SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Lauk Yang Aman Untuk Maag Dan GERD

Bismillahirrahmanirrahiim… 

Puji dan syukur yang sesuci-sucinya hanya bagi Allah SWT. Pemilik Seluruh Hukum. Shalawat yang setinggi-tingginya dan salam yang penuh kerinduan semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin. Dan juga tak lupa Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam.

Pembaca Blog Yang Saya kasihi, dimanapun kalian berada…

Apa kabarnya kalian semua ? Semoga senantiasa sudah lebih baik dari hari sebelumnya. Apapun yang kalian derita. Saya sangat maklum semua apa yang sedang kalian rasakan, karena dulu semuanya pernah saya rasakan.

Dari ujung kaki hingga ujung rambut tentang keluhan maag, gerd dan anxiety yang kalian rasakan, saya faham banget. Ngerti banget. Kenal banget. Karena semuanya pernah saya alami.

Mual. Pusing. Uluhati perih bagaikan diiris-iris. Perut begah, rasanya lapar belum makan tapi perut sudah penuh banget sehingga mau makan sudah takut. Takut kalau nanti makan jadi sesak nafas. Dada dan usus rasa panas terbakar. Seperti makan sambal sepiring. Pinggang, punggung, dan seluruh anggota badan pegal linu. Demam ringan setiap hari. Suhu badan rasa gerah, panas, namun ketika kulit dipegang normal.

Lalu diare saban hari yang tak tahu sebabnya. Atau sembelit berhari-hari tak bisa BAB. Kepala kliyengan. Belum lagi kalau sore-sore tiba-tiba tenggorokan ngganjel. Seperti makan sesuatu yang nyangkut diujung tenggorokan, padahal kita tak habis makan sesuatu. Awal telinga berdenging, lama-lama sakit, dan ketika suatu hari membersihkan kotoran telinga ada darahnya. Darah apakah itu ? Padahal saya membersihkannya telinga sudah sangat hati-hati. Ternyata setelah periksa dokter saya menderita infeksi telinga. Dan dokter tidak mengatakan bahwa itu karena efek dari asam lambung yang naik ke daerah THT ? Sampai suatu hari, telinga sebelah benar-benar budeg alias tak bisa mendengar apa-apa !

Kalau malam, begitu mata bisa terpejam sebentar, selalu leher seperti dicekik orang. Begitu dan begitu setiap malam. Siapa yang lalu tidak akan suudzon bahwa saya kena santet orang ? Karena aneh-aneh banget yang terjadi. Dan kejadian serta waktunya selalu sama. Setiap mau tidur selalu seperti dicekik orang lehernya. Aneh bukan ?

Lalu ini. Seharian baik-baik saja, meskipun dengan badan yang tak pernah bener rasanya. Namun seharian tak ada kesakitan yang menyerang. Eh tiba-tiba saja, selalu sesudah ashar menjelang maghrib tiba, semua keluhan muncul ! Seperti dikomando. Beeeer ! Yang keringat dingin, jantung berdebar seperti lonceng, kepala muter kliyengan, rasa lemas seperti seluruh kekuatan disedot oleh monster goib. Lambung, usus, kepala, panas dan sakit luar biasa. Azab apa yang sedang kualami ini, pikirku ketika itu. Astaghfirullahaladziim…Duh Allah nyuwun pangapunten sedaya dosa saha khilaf kulaaaa…( Ya Allah, ampuni semua dosa dan khilaf saya ), demikian dulu rintihan batin saya jika sedang kambuh pada sore hari menjelang maghrib.

Sakit maag maupun gerd, yang sudah parah, jika sedang kambuh, terutama dibagian uluhati, dan tempat-tempat yang terkena naiknya asam lambung, Ya Allah…sakitnya benar-benar tak tertahankan. Saya sering menahan kesakitan lalu pingsan meskipun hanya beberapa saat. Karena batas kekuatan tubuh sudah tak mampu lagi menahan serangan rasa sakit.

Bayangkan ! Betapa parahnya sakit saya dulu. Bukan sekedar lambung saja yang luka. Namun dari mulai tenggorokan hingga ke dubur semua luka, rasanya panas sepanjang waktu. Untuk menelan seteguk air putih saja rasanya sakit luar biasa dari tenggorokan hingga ke usus bagian bawah. Boro-boro bisa menikmati makanan yang lain. Pokoknya kemasukan sedikit makanan apapun adalah sebuah penderitaan !!!

Sungguh-sungguh sebuah “KEAJAIBAN BESAR” jika saya Allah ijinkan sembuh seperti sekarang ini. Yang bisa makan apa saja bagaikan orang yang tak pernah sakit maag ! Meskipun saya sudah bisa makan nasi padang, nasi kuning, rica-rica ayam yang super pedas, namun saya tak mau nekad makan buah nangka, karena masih trauma dulu betapa sakitnya lambung sehabis makan buah nangka. Sakit yang saya rasakan bagaikan membuat otak hampir gila, lambung seperti dicabik-cabik dan diberi garam atau cuka. Usus meregang bagai ditarik-tarik orang. Naudzubillahimindzaliik !!

Maka. Jika saat ini kalian sedang merasakan penderitaan maag yang bagaimanapun. Jangan mengeluh yaa ? Kalian belum merasakan muntah selalu campur darah segar. Dan BAB juga selalu terburai dengan bercak-bercak darah segar kan ? Sakit tak terperi teman, rasanya !!!

Tentu sebetapapun parahnya sakit kalian, masih ada teman lain yang penderitaannya lebih parah dari kalian. Seperti apa yang saya derita dulu !!!
Kalian masih harus bersyukur !

Banyak diantara teman kita, sudah sakit, tak ada uang untuk membeli obat, bahkan tak ada seorangpun yang merawatnya ! Bayangkanlah oleh kalian semua.

Kalau bukan dari kebaikan seseorang, ia tak akan makan obat karena tak ada sesuatupun yang untuk membelinya. Jika uang sudah diperoleh, untuk membeli obatnyapun ia masih butuh bantuan orang lain untuk ke apotik.

Ada lagi nih, teman sakit maag yang sudah cukup parah sakitnya. Ia mempunyai anak yang masih balita. Suaminya bekerja. Ia harus menanggung sakit sembari momong anaknya yang masih kecil ? Bagaimana mau cepat sembuh ? sementara sakit maag, apalagi yang sudah parah, lambung sangat riskan untuk angkat berat meskipun hanya sekedar menggendong anak kecil. Untuk membayar gaji pembantu rumah tangga keluarga ini tak mampu ! Dpat dibayangkan bukan, betapa sedih dan menderitanya ?

Jadi sebenarnya, untuk cepat sembuh, seorang penderita maag, terutama yang sudah kronis, memang perlu pendampingan seseorang, yang benar-benar bisa merawatnya bagaikan perawat betulan.

Ya menyediakan makan dan minumnya, ya menyediakan pakaiannya, ya mengawasinya ketika ia mandi, yang mengingatkannya saat minum obat. Ya mengingatkannya apa yang boleh dimakan dan apa yang kira-kira tak boleh dimakan. Ya membesarkan hatinya agar tidak terlalu serius memikirkan sakitnya. Ya memberikan dorongan atau motivasi agar lekas sembuh. Ya menggantikan mengerjakan segala pekerjaan yang biasa ditangani oleh si sakit.

Atau, jika tidak ada seseorang didalam rumah yang bisa menjadi perawat bagi si sakit, orang serumah harus ada perhatian yang ekstra kepada si sakit, agar ia lekas sembuh. Mungkin secara bergantian dengan yang lain. Bisa dibuat jadwal. Si A memikirkan soal makanannya, si B memikirkan mencarikan uang untuk berobat, si C mengingatkan saat minum obat dan sebagainya. ini hanya misal.

Buku Panduan "RAHASIA SEMBUH SAKIT MAAG KRONIS" insha Allah merupakan panduan yang sudah komplit isinya untuk mendukung kesembuhan. Disana ada penjelasan tentang sakit maag, penyebabnya, pemicunya, keluhannya, apa-apa yang harus dihindari, dan segala hal yang sepatutnya diketahui oleh penderita. Namun masih tetap membutuhkan partisipasi dari orang-orang terdekat di sekelilingnya, tentang segala hal yang dibutuhkan oleh si sakit untuk menuju kesembuhan.

Tanpa partisipasi anggota keluarga, bisa dipastikan sakit maagnya tak bakalan sembuh-sembuh. Ini adalah pengamatan saya, yang telah sembuh dari sakit maag yang demikian parahnya dan demikian lamanya, juga hasil dari pengamatan atas ratusan teman-teman sakit maag dan gerd yang selama ini saya bantu tangani.

Jadi tolong ya teman, pahami ini dengan sungguh-sungguh. Jika ada anggota keluarga kalian yang sedang terkena maag kronis atau gerd, bantulah ia semaksimal mungkin agar cepat sembuh, dengan perhatian serta kasih sayang kalian yang full ikhlas. Yang akan menuai keikhlasan yang kalian berikan kepadanya, bukan orang lain kok, tapi kalian sendiri, cepat atau lambat, dan itu hukumnya adalah PASTI !!! Karena sakit maag kronis dan gerd yang sudah parah itu, sakitnya luar biasa, tak terperi ! Tidak kasihankah kalian kepada mereka ? Bayangkan jika kalian sendiri yang mengalaminya. Tentu kalian juga sangat membutuhkan partisipasi dari orang lain, siapapun itu !

Sekarang soal lauk yang aman bagi maag dan gerd itu apa yaa ?

Bukankah sudah sering saya posting bahwa makanan orang sakit maag atau gerd itu harus menghindari : asam, pedas, minyak, kasar, merangsang, berminyak, berlemak, kimia, dan yang dingin-dingin ?

Nah gampang kan ? Tentu saja, setiap kali kalian akan makan, ya tinggal dicocokin saja makanan yang hendak kalian makan itu, mengandung unsur-unsur diatas tidak ?

Soal variannya kan banyak ? Nasi yang jelas harus lembek. Terserah mau dimasak ala nasi tim atau dengan magic com yang penting nasinya lunak. Jika ingin bergizi ya memasaknya beras putih campur beras merah separuh separuh. Masak beras putih saja ya gak papa namun lebih banyak gizinya jika dicampur dengan beras merah.

Mengapa tak masak beras merah saja semuanya ? Gaklah..sebab beras merah walaupun kandungan gizinya cukup tinggi, jika dimasak secara tunggal tanpa campuran beras putih, meskipun dimasak lembek, teksturnya kasar, sehingga menyebabkan di lambung terasa begah tidak nyaman.

TAHU ATAU TEMPE :

Saya lebih memilih masakan dari tahu daripada tempe. Mengapa ? Tempe teksturnya kasar, jika dimakan menyebabkan lambung begah, sekalipun memasaknya direbus ataupun dikukus. Pilihlah tahu putih jangan tahu kulit karena teksturnya kasar, tahu kulit jika dimakan membuat lambung sakit.

Tahu putih bisa dimasak berbagai macam masakan  :
  • Bisa hanya dikukus dengan bumbu bawang putih dan sedikit garam dapur. 
  • Atau dibumbuin bacem dengan bawang putih, bawang merah, sedikit lengkuas, garam dapur, gula merah secukupnya, daun salam. Bumbu masakan bagi orang sakit maag, tak boleh banyak-banyak atau ekstrem. Bumbu harus ala kadarnya saja, sebab jika kebanyakan akan menyebabkan lambung pedih.
  • Tahu bisa dipepes dengan telur ayam kampung (yang tidak banyak mengandung hormon dibanding dengan telor ayampotong atau  lehorn yang makanannya dari fuur penuh kimia). Pepes ini bisa diberi bumbu bawang merah, bawang putih, sedikit kunyit kuning, garam, sedikit daun jeruk yang sudah dipotong besar-besar, lalu diberi secuil daun salam untuk alas ketika hendak dibungkus daun pisang yang fungsinya sebagai penyedap alami agar rasanya menjadi gurih meskipun tanpa masako atau royco. Tentu saja pertama tama telor dikocok hingga campur, lalu dicampur dengan tahu yang sudah dihancurkan lebih dahulu. Lalu bumbu-bumbu dihaluskan : bawang merah, bawang putih, dan garam. Lengkuas, daun salam dan daun jeruk purut dibiarkan dalam potongan yang besar-besar. Setelah dibungkus baru dikukus.
  • Tahu putih, juga enak dibuat sup dengan wortel dan kentang. Dengan bumbu bawang putih yang sedikit agak banyak, garam, daun bawang, daun seledri tanpa bumbu merica. Kentang pilih yang kulitnya belum menghijau karena kalau kulitnya sudah hijau sudah mengandung racun jangan dimasak. Usahakan dalam membuat sup selalu sayurannya lunak meskipun gizinya sudah berkurang. Karena kalau wortel dan kentangnya masih keras sudah diangkat dari kompor, maka jika dimakan akan menyebabkan lambung begah, gak enak bangetlah rasanya.
  • Tahu juga bisa dipepes dengan ikan apa saja. Caranya, ikan dikukus dulu. Setelah cukup matang, ambil dari atas kompor, setelah dingin, baru bersihkan dari duri-durinya, ambil dagingnya saja. Lalu hancurkan daging ikan hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Baru dicampur dengan tahu putih yang sudah dihancurkan sebelumnya. Campurkan 1 butir teluar ayam kampung agar bisa menyatu ketika dipepes. Bungkus dengan daun pisang lalu dikukus, jangan dibakar. Jauh lebih sehat dikukus daripada dibakar. Nah ketika makan, jika terasa kasar ketika dikunyah, maka ampas dari pepes ini tak usah ditelan. Jadi ditelan sarinya saya, untuk menghindari begah perut.
  • Sesekali boleh juga tahu putih dibumbui dengan bawang putih dan garam, rendam sebentar dalam air bumbu itu, lalu digoreng dalam sedikit minyak, setengah matang saja menggorengnya, jangan lama-lama langsung angkat dari penggorengan. Tahu seperti ini enak sekali untuk lauk. Ingat menggorengnya jangan lama-lama ya ? Supaya tidak menjadi keras kulitnya !
AYAM :

Jika ingin makan ayam pilihlah ayam kampung, yang alami tidak mengandung banyak kimia dalam tubuhnya, karena makanannya bukan fuur tapi makanan alami yang dicarinya sendiri he he.
  • Akan lebih baik jika ayam kampung dipresto sehingga bisa lembut ketika dimakan.
  • Ayam bisa dibumbui bawang putih, garam, kunyit kuning, yang ditumbuk halus lalu diberi daun jeruk purut, daun serai yang dikeprak, boleh dilumurkan dan tunggu beberapa menit hingga bumbunya meresap, baru dikukus dengan daun pisang, atau boleh bumbu dimasak dengan sedikit air, bila airnya sudah mendidih masukkan ayam yang sudah dicuci bersih. Biasakan makan daging atau ayam hanya disesap sarinya saja ya, dan ampasnya jangan ditelan, jadi lambung selalu aman. Nutrisinya kita dapat, tapi lambung tetap aman terkendali…he he..
  • Daging ayam kampung sedikit saja bisa juga diblender, lalu dicampur dengan tahu putih yang sudah dihancurkan, dengan diberi sebutir telur ayam kampung, dikukus dengan daun pisang. Bumbunya cukup bawang putih, sedikit bawang merah, garam, sedikit gula merah, daun salam potongan besar, daun jeruk purut dipotong besar, tak pake kunyit kuning tak apa-apa.
  • Jika ingin masak semur daging ayam. Bisa aja. Daging ayamnya diblender, dibumbui semur seperti biasa. Bawang putih, bawang merah, garam, yang dilembutkan, beri daun salam, daun jeruk purut, gula merah, lengkuas. Bumbu tak usah disangrai dengan minyak. Cukup didihkan air secukupnya, masukkan semua bumbu-bumbu, masukkan daging ayam yang sudah diblender, dicicipin rasanya, barangkali masih kurang asin atau manisnya. Dimasak hingga airnya tinggal sedikit. Lauk ini enak sekali bagi orang sakit maag atau gerd. Tapi ya seminggu cukup sekali saja. Jangan sering-sering supaya kolesterol tetap stabil.
TELOR :

Telor adalah lauk yang murah meriah dan sangat mudah dijangkau. Jika bisa diusahakan ya carilah telor ayam kampung yang insha Allah lebih sehat dibanding dengan telor ayam potong atau telor lehorn.

Telor ayam bisa dimasak dalam berbagai macam masakan :
  • Dibuat dadar telor dengan sedikit minyak yang masih baru.
  • Telor ayam kampung bisa direbus matang muda, sehingga dalamnya masih berwarna oranye belum menjadi kuning.
  • Telor bisa dibuat pepesan yang dicampur variatif dengan ikan, atau dengan tahu putih.
  • Bisa direbus biasa lalu dimakan dengan sedikit garam yang telah dilembutkan.
  • Bisa direbus dengan bumbu semur namun kalau telur ayam kampung memasaknya jangan terlalu lama karena kalau terlalu lama merebusnya putih telornya akan menjadi keras dan sakit di lambung ketika dimakan.
  • Bagi orang yang tidak mempunyai asam urat, namun hbnya rendah bisa membuat ramuan segenggam daun bayam potong, cuci bersih, tumbuk, beri air sepertiga gelas atau sekitar 35 cc, lalu disaring, air bayam ini campurkan dengan 1 kuning telur ayam kampung, dan 1 sendok makan madu murni, aduk lalu minum pagi hari sebelum makan. Buat ramuan ini 2 hari sekali hingga 3 kali berturut-turut, insha Allah akan cepat sekali menaikkan hb atau tekanan darah rendah kalian.
  • Telur bisa diceplok dengan air, caranya didihkan air sedikit diatas wajan. Jika air sudah mendidih, tuangkan telor yang mau diceplok. Lalu taburkan sedikit garam diatasnya. Belum pernah mencoba ya kalian ? Asyik lho makan telur ayam ceplok rebus ! Usahakan jika mau memasak telor, jangan lupa cuci dulu ya teman, supaya kumannya jangan masuk kedalam masakan, ngeri ah !
Kita yang sedang sakit maag, biasanya berat badan kita turun drastis, karena, meskipun sedikit-sedikit lapar dan kemudian makan, namun apa yang kita makan tak jadi daging. Sebab lambung tak bisa menggiling makanan dengan baik, dan ususpun tak mampu menyerap nutrisi dengan maksimal.

Lah apa pasal kok usus ikut-ikutan bermasalah pada orang yang sakit maag ? Kebanyakan, orang sakit maag yang tak sembuh-sembuh, selalu ujung-ujungnya berlanjut dengan timbulnya GERD, asam lambung yang luber kemana-mana dari lambung. Dan banyak yang kemudian GERDnya ini menyerang usus, sehingga ususnya ikut bermasalah.

Untuk mengatasi kurangnya nutrisi yang bisa berakibat turunnya berat badan secara drastis atau kekurangan darah, bisa diatasi dengan cara makan yang sedikit bebas, namun ampasnya jangan ditelan, jadi sarinya saja yang ditelan.

Demikian share tentang LAUK YANG AMAN UNTUK MAAG DAN GERD semoga bermanfaat bagi kita semua.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Salam Sehat Selalu,
Niniek SS

Bertakziah Ke Ibunda Sahabat

Bismillahirrahmanirrahiim… 

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Pemilik Seluruh Rahmat dan Karunia. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin. 

Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun sahabat berada…

Mudah-mudahan hari ini kalian semua sudah lebih sehat dari hari-hari kemarih yaa ? Itulah doaku tiap-tiap waktu untuk kalian semua, yang kunaikkan kepada Allah Yang Maha Mengasihi dan Maha Menyayangi kita semua. Tanpa kecuali. Agar kita semua diampuni dosanya. Bagi kalian yang belum sembuh agar diberiNya hidayah kesabaran, kekuatan sehingga mampu menjalani hari-hari dengan ketawakkalan. Aamiin.

Maksudku, ada kasih sayang Allah yang diperuntukkan untuk seluruh alam dan seisinya, namun ada kasih sayang Allah yang hanya diberikanNya kepada insan-insan yang taat kepadaNya. Kita hendaknya bisa meraih kasih sayang kedua-duanya. Ya kasih sayang yang betebaran dialam raya, ya kasih sayang Allah karena kita taat kepadaNya.

Alam raya seisinya yang terhampar dihadapan kita, yang Allah peruntukkan bagi kemaslahatan hidup para makhluk termasuk kita manusia, adalah hamparan kasih sayangNya. Semua diciptakanNya dalam keserasian, keseimbangan, yang sangat sempurna !

Ada bumi, ada langit, ada daratan, laut, udara, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia, adalah sebuah kesatuan kesempurnaan yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Dan semuanya mempunyai aturan masing-masing, yang Allah berikan dalam bahasa masing-masing yang dipahami oleh masing-masing ciptaanNya pula. Agar mereka semua termasuk kita bisa meraih kebahagiaannya dalam kehidupan.

Dalam tatanan ekosistem semuanya saling berkait. Benar-benar masing-masing tak boleh egois mementingkan kehidupan diri sendiri, namun harus senantiasa menenggang kepentingan yang lainnya.

Salah satu contoh, menebang hutan sembarangan bisa menyebabkan banjir. Siapa yang menanggung kerugian kemudian ? Orang lain bukan ? Hal yang sangat sepele, membuang sampah sembarangan pada lokasi yang padat pemukiman seperti di ibukota, Jakarta, juga akan menyebabkan tersumbatnya gorong-gorong, sehingga di musim hujan akan bisa menyebabkan banjir, yang menyengsarakan seluruh penghuninya.

Namun masyarakat susah untuk diajak sadar demi kepentingan bersama. Yang disalahkan dari jaman ke jaman selalu saja pemerintah yang tak becus ngurus rakyat  dan negara ! Semestinya pemerintahan yang baik akan terselenggara jika masyarakatpun mempunyai akhlak yang baik pula. Jadi sejak awal harus ada kerjasama kearah terbangunnya kondisi negara yang kuat, antara rakyat dengan kepala pemerintahan melalui system birokrasi yang bersih dan berwibawa pula.

Nah ada lagi contoh kerja yang sembarangan yang tak memperhatikan ekosistem ataupun kepentingan orang lain, sehingga menyebabkan ratusan ribu warga menderita. Lapindo Brantas. Sistem pengeboran yang kurang memenuhi standard pengeboran menyebabkan kebocoran pipa sehingga gas didalam tanah tertekan keatas permukaan bumi. Disadarkan bahwa ini merupakan kesalahan tehnis dalam pengeboran, tak mau menerima juga, eh malah menyalahkan gempa yogya yang menjadi penyebab kebocoran pipa. He he..sudah salah masih menyalahkan Allah pula, heran..heran ! Inilah manusia yang selalu tak mau interospeksi, dan selalu menyalahkan fihak lain.

Kita jangan demikian ya ? Kita sakit, so PASTI itu kesalahan kita, bukan kesalahan orang lain, dan jangan sekali-kali menyalahkan Tuhan yang tak adil ! Marilah secara perlahan namun pasti, kita mohon ampunan Allah, mohon bimbinganNya agar kita segera bisa mengenali dosa-dosa serta kekhilafan-kekhilafan kita, lalu taubatan nasuha, lalu Allah ampuni dosa kita, lalu sembuhlah semua sakit penyakit kita, dan endingnya kita bahagia dunia dan akherat kita Oke ?

Sahabat-sahabatku sakit maag dimanapun kalian berada…

Kali ini saya ingin cerita ringan tentang perjalanan takziah yang saya lakukan pada hari minggu kemarin tanggal 22 Nopember 2015. Dimana dalam sehari itu saya temukan suka, duka, dan juga hikmah.

Hari Sabtu, sehari sebelumnya, saya mendapat sms dari sahabat saya dik Iwan, bahwa hari itu ibunda dari Mbak Sri sahabat saya dan sahabat kami semua telah berpulang ke Rahmatullah pada dini harinya. Kami diminta meneruskannya ke ikhwan di Purworejo. 

Rumah duka berada beberapa puluh kilometer diatas bukit diutara kabupaten Kebumen. Jalannya sempit meskipun sudah diaspal kasar. Naik terus berkelok-kelok, terkadang disebelah kanan atau kirinya melalui jurang yang cukup terjal. Jika berpapasan mobil dengan mobil, masih bisa siih..tapi salah satunya harus mengalah menepi dulu supaya yang lainnya bisa lewat.

Sebelumnya, dulu banget, saya pernah diajak sekali oleh Mbak Sri kerumah ibundanya ini. Naik motor. Pantat saja sampai pegel nggoncengnya karena saking jauhnya, dan jalannya kasar banyak lubangnya. Saya masih inget. Sesudah dari sana maag saya kambuh berat hingga berbulan-bulan. Benar-benar berat penderitaannya. Oleh karena itu berkali-kali saya berpesan kepada teman-teman, kalau tidak perlu sekali jika maagnya masih sakit, tak usah naik motor dululah.

Ketika mendengar berita duka itu, saya langsung lemes. Walaupun bertemu dengan ibundanya mbak Sri baru sekali, namun ada kesan yang teramat mendalam kepada beliau.

Sosoknya sangat ramah. Ketika menerima kedatangan saya yang pertama kali, dulu, kelihatan sangat gembira. Tempat tinggal saya dengan rumah beliau lain kabupaten. Satu jam jarak tempuh naik bus. Belum masuknya kerumah beliau diatas bukit. 

Beliau memang sudah sakit-sakitan sejak lama. Waktu saya kesana, juga kelihatan sudah rapuh kesehatannya. Meskipun jalannya sudah cukup susah, beliau masih tergopoh-gopoh menyambut saya. Menyuruh pembantu untuk membuatkan minuman dan pisang kapok kuning yang digoreng dengan tepung terigu.

Meskipun saya juga sering membuat pisang goreng tepung dirumah, rasanya makan pisang goreng tepung dirumah ibunda ueenak sekali. Perut lapar habis terguncang-guncang motor, diudara pegunungan yang sangat sejuk, membuat nafsu makan jadi bangkit. Saya yang jarang makan apa saja lebih dari satu potong, eh tanpa nyadar disini bisa habis 2 potong pisang sekali makan. Aah kalau inget sungguh memalukan sekali diriku ini.

Rasanya masih kenyang ketika kemudian saya dipersilahkan beliau untuk makan siang. Dengan sayur lodeh labu siam campur daun so dengan santan yang tak begitu kenthal dan Lombok yang hanya seuprit. Dan lauk ayam goreng entah membeli dimana, kalau menyembelih ayam sendiri jelas tak mungkin, karena waktunya yang sangat singkat ketika menghidangkannya. Meskipun masih terasa kenyang tak tega untuk menolak tawaran beliau. Apalagi sayur lodehnya sangat mengundang selera.

Nah akhirnya, makanlah saya dengan mbak Sri. Beliau ibunda ikut menungguin duduk disamping saya. Berkali-kali mempersilahkan agar saya tak malu-malu makannya. Bahkan mengambil mangkuk sayurnya menambahkannya ke piring saya, juga ayam gorengnya. Waduh..padahal saya tak begitu suka dengan ayam goreng. Bagaimana ini ? Untung mbak Sri tanggap. Tak menegur keramahan ibunya, tapi langsung mengambil ayam goreng yang baru saja diletakkan oleh ibunya dipiring saya.

Rasa kasih sayang serta kecintaan yang mendalam pada diri ibunda itulah yang sangat terkesan di hati saya. Sayang tempatnya sangat jauh dan sulit dijangkau, seandainya dekat, tentu saya akan sering sowan silaturahmi kerumah ibundanya mbak Sri ini.

Menuju kerumah almarhumah tak ada kendaraan umum. Jadi harus naik mobil sendiri atau naik motor. Ketika mendengar berita duka ini, mengapa saya langsung lemas. Pertama juga karena merasa sangat kehilangan beliau, dan pikiran membayangkan mau naik apa kesana dan dengan siapa temannya ? Karena jalan menuju kesana saya sudah lupa. Jalannya tidak ada namanya. Masuknya dari arah mana ? Karena jalan pedesaan menurut perasaan saya semua hampir sama. Berkelok kelok dan kanan kirinya penuh pohon-pohonan. Mau bertanya kepada mbak Sri, tak mungkinlah. Mereka sedang dalam suasana duka. Ya Allah.

Akhirnya saya punya idée untuk mengajak Ibu Zakaria takziah kesana. Yaa..hari sabtunya Pak Kyai Zakaria ada jadwal mengisi pengajian, yang tak mungkin dibatalkan.

Akhirnya Pak Kyai Zakaria mengusulkan untuk takziah pada hari minggunya, karena hari sabtunya darurat, tak bisa meninggalkan pengajian.

Kebetulan putri saya Adin sedang pulang. Ia saya ajak untuk takziah tidak mau, karena banyak tugas yang harus diselesaikan. Hari seninnya harus ditumpuk. Jadi ia lebih berat tugas kampusnya daripada ikut takziah. Ya sudahlah tak mengapa. Pagi-pagi sudah saya persiapkan bekal untuk dijalan, dan untuk anak saya dirumah. Kasihan. Kalau sudah menggarap tugas tak ada waktu untuk menyiapkan sendiri makanan. Jadi terpaksa uminya yang harus repot.

Enak sekali melakukan perjalanan luar kota pagi-pagi jam setengah tujuh. Udara masih segar dan jalan belum terlalu banyak polusi. Apalagi setelah lepas dari jalan raya, berbelok menuju jalan desa yang menuju ketempat duka. Cahaya matahari pagi yang ramah menyinari ladang penduduk, menerobos pepohonan hutan rindang dikanan kiri jalan, menimbulkan nuansa tersendiri dalam hati.

Mau masuk kejalan desa, hanya bertanya sekali kepada penduduk sudah pada tahu rumahnya mbah Mantan, suami almarhumah, yang terkenal sebagai kesepuhan desa, mantan lurah desa yang rupanya sangat disegani. Subhanallah. Betapa bedanya kehidupan di desa dan di kota. Di desa, jarak berkilo-kilometer orang sudah sangat saling mengenal. Namun dikota-kota besar seperti Jakarta, nama tetangga sebelahnya saja terkadang tidak tahu.

Di desa, kalau kita sakit, dari mana-mana berbondong-bondong orang datang menjenguk hilir mudik tak henti-henti. Rumah jadi ramai tamu serta penuh sembako serta segala macam makanan hantaran tamu. Ya Allah. Subhanallah.
Ini, juga demikian. Di lembah bukit yang menuju rumah Mbah Manten bertanya kepada seseorang satu kali langsung mereka sudah tahu rumah mbah Manten yang berada diatas bukit paling atas. Betapa kentalnya hubungan masyarakat pedesaan. Sangat mengharukan !

Lalu kamipun laju naik keatas bukit. Di sepanjang jalan langka rumah orang. Di kanan kiri jalan hanya nampak pepohonan meranggas yang mulai menghijau kembali karena musim hujan sudah tiba. Jalan berkelok-kelok, cukup sempit, banyak lubang, dan terus menanjak. 

Berkali-kali bertemu dengan pak tani yang memanggul cangkul mau pergi keladangnya. Mereka selalu berhenti menepi sambil tersenyum ramah kepada kami yang berada didalam mobil. Dikanan kiri jalan tak ditemui sawah sepetakpun. Adanya ladang-ladang pohon sengon, yang batangnya berwarna putih, biasa untuk membuat bahan usuk rumah. Juga banyak semak pohon kunyit serta temulawak yang sepertinya tumbuh liar tanpa ditanam. Jika kami mau memintanya, tentu akan diberikannya dengan senang hati. Tak usah membelinya meskipun kami punya uang, mereka tak akan pernah mau menerima uang kita untuk harga serumpun kunyit yang kita inginkan. Itulah salah satu warna kehidupan di pedesaan. Serba ikhlas dan selalu ingin memberikan apa yang dimilikinya, kepada yang membutuhkannya.

Sepanjang perjalanan kami takjub dengan pemandangan indah yang kami lewati. Kali ini kami dan rombongan tidak melewati jalan yang dulu saya lewati bersama mbak Sri waktu kesini yang pertama kali. Kali ini melewati jalan yang lain. Rasanya jalannya lebih jauh dan jelek !

Setelah melalui perjalanan yang cukup membuat pegal badan, akhirnya sampailah kami kerumah duka. Mbak Sri dan keluarga tampak sangat terharu melihat kami bisa datang, meskipun terlambat, karena ibunda sudah dimakamkan kemarin siang. Benar-benar diluar dugaan bahwa saya bisa datang, bahkan dengan Pak Kyai Zakaria sekeluarga yang juga sudah dikenal oleh Mbak Sri. Mata kami berkaca-kaca ketika bertemu, ada duka, namun juga ada bahagia, bercampur jadi satu.

Dihalaman rumah yang tak begitu luas berjejer mobil-mobil putra putri almarhumah yang semuanya berjumlah 10 orang. Rupanya mereka belum beranjak pulang sebelum tiga harinya.

Setelah istirahat sejenak. Saya minta diantar ke pemakaman almarhumah karena dekat. Hanya berjarak 50 meter dari kediaman. Saya sangat terharu, ketika kami serombongan bisa mendoakan almarhumah di makamnya. Apalagi berkesempatan dipimpin oleh Pak Kyai Zakaria yang terkenal sangat makbul doanya. Subhanallah.

Selama mengamini doa pak Kyai, terlintas dalam hati saya, betapa rapuhnya hidup manusia. Jika sudah dikehendakiNya, semuanya inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Suami atau isteri, anak-anak tercinta, harta yang berlimpah sekalipun, kesenangan-kesenangan dunia. Semua harus ditinggalkannya dengan paksa. Semoga beliau diberikan ampunan oleh Allah SWT. atas segala dosanya, ditunjukinya jalan kembalinya, dan diberinya tempat yang baik disisiNya. Semoga beliau wafat dalam khusnulkhatimah. Aamiin.

Dan kita semua yang masih hidup, semoga bisa belajar pada setiap kematian saudara-saudara kita. Meneliti diri untuk mendapatkan mutiara hikmah yang sangat berharga bagi bekal menyongsong kehidupan yang sebenar-benarnya adalah di alam akherat.

Betapa beruntungnya ibunda sahabat saya, yang bisa didoakan oleh Pak Kyai Zakaria. Seorang Kyai yang begitu zuhudnya. 

Saya yang telah mengenal  beliau secara dekat, subhanallah belum pernah menemui seorang kyai yang tawadhuknya dan ikhlasnya seperti beliau. Kecuali beliau seorang hafidz juga beliau tidak makan yang dimasak dengan api, alias yang dikonsumsi adalah makanan mentah. Baik itu makanan atau minuman semuanya mentah !

Mau tau menu beliau setiap harinya ? Beliau pelaku puasa Daud. Namun jika sedang tidak puasa. Pagi-pagi sarapan beliau adalah tepung beras putih + susu sapi yang baru diperas + legen ( air nira yang menjadi bahan untuk membuat gula merah ). Tepung berasnya menggilingkan sendiri, karena kalau tepung beras yang sudah jadi dan dijual dalam bentuk yang sudah dikemas khawatir pengeringannya dengan system pengopenan. Lalu susu sapinya juga susu sapi yang baru saja diperah. Di tempat tinggal beliau dekat dengan tempat pemerahan susu jadi bisa setiap saat pesan susu sapi yang masih segar. Nira juga setiap kali pesan kepada penderes nira yang beliau percaya.

Menu itu dibuatnya 1 gelas besar untuk seharian. Artinya dalam sehari beliau hanya mengkonsumsi ya hanya segelas besar itu saja. Siang tidak, sorenyapun tidak. Siang seringnya konsumsi buah apa saja. Ada salak ya salak. Ada durian ya durian. Ada sawo ya sawo, ya pokoknya segala macam buah yang ada tanpa pilih-pilih.

Jika beliau diundang di suatu majelis pengajian untuk memberikan tausiyah, maka fihak  pengundang selalu berusaha menyediakan buah-buahan atau telor mentah. Dan para jamaah cukup snack seperti biasanya he he. Antik bukan ?

Mau tahu pula bagaimana tidur ala beliau ?

Lebih kaget lagi ketika beliau memberitahu saya bahwa tidur beliaupun tidak diatas kasur seperti kita. Namun di tempat tidur khususnya yang dibuat dari batu !

Karena penasaran, maka sayapun sowan ke kediaman beliau, untuk menyaksikan langsung tempat tidur beliau. Saya dengan suami saya, diperkenankan untuk masuk kedalam kamar tidur beliau untuk melihat tempat tidur beliau.

Mau tahu ?  Didalam kamar beliau, terdapat bangunan seukuran makam. Diatasnya ditata batu-batuan seukuran telor-telor puyuh ditebarkan diatasnya. Warna batunya semuanya putih. Dibagian ujungnya ditanam batu berbentuk gepeng rata seperti bantal kecil. Ketika saya tanyakan kepada beliau untuk apa kok ada batu besar gepeng itu ? Beliau menjelaskan bahwa batu itu memang berfungsi sebagai bantal ketika beliau tidur. Bahkan beliau berkenan mempraktekkan bagaimana beliau tidur diatas jajaran batu-batu itu

Saya tak bisa membayangkan bagaimana rasanya setiap malam tidur diatas batu-batu kecil dan berbantalkan sebuah batu besar. Dan posisi tidur beliau, konon selalu meneladani sikap tidurnya Kanjeng Nabi SAW. dimana miring kekanan dan muka menghadap kearah kiblat serta kedua telapak tangan ditangkupkan sebagai bantalan dibawah kepalanya. Subhanallah. 

Hari-hari beliau full untuk menggeluti Al Qur’an dan memberikan tausiyah dimana-mana. Itulah sekedar gambaran tentang Bapak Kyai Zakaria yang saya kenal.

Itulah mengapa saya merasa sangat beruntung, ketika saya mau takziah ke ibundanya mbak Sri, beliau Pak Kyai Zakaria berkenan takziah juga. Alhamdulillah..

Tak tega juga rasanya ketika saat kami dipersilahkan makan dikediaman ibunda mbak Sri, eh Pak Kyai Zakaria hanya makan mangga mentah diberi gula pasir, karena saking bingungnya Mbak Sri, beliau mau disediakan makanan apa ? Padahal Pak Kyai Zakaria kan tak makan gula pasir ? Ya sudah tak ada masalah, mangga mentahpun jadi, daripada beliau hanya melihat kami makan ?

Pulang dari rumah duka, kami tak sengaja melewati sebuah telaga. Tadi waktu mau pulang, ditunjukkan oleh mbak Sri agar melewati jalan yang ini saja. Karena jalannya lebih mulus. Eh bener juga. Mulusnya. Namun lebih ngeri, karena dikanan kirinya lebih banyak jurang menganga. Jika tidak hati-hati bisa celaka.

Ternyata telaga yang kami lewati, merupakan tempat rekreasi kabupaten kebumen. Ya sudah atas kesepakatan bersama, kami mampir di telaga itu. Sayang kan, sudah lewat jika tidak mampir? Tapi niat awal kami kan bukan untuk melihat telaga, tapi untuk takziah. Jadi itung-itung mampirnya di telaga ini adalah bonus dari Allah, diberi kesempatan melihat pemandangan yang sangat indah. CiptaanNya.. Allah Hu Akbar.

Kamipun tak sempat berlama-lama di telaga. Mengingat putri saya Adin sudah cukup lama ditinggal sendirian dirumah. Tapi tadi, di telaga, sempat selvi-selvi juga siih. Dan rencana hari ini Adin harus pulang ke yogya, karena besuk pagi ada kuliah pagi. Jadi pulangnya, Pak Kyai Zakaria agak ngebut untuk mengejar waktu agar Adin tak ketinggalan berangkatnya ke Yogya.

Eh, apa yang terjadi ? Ternyata Adin masih santai-santai. Tapi ia sewot, karena ternyata dirumah lampu mati sejak jam 10 pagi hingga saat kami sampai dirumah kira-kira jam setengah 3. Sehingga Adin tak bisa berbuat apa-apa untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

Begitu capeknya sampai dirumah…Eh Pak Kyai Zakaria dan Ibu masih juga sempat menawari Adin dengan sungguh-sungguh untuk mengantarnya ke yogya dengan mobil yang dirental itu, subhanallah. Allah Hu Akbar. Demikian ikhlasnya hati beliau. Padahal jarak rumah kami ke yogya masih 1,5 jam perjalanan, pulang pergi kan 3 jam bukan ? Alhamdulillah Adin memutuskan untuk tak pulang sore itu ke yogya. Sungkan juga kan dengan Pak Kyai ? Kecuali itu Adin masih harus merampungkan tugasnya sebelum kembali ke kostnya besuk pagi.

Adin sangat rugi tidak ikut takziah. Rugi tidak mendapatkan pahalanya takziah. Rugi tidak ikut melihat telaga, rugi tidak ikut kebersamaan. Karena ia berfikir, jika ikut, khawatir tugasnya tidak selesai !

Itulah kerja otak ! Kadang-kadang sering berdampak buruk daripada baiknya. Allah menghendaki kami bertakziah, karena itu suatu kebaikan. Namun Adin lebih mengutamakan logika, mengerjakan tugas daripada takziah, khawatir tugas tak bisa selesai ! Nah hasilnya lebih baik mana mengutamakan kebaikan atau logika berpikir ?

Ini suatu pelajaran berharga yang bisa saya ambil dari seluruh cerita diatas. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mengedepankan logika daripada suara hati yang merupakan tuntunan Allah. Pelit sedekah karena takut kebutuhan kita menjadi berkurang dan tak tercukupi ? Inilah logika. Tapi iman akan loss untuk bersedekah karena sangat yaqin bahwa rejeki adalah urusan Allah, dan Allah Maha Sempurna dalam mengurus urusan makhluknya jika kita mau berserah diri.

Dan ketika Pak Kyai Zakaria menawarkan untuk mengantar putri saya Adin ke yogya. Ada pelajaran keikhlasan dan bersegera menangkap peluang kebaikan karena semata mengharap keridhoan Allah belaka. Indahnya !!! Meskipun putri saya akhirnya memilih untuk pulang esok paginya.

Yuk, walaupun sedikit, kita belajar untuk selalu menangkap peluang kebaikan yang Allah tebarkan disekeliling kita setiap saatnya. Sampai jumpa pada artikel mendatang. Insha Allah. Jika ada khilafnya dalam tulisan ini mudah-mudahan Allah mengampuni saya, dan semoga Andapun mau memaafkannya. Lewat tulisan sederhana ini semoga Anda mendapatkan pencerahan. Amiin.

Alhamdulillahrirabbil’alamiin.

Salam Penulis,
Niniek SS

Blog Ini Besar Karena Allah

Bismillahirrahmanirrahiim… 

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Pemilik Seluruh Rahmat dan Karunia. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin. 

Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun sahabat berada…

Alhamdulillah jika kian hari pengunjung blog ini kian bertambah banyak. Yang artinya apa yang ingin saya bagikan sebagai buah pengalaman saya sakit, makin bisa dinikmati oleh banyak teman. Tentu teman sependeritaan sakit maag, atau yang keluarganya menderita sakit maag atau gerd seperti yang dulu pernah saya alami dalam kurun waktu yang panjang.

Betapa menderitanya sakit maag itu. Apalagi yang sudah parah. Sakitnya Ya Allah...tak bisa diceritakan..Apalagi jika sedang kambuh, seperti ada yang menghunjam di uluhati, mencabik-cabik. Sebentar sebentar perut terasa lapar. Padahal satu jam yang lalu baru saja makan. Padahal untuk makan apapun selalu sakit. 

Sampai malu kepada diri sendiri. Seolah tak mampu menahan nafsu. Nafsu untuk makan. Dulu bahkan saya pernah terpikir apakah diri saya ketempelan iblis yang doyan makan ? Sehingga semua makanan yang masuk, nutrisinya diserap olehnya ? Itu dulu ketika saya sedang menderita maag. Belum sembuh. Dan belum mengenal apa itu sakit maag. Beserta liku-likunya.
Yang paling tidak mengenakkan adalah ketika perut begah. Lalu timbul rasa lapar. Tidak makan perut terasa sakit karena lapar. Namun jika makan, sedikit saja perut tambah begah. Jika sudah begini tak bisa tidur berbaring. Karena rasanya seluruh isi perut mendesak ke bagian dada sehingga dada terasa penuh sesak.

Lalu nafas cengab-cengab bagaikan ikan kehabisan air. Biasanya kalau sudah seperti ini, saya sangrai abu gosok diatas kompor barang dua genggam, setelah panas dituang keatas serbet yang bersih, lalu ditempel diatas lambung yang terasa penuh. Entah karena sugesti waktu kecil jika perut sakit ibu selalu membuatkan abu gosok disangrai, atau karena memang didalam abu gosok ada rahasia kesembuhan ? Entahlah. Yang jelas, dengan cara ini perut selalu menjadi lemas, berkurang kencengnya, otomatis berkurang juga rasa begahnya. Silahkan saja dicoba kalau tak percaya !

Blog ini, yang awalnya saya bangun untuk menghilangkan kejenuhan ketika sakit, eh ternyata menjadi sesuatu yang sangat mengasyikkan. Awalnya, saya sama sekali tak terpikir bahwa blog ini akan menjadi blog yang dibutuhkan banyak orang. Dan awalnya, saya pikir, tak akan ada orang yang mau mampir untuk singgah sejenak melihat-lihat isi dari blog ini..Sayapun tak begitu peduli, akan bagaimanakah nantinya dengan blog ini. Meskipun harapan selalu ada, bahwa tulisan-tulisan saya disini akan bermanfaat bagi orang lain, betapapun kecilnya.

Eh ternyata, blog ini, walau demikian sederhananya, mampu memberikan nuansa tersendiri dihati para pembaca. Nuansa nyaman, seolah saya dan anda sudah saling mengenal akrab, seolah kita saling bertatap muka, dan saya bisa berbagi apa saja di blog ini.

Alhamdulillah. Pelan namun pasti, blog ini kian hari menjadi blog maag yang banyak diminati. Terbukti tiap hari makin banyak pembaca yang merespon, lalu menghubungi saya. Bahkan ada dari kalangan dokter, apakah itu dokternya sendiri, ataukah suaminya, atau isterinya, atau keluarga besarnya yang sakit maag, mempercayakan kesembuhan sakit maagnya kepada saya. Karena mereka mengobatkan maagnya kesesama temannya dokter juga bertahun-tahun belum sembuh juga.

Ini membuktikan, bahwa apa yang saya tulis disini bisa diterima oleh para dokter. Kalangan yang menggeluti bidang kesehatan. Sesuatu yang membuat saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Bahwa apa yang saya tulis ternyata tidak bertentangan dengan teori medis. Saya tidak begitu faham tentang teori medis. Saya hanya banyak belajar dari sunnah Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Kalau apa yang saya tulis disini bertentangan dengan teori medis, tentu tak ada dokter yang mempercayakan diri maupun kesembuhan maagnya kepada jalan kesembuhan yang telah saya tempuh.

Sebagai manusia biasa, meskipun dokter, lama-lama juga jenuh merasakan sakit yang bertahun-tahun tak kunjung sembuh juga..Lalu mereka mencari alternatife lain diluar pengobatan medis, barangkali berjodoh.

Tentu saja ini merupakan “PR” sekaligus tantangan yang cukup serius bagi saya untuk membuktikan bahwa niat saya menolong para penderita maag adalah tidak main-main.

Setiap saat saya senantiasa memohon ke Hadlirat Allah SWT, agar saya tidak mengecewakan mereka-mereka yang membutuhkan pertolongan saya. Meskipun hakekatnya yang menolong mereka semua bukan saya melainkan kasih sayang Allahlah yang menolong mereka.

Seberapapun berat ataupun parahnya penderitaan seseorang yang datang kepada saya, sedikitpun saya tak pernah merasa terbeban. Sebab saya hanyalah sebagai talang air, dari mereka teman-teman yang membutuhkan magfiroh maupun rahmatNya.

Saya hanya menyampaikan persoalan sakit yang sedang Anda hadapi, kepada Allah SWT. Sang Maha Penyembuh. Saya memohonkan ampunan bagi anda semua dan rahmat kesembuhan. Itupun kalau Allah berkenan. Soal terkabul atau tidaknya, itu adalah kembali kepada kesungguhan Anda untuk sembuh, dan Ridho Allah untuk menyembuhkan Anda. Saya sama sekali tak berhak turut campur didalamnya. 

Setiap kali, yang saya lakukan adalah memohon belas kasihan dari Allah untuk Anda. Ya Allah belas kasihani saya, belas kasihani kami, belas kasihani kita semua. Hanya itulah yang mampu saya mohonkan setiap saat untuk anda teman-teman sependeritaan. Jika Allah berkehendak sembuh, pasti sembuh ! Apapun jalannya. Jika tidak, tentu juga tak akan sembuh, meskipun minum herbal tercanggih sekalipun !!!

Dan keyakinan itu sudah melekat sejak awal saya diberi amanah oleh orang gaib untuk menolong banyak orang. Orang gaib yang ciri-cirinya, serta menurut banyak ulama yang faham akan beliau, konon adalah Nabi Khidir As. Dan saya sangat meyakininya. 

Bukankah saya ini ibu rumah tangga biasa yang tak tahu apa-apa, yang tiba-tiba diamanahi untuk menolong banyak orang. Ya saya ngglundung sajalah. Bismillah terserah Allah saja. Enak kan jadi orang pasrah. Tak punya beban dan yakin akan selalu adanya pertolongan ? Pertolongan dari Allah Yang Memiliki Hidup dan kehidupan ? Itulah pemahaman saya dalam membantu teman-teman sembuh dari sakit anda.

Entah itu orang tak punya atau orang berkantong tebal, orang biasa atau berpangkat jenderal, jika datang kepada saya, mereka adalah orang sakit yang memang perlu ditolong. Dan biarlah Allah saja yang akan menolongnya, seberapa seseorang ingin sembuh, sejauh itulah Allah akan memberinya kesembuhan..Saya hanyalah talang air yang menjadi alat kesembuhan bagi yang dikehendakiNya. Jadi saya ini bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Itupun kalau lagi dikehendakiNya. Kalau tidak, masuk anginpun saya tak akan mampu membantu.

Pada kesempatan ini, melalui media blog ini, saya menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Anda pembaca blog yang setia, dan kepada siapapun yang telah menghubungi saya, atas kepercayaan Anda kepada diri saya.Semoga kepercayaan ini menjadi jalan keberkahan bagi kesembuhan Anda semua. Aamiin.

Tanpa kasih sayang Allah melalui kunjungan Anda di blog ini, tak mungkinlah terjalin hubungan silaturahmi langsung maupun tidak langsung antara saya dengan Anda. Dari silaturahmi yang terjalin diantara kita inilah, Allah memberikan banyak hikmah bagi kita sekalian.

Anda jadi mengenal sakit maag lebih baik dari sebelumnya. Mungkin yang sebelumnya Anda penuh kekhawatiran dan kegelisahan, dengan menelusuri blog ini menjadi berkurang apa yang Anda khawatirkan. Yang tadinya Anda kurang sabar dalam menjalani sakit, Anda menjadi lebih sabar. Yang sebelumnya Anda kurang bersyukur menjadi bisa lebih bersyukur kepada Allah SWT. Dan dengan silaturahmi Anda kepada saya, menjadikan banyak anak-anak yatim dan para dhuafa yang terbantu, dari kasih sayang anda yang kemudian memberikan santunan kepada mereka melalui saya.

Ini yang membuat saya teramat bersyukur kepada Allah SWT, diijinkanNya saya menjadi talang airNya bagi berbagai kebaikan bagi banyak orang.

Bukan sekedar pemaparan tentang sakit maag dan gerd saja yang saya sampaikan disini, tetapi banyak hal yang tercecer diluar pemahaman tentang sakit maag yang selalu saya tulis di blog ini. Dan sejatinya itu pemahaman hidup yang ternyata banyak dicari oleh teman-teman semua.  

Sakit, sebenarnya hanyalah salah satu jalan, yang diberikan oleh Allah untuk menempa Anda dan orang-orang yang ada disekitar Anda, bahwa manusia adalah makhluk yang lemah yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa tanpa pertolongan Allah. Bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri, namun  Allahlah yang memilikinya. Buktinya, kita ingin sembuh dari sakit, sudah berupaya kemana-mana hingga mentok !  hingga habis-habisan harta dan kekayaan kita, namun kok kita belum sembuh juga ? Karena Allah belum mengijinkankan kita untuk sembuh. Ya belum sembuh !

Tentu ada asbabnya mengapa kita belum diijinkanNya sembuh. Apakah itu ? Ya carilah sendiri. Tak ada seorangpun yang tahu, kecuali diri anda sendiri. Saya melalui blog ini, hanya bisa sekedar membantu. Tetapi titik pangkal belum sembuhnya Anda sebenarnya ada pada diri Anda sendiri ! Bukan pada diri orang lain.

Kalau kita menyalahkan orang lain, siapapun itu, ini justru kesalahan yang fatal. Allah justru akan bertambah murka. Tidak sadarkah Anda ? Dalam hidup ini, kepada Allah, sebaiknya kita menjadikan diri kita sendiri bagaikan bayi didalam tangan pemomongnya. Mau diapakan olehnya nurut sajalah !

Mau dijadikan sehat ya syukur Alhamdulillah. Mau dijadikan sakit ya Alhamdulillah. Mau dijadikan kaya ya Alhamdulillah. Mau dijadikan miskin ya Alhamdulillah. Karena apa ? Bahwa didalam apapun yang Allah berikan kepada kita, ya itulah pemberian yang terbaik untuk kita. Disana ada cermin. Pembelajaran untuk kita. Ada hikmah. Yang tersembunyi dan wajib kita cari. Rugi besar jika ketika kita diberi ketidaknyamanan hidup hanya untuk mengeluh dan mengeluh sepanjang hari tanpa henti. Padahal disana ada mutiara hidup yang Allah berikan untuk kita.

Sayang kan ? Jika mutiara ini terlewatkan begitu saja oleh kita. Dan berapa banyaknya mutiara-mutiara hikmah ini, yang terlewatkan oleh kita. Sedangkan mutiara-mutiara hikmah ini adalah percik-percik cahaya kebenaran yang diberikan oleh Allah kepada seseorang secara langsung, bagi tiap-tiap orang untuk pencerahan dirinya menuju jiwa yang tenang untuk kembali menghadap ke HadliratNya kelak.

Banyak diantara pembaca blog ini, yang maunya sembuh instan dengan memesan buku atau obat herbal kepada saya, tanpa sedikitpun mau mengkaji hikmah yang ada didalam blog ini. Padahal didalam blog ini sebenarnya banyak sekali pembelajaran yang bisa dipetik.

Al Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum yang Allah paparkan secara dhahir. Yang merupakan petunjuk yang bisa dibaca, dipelajari, dan dijadikan dasar berpijak bagi kehidupan manusia yang beriman. Namun dasar yang paling hakiki dari segala petunjuk adalah Allah sendiri. Yang setiap saat selalu memberi petunjuk kepada masing-masing orang “langsung” melalui setiap kejadian yang dialaminya sehari-hari.

Jangan disangka bahwa dalam setiap kejadian yang kita alami tak ada skenario Allah. “ADA” !!! Sekecil apapun !!! Selalu ADA !!! campur tangan Allah. Oleh karena itu perlunya kewaspadaan yang tinggi dalam menempuh hari-hari kita. Dan mutlak perlunya “kontak” selalu dengan Allah SWT. setiap saat, untuk memohon petunjuk dan bimbinganNya, agar kita tidak terpeleset kepada kesesatan dan kerugian. 

Kontak kepada Allah SWT. tidak cukup hanya sehabis sholat saja, namun harus sepanjang waktu dalam hidup kita, agar tak ada celah sedikitpun untuk setan memasuki otak dan kalbu kita. Tutup rapat-rapat pintu otak dan pintu kalbu kita agar tidak ada celah sedikitpun untuk dimasuki setiap keburukan. Dan biarlah hanya terbuka untuk segala cahaya kebaikan dan kesucian. Caranya ? Ya dengan mendekat terus dan terus kepada Allah Sang Penentu segala kejadian di dunia ini. Sang pembuat takdir baik dan takdir buruk. Hingga Allah memberikan RidhoNya. 

Ridho tak akan turun otomatis tanpa kita secara sadar mengupayakan dengan berbuat kebaikan, melakukan ketulusan dan keikhlasan, serta selalu tawakkal dalam kehidupan.

Jika ingin sembuh, sering-seringlah berkunjung di blog ini. Bukan blog ini yang akan membuat Anda sembuh. Akan tetapi upaya kesembuhan saya semuanya sudah saya tumpahkan dalam blog ini. Siapa tahu ada tips-tips yang cocok untuk Anda. Bukankah Anda semua sedang berikhtiyar untuk sembuh ? Apa-apa yang ada didalam blog ini adalah salah satu jalan kesembuhan yang insha Allah bisa Anda tempuh. Insha Allah…

Blog Ini Besar Karena Allah. Dengan menghadirkan Anda semua untuk berkunjung di blog ini. Siapa yang menggerakkan pikiran-pikiran Anda bertemu dan tertarik untuk mampir di blog ini, kalau bukan Allah, siapa lagi ? Dan insha Allah Anda semua tak akan tertipu, karena blog ini dibangun dengan kejujuran dan ketakutan kepada Allah SWT. Meskipun pada awalnya hanya dengan niat untuk berbagi pengalaman. Pengalaman yang murni pengalaman sendiri bukan mengambil dari orang lain.

Ada yang mendakwa saya hanya penjual obat, bukan berniat untuk menolong orang. He he..alhamdulillah..Jika saya hanya akan menjual obat, tak mungkin dong semua rahasia kesembuhan saya jeblak dalam blog ini tanpa ada yang saya sembunyikan sedikitpun. Dan tak mungkin dong, saya sarankan untuk terapi minum air mentah. Bukankah saya tak menjual air mentah ? Bukankah air mentah bisa Anda dapatkan dengan gratis ?

Dan bukankah air mentah atas ijin Allah mempunyai daya sembuh yang luar biasa ? Melebihi air hebat apapun yang diproduksi oleh manusia dengan tehnologi mutakhir  sekalipun ? Tetapi haruslah air mentah yang higienis. Yang memenuhi syarat kesehatan. 

Lalu soal morinda. Lebih hebat mana untuk mengobati penyakit antara air mentah dan morinda ?

Dengan tegas saya yakini bahwa air mentah yang higienis jauh lebih hebat dibanding dengan obat herbal manapun buatan manusia. Aslinya, saya jauh lebih senang jauh lebih bersyukur jika Anda sekalian bisa sembuh hanya dengan air mentah daripada morinda. Dan rejeki saya tidak bergantung kepada penjualan morinda kok, namun kepada Ridho Allah darimanapun datangnya dan melalui apapun yang sering tak disangka-sangka.

Jika rejeki itu sedang datang melalui morinda misalnya, ya itu memang hal yang harus saya syukuri. Namun hati saya jauh lebih bahagia jika dari seberang telpon seseorang mengabarkan telah banyak kemajuan sakitnya setelah minum air mentah yang sehat dengan rutin, tanpa minum herbal apapun, atau tanpa berobat kepada dokter karena saking tak punyanya uang ! Dan itu sangat banyak ! Yang Allah ijinkan sembuh hanya dengan minum air mentah setelah mengikuti anjuran saya. Loh ! Pantaskah anda mengatakan bahwa saya hanya tukang jual obat ????

Okelah…untuk sementara saya cukupkan disini dulu ya share saya tentang Blog Ini Besar Karena Allah. Semoga Anda sekalian bisa memetik manfaatnya. 

Bagi yang sudah sembuh, baik dengan air mentah, dengan morinda ataupun hanya dengan mengkonsumsi tepung kerut. Anda harus sangat bersyukur kepada Allah SWT, dengan tetap menjaga kesehatan, dan jangan buru-buru makan makanan pantang dengan seenaknya. Ingat penderitaan ketika Anda sedang sakit dulu.

Dan jangan lupa untuk mensyukuri kesembuhan Anda. Memperbaiki diri Anda. Memperbaiki iman serta ibadah Anda. Memperbaiki kualitas hidup Anda. Jalankesyukuran sangatlah banyak jika kita mau mencarinya.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Salam Penulis,
Niniek SS
Back To Top