.

Salam serta sholawat yang semulia-mulianya, yang seagung-agungnya, semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Junjungan Umat Manusia, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Penghulu Umat Islam. Penghulu kesempurnaan akhlak. Penghulu tauhid. Penghulu jalan yang lurus. Dan limpahannya semoga menaungi kepada keluarga terkasih dari Baginda, kepada para Sahabat yang disayanginya, hingga kepada seluruh pengikut yang setia, dulu, sekarang, kelak, hingga akhir jaman.

Semoga kita semua menjadi bagian dari Umat Yang Teramat Berbahagia dan Beruntung : Umat Islam Nan Agung, Nan Mulia Raya, Nan Rahmatan Lil’alamin. Amiin Ya Rabbal’alamiin.

Sahabat sakit maag diseluruh Nusantara...

Kalian tak usah terlalu menangisi sakit kalian. Insha Allah saya tahu dan bisa merasakan penderitaan kalian semua. Karena saya pernah mengalami apa yang kalian derita saat ini, dari A sampai Z. Ibarat kata orang Jawa :”Wis benlah tak kukub tak raub, aja ana anak putu sing nglakoni” ( Biarlah ku alami semua penderitaan ini, asal jangan anak dan cucuku kelak ). Saking luar biasanya penderitaan maag, gerd dan anxyetas. Ditambah jatuh dalam kemiskinan yang amat sangat karena semua milik habis tanpa sisa untuk berobat.

Bisa kalian bayangkan bukan ? Bagaimana sedihnya, sakit parah tak bisa ngapa-ngapain, tanpa uang tanpa penghasilan ? Kayak apa rasanya ? Untuk berjuang melawan rasa sakit, bertahan dalam penderitaan saja sudah menguras energi, apalagi masih harus memikirkan makan untuk hari – hari, biaya untuk anak sekolah dan lain sebagainya.

Bagaimana mau cepat sembuh ? Sedangkan orang sakit maag tak boleh stress pikirannya. Karena begitu berpikir berat lambung langsung akan kambuh, rasanya seperti disayat-sayat pisau. Pantas jika saya lalu muntah sering bercampur darah segar, dan babpun demikian juga. Jika saja lambung bisa diambil, lalu dibuka, seperti apa ya bentuknya, mungkin saja banyak luka yang telah menganga disana-sini. Astaghfirullahaladziim.

Alhamdulillah saya tetap diberi kesabaran dan ketabahan yang luar biasa oleh Allah Yang Maha Memberi Balasan, mengalami penderitaan yang dahsyat tanpa mengeluh, dan tak pernah menyalahkan keadaan, tak pernah menyalahkan suami yang selalu dirumah jarang mencari uang. Semua ini adalah takdir yang sangat indah bagi kehidupan kami. Ladang amal yang oleh Allah telah didekatkan dihadapan saya, tanpa saya harus pergi kemana-mana mencarinya. Subhanallah.

Kehidupan kami adalah ladang bagi kami, bagi saya dan suami saya, juga anak saya. Ladang pahala bagi saya karena saya bisa membantu suami saya mencari nafkah dengan otak saya, meskipun fisik saya renta ada dipembaringan, namun alhamdulillah otak saya selalu fresh bisa untuk berpikir sehat, dan iman saya tetap teguh mensikapi sakit saya sebagai ujian pendadaran serta penebusan dosa-dosa saya agar derajat ruhani saya bisa menjadi dewasa, tidak anak-anak lagi. Inilah kasih sayang yang Allah kehendaki untuk pribadi saya.

Untuk suami saya, sakit saya juga menjadi ladang pahala yang luar biasa bagi beliau, karena sepanjang hidupnya harus mengurus dan harus merawat isteri yang 15 tahun lebih tua usianya, yang sakit-sakitan, yang hari-harinya hanya bisa tergolek diranjang, dengan penuh kesabaran, dengan penuh kesetiaan tanpa pernah mengeluh.

Sakit saya juga ladang pahala bagi putri kami satu-satunya. Karena sepanjang hari ia ditempa untuk selalu ikhlas menerima keadaan orang tuanya yang papa. Apapun yang ia lakukan untuk saya ibunya, insha Allah akan menjadi tabungan amal yang baik bagi masa depannya. Imannya kepada pertolongan Allah sangat teguh, bahkan seringkali mengalahkan saya ibunya. Inilah yang selalu menolong putri saya setiap menemui kesulitan.

Kami berdua, saya dan suami saya, memposisikan diri kami masing-masing di Hadapan Allah SWT. Bagaikan seorang bayi ditangan pemomongnya. Mau diapakan oleh pemomongnya ya nurut saja, pasrah saja, adakah bayi yang bisa menyampaikan kehendaknya ? Kecuali dengan menangis dan tersenyum ? Allah adalah Pemomong Yang Sempurna ! Meskipun kami diberikan jamu yang teramat pahit tentu tak akan mampu menolaknya, kami hanya yakin dengan jamu yang teramat pahit tentu kelak akan menyehatkan kami. Dan dengan kegetiran hidup yang teramat sangat, PASTI kelak akan ada manisnya, yang akan Allah berikan, asal SABAR dan TAWAKKAL !!!

Mengapa saya perlu menyampaikan kisah kami ini kepada kalian semua ? Karena sebagian besar dari 1.000 orang penderita maag yang telah menghubungi saya, mereka banyak yang mengeluh yang ini yang itu, kepada saya. Namun saya bisa memahami dan memakluminya, karena ruhani mereka banyak yang belum dewasa. 

Masih banyak yang sedang berproses. Sayapun dulu juga mengalami fase-fase seperti itu dimana saya sering mengeluh, sering kurang mensyukuri nikmat, sering banyak menuntut kepada Allah, sehingga saya kemudian diberi sakit yang demikian lamanya hingga 18 tahun, milik saya ludes untuk berobat, mirip2 seperti penderitaan Nabi Ayub As, agar saya mengenal Allah, mengenal diri saya, dan mengenal kehendak-kehendak Allah bagi kehidupan saya.
  • Pernah terpaksa diusir dari rumah kontrakan karena tak bisa bayar sewa bulanannya, 
  • Sering tak ada yang mau dimakan, 
  • Sering nunggak bayar PAM dan PLN hingga 3 bulan hingga petugas membawa tang untuk menyegel meteran,
  • Sering takziah tak nyemplungi kotak, karena benar-benar tak ada uang untuk slawat. 
  • Sering mendatangi hajat orang tak memberikan sumbangan, meski dengan muka seperti memakai topeng saking malunya. 
  • Sering berhutang kepada tukang sayur mateng yang langganan datang kerumah dan baru berminggu-minggu kemudian bisa membayarnya padahal makanan sudah dimakan bahkan sudah keluar lagi menjadi tinja.
  • Sering makan beras raskin. 
  • Sering dibebaskan oleh Pak RT.untuk membayar iuran apa saja, karena saking tak mampunya. 
  • Sering diberi makanan oleh tetangga, ada yang makanan bagus ada pula makanan sisa, yang mungkin makanan semalam yang tak habis dimakan, sehingga ketika hendak kami makan ternyata sudah basi.
Setiap ada tamu yang datang, dalam otak saya selalu terbersit :”Mudah-mudahan Allah memberi rejeki lantaran tamu saya ini”. Masya Allah...dan alangkah bersyukurnya saya, jika kemudian ketika tamu itu hendak pulang lalu menyelipkan sekedar 10.000 atau 20.000 rupiah untuk putri saya.

Betapa berharganya uang 10.000 atau 20.000 waktu itu...

20.000 bisa untuk biaya hidup 2 hari. Untuk uang saku dan transport anak saya yang waktu itu SMP cukup 5.000 karena transportnya pp 4.000 dan yang 1.000 untuk jaga-jaga membeli makanan di kantin jika lapar. Dan yang 5.000 bisa untuk membeli sayur mateng cukup untuk sehari.

Itulah kehidupan masa lalu kami ketika saya sedang tertimpa sakit maag parah. Untuk membeli kunyit sekedar menahan rasa perih saja hanya kami beli 1.000 perak saja karena lainnya lebih baik untuk uang transpot anak kami.

Saya sharekan keadaan masa lalu saya, agar bisa menjadi cermin bagi kalian semua. Betapa kalian harus sangat mensyukuri keadaan kalian. Kalian sakit, akan tetapi beban kalian sakit hanyalah memikirkan rasa sakit kalian saja.
  • Kalian tak perlu memikirkan uang seperti saya dulu, 
  • Kalian tak perlu berpikir keras bagaimana keluargaku besuk bisa makan ? 
  • Atau memikirkan bagaimana besuk anakku bisa sekolah ? 
  • Atau memusingkan bagaimana aku dan keluargaku makan nanti ? 
  • Bukankah kalian tak pernah memikirkan adakah yang bisa aku makan nanti ? 
  • Atau pusing memikirkan apakah rejekiku yang akan Allah berikan padaku saat ini ? rejekiku ? rejeki suamiku dan rejeki untuk anakku ?
  • Kalian tak perlu terbeban mikir membayar hutang sayur yang kemarin sudah dimakan ? 
  • Tak perlu memikir dengan apa untuk berobat ? 
  • Tak perlu memikirkan apapun yang memang tak perlu kalian pikirkan. Karena kalian sudah mempunyai segalanya bukan ?
  • Kalian mempunyai rumah, 
  • Kalian mempunyai suami yang berpenghasilan cukup, 
  • Kalian mempunyai fasilitas kesehatan yang menjamin biaya kesehatan bagi kalian sekeluarga. Sehingga kalian tinggal pilih ingin berobat kemana ? Ke Rumah Sakit yang fasilitasnya lengkap dan modern.
Tidak seperti saya dulu, boro-boro periksa ke rumah sakit. Kecuali sudah trauma dengan rumah sakit juga memang tak ada biayanya. Untuk melepaskan uang 1.000 perak beli kunyit saja mempertimbangangkannya perlu waktu. Beli tidak, beli tidak ? Ya Allah...

Kalian sering mengeluh sedikit sedikit mengeluh, karena kalian tidak tahu bagaimana penderitaan maag dan gerd diluar sana. Yang kalian tahu adalah yang kalian alami dan rasakan saja. Sedikit mengalami reaksi positif morinda saja kalian mengeluh, bagaimana kalian akan bisa sembuh ? Sedang untuk sembuh perlu treatment sabar dan berserah diri sungguh-sungguh.

Apakah kalian juga merasakan penderitaan seperti ini ? Ini nih yang dipikirkan oleh orang sakit maag :

Mengapa sakitku tak sembuh-sembuh ?

Sudah sekian lamanya aku sakit. Aku sudah berobat kemana saja. Dokter sudah. Sinshe sudah. Minum berbagai Obat Herbal sudah. Pijat Refleksi sudah. Namun tak ada yang membuatku jadi sembuh. Lalu harus kemana lagi aku harus berobat ? Ya Allah...

Oh ya kemarin aku browshing dan menemukan blognya Bu Niniek SS. Bu Niniek katanya sakitnya begitu lama. 18 tahun dan bisa sembuh total. Apa ya rahasianya ? Katanya hanya minum air mentah dan konsumsi morinda karena minum obat yang selain morinda masih kambuh-kambuh juga.

Air mentah ? Bukankah air mentah itu banyak kumannya ? Air yang sudah direbus saja diminum sering bikin perutku sakit, bagaimana pula jika minum air mentah ? Apakah perutku tidak malah semakin parah ?

Dengan morinda ? Tahitian Noni Juice dari mengkudu itu ? Yang rasanya asem-asem manis itu ? Aku dulu pernah minum. Tapi maagku tak sembuh juga. Apakah cara minumnya yang salah ya ? Bukankah di botolnya tertera minum 30 mili sebelum makan ? Apakah Bu Niniek juga minum seperti itu ? 30 mili sebelum makan ? Mengapa bu Niniek bisa sembuh dengan Morinda itu ? Pasti ada rahasianya !

Tapi harganya mahal. Apakah Bu Niniek bisa dipercaya ? Apakah penulisan blognya bukan sekedar modus untuk mencari uang ? Karena Bu Niniek orang tak mampu ? Yang hartanya sudah habis-habisan untuk berobat sehingga konon jatuh miskin semiskin-miskinnya ? Apakah sebaiknya aku menghubungi Bu Niniek dulu, menjajaginya ? Apakah orangnya amanah atau tidak ? Ah pusiiiing deh !!!

Apakah aku akan sembuh ?

Putus asa rasanya aku. Sudah semua ikhtiyar aku jalani namun Allah belum juga memberikan kesembuhan. Apakah dosaku sehingga Allah menghukum aku dengan sakit yang seperti ini ? Ya Allah ampunilah dosaku yang membuat Engkau murka kepadaku, sehingga aku menderita sakit maag yang sulit sekali untuk disembuhkan ini.

Dari pagi hari hingga malam tak pernah ada nyaman-nyamannya yang kurasakan. Mengapa perutku sakit banget sepanjang hari ? Apakah lambung dan sepanjang ususku sudah penuh dengan luka yang menganga ? Apakah inikah yang dinamakan dengan tukak lambung ? Koreng pada lambung yang sangat sulit disembuhkan ?  Apakah aku masih bisa sembuh ?

Aku tak bisa ngapa-ngapain lagi, hidupku tak berguna lagi, untuk apa aku hidup ?

Aku benar-benar terpuruk sekarang ini. Tak bisa ngapa-ngapain lagi. Hanya bisa tergolek diranjang dan menyusahkan semua orang. Tubuhku benar-benar rapuh. Hidupku tak berguna lagi. Untuk apa aku hidup ? Keluargaku sudah bosan mengurusku. Suamiku tak peduli lagi padaku. Ia menganggapku hanya malas-malasan dan tak mau mengurus keluarga.

Ya Allah..Jika saja suamiku tahu apa yang kurasakan. Tentu ia tak akan bersikap sewenang-wenang kepadaku. Namanya hanya sakit gerd kata dokter. Tapi kok begini amat ya rasanya ? Teramat menyiksa. Rasanya tak tahan jika sepanjang hari harus mengalami penderitaan yang seperti ini.

Apakah semua organ tubuhku sudah rusak  karena gerd ? seperti yang kubaca dalam blognya Bu Niniek SS ? Blog solusi sakit maag, yang membuatku terbuka terhadap pengertian sakit maag ? Artikel-artikel dalam blog Bu Ninieklah yang menyemangatiku untuk bisa sembuh seperti bu Niniek ! bu Niniek saja yang lebih parah dari aku masih bisa sembuh kok ! Tapi kok begini amat ya beratnya sakitku ini ?

Tiap hari jantung berdebar. Lambung seperti disayat-sayat pisau. Sesak nafas. Telinga sakit dan berdenging. Keringat dingin kaki dan tangan dingin sudah biasa, meskipun rasanya tak karuan. Sendawa yang tak bisa keluar sehingga dada atas dekat tenggorokan sakit sekali rasanya. Mata kabur. Telinga tak begitu mendengar. Kepala kliyengan kalau jalan sempoyongan oleng seperti hendak jatuh.

Saat makan yang seharusnya dirindukan oleh setiap orang bagiku justru menjadi saat yang paling menyiksa karena begitu kemasukan makanan lambung luar biasa sakitnya. Begitulah penderitaanku setiap saat silih berganti hingga tak dapat diceritakan lagi.

Aku tak bisa merawat anakku yang masih kecil-kecil.

Anakku masih kecil-kecil, kasihan sekali dia. Aku tak bisa merawatnya sendiri. Jika aku mati, siapa yang akan merawatnya ? Bapaknya tak perhatian kepada anak-anak. Ia hanya tahu mencari uang uang dan uang melulu. Aku sakit juga hanya diberinya uang untuk berobat tanpa peduli yang lainnya. Apakah ia memperhatikan bahwa setiap saat aku rasanya seperti sekarat ?

Beruntung ada Bik Inah, janda di belakang rumah yang tak mempunyai anak yang begitu baik hati. Dialah yang membantuku merawat anak-anakku, mencucikan baju dan masak ala kadarnya untuk keluargaku. Bik Inah sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri, sehingga aku juga tak sayang memberinya uang sebagai balas budiku kepadanya, meskipun tak sebanding dengan apa yang ia berikan kepada keluargaku.

Aku hanya menjadi beban suamiku.

Aku hanya menjadi beban suamiku. Kasihan sekali dia. Setiap pagi mau berangkat bekerja ia harus menyiapkan bubur, telur rebus, dan sayuran rebus yang aman untuk kumakan. Sehingga sering ia tak sempat sarapan karena tergesa-gesa berangkat kekantornya. Entah bagaimana pula ia mencari sarapan di kantornya.

Dulu sih, ketika aku masih sehat, aku selalu menyiapkan sarapan paginya. Bahkan aku selalu membuatkan bekal makan siangnya, agar dikantornya suamiku tak usah repot keburu-buru mencari makan siangnya yang agak jauh dari kantornya. Ya Allah kenapa sekarang jadi terbalik-balik keadaannya ? Sekarang suamikulah yang harus susah payah mengurus dirinya sendiri dan repot mengurus serta merawatku. Ya Allah, sembuhkanlah sakitku, agar aku bisa melayani suamiku lagi seperti dulu.

Aku tak bisa lagi mencari uang

Aku sekarang hanya bisa tergolek ditempat tidur. Menjadi beban isteriku sepanjang waktu. Sesekali jika badan sedang agak enakan aku bisa bangun keluar dari kamar, berjalan tertatih-tatih keruang tamu. Itupun di ruang tamu juga hanya beberapa saat, karena aku belum kuat untuk duduk lama-lama diruang tamu. Badan gemetar, pandangan berkunang-kunang, perut sangat sakit, dan lemas seluruh tubuh.

Sakit apakah yang kuderita ini ? Apakah hanya maag kronis seperti kata dokter ? Mengapa tak sembuh-sembuh ? Sedangkan persediaan uangku sudah menipis habis untuk berobat sakitku. Sudah beberapa bulan aku terpaksa mengundurkan diri dari pekarjaan karena tak mampu lagi untuk bekerja.

Aku tak lagi bisa mencari uang. Boro-boro ! Bisa bangun dari tempat tidur saja sudah sangat alhamdulillah. Aku tak lagi mampu memikirkan apapun. Merasakan beban sakitku saja sudah diluar kemampuanku, sepertinya tak tertanggung lagi olehku. Alhamdulillah isteriku adalah isteri yang baik. Yang dengan setia tetap merawatku dengan sabar.

Ada untungnya isteriku dulu mengumpulkan uang-uang extra yang kuberikan kepadanya untuk modal membuat warung, yang makin lama makin berkembang besar hingga saat ini. Dari hasil warung inilah isteriku banyak menopang biaya kehidupan rumah tanggaku dengan 3 orang anak, yang 2 sedang kuliah dan yang kecil masih duduk di bangku sma kelas 2. Dimana sangat dibutuhkan biaya besar untuk membiayainya.

Ya Allah berikanlah kami ampunanMu. Berilah kami kesabaran dan ketawakkalan menjalani sakit hingga saat kesembuhan itu tiba. Karena KehendakMulah yang terbaik bagi kehidupan kami. Amiin.

Oke, agar tak jenuh kalian membacanya, saya potong disini saja ya teman. Kita lanjut nanti pada bagian keduanya. Insha Allah. Semoga selalu manfaat. Amiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 26 Februari 2016.

Salam Penuh Semangat,
Niniek SS
Back To Top